0.4 private

29 12 24
                                    

07:38

"Anak-anak, ibu minta perhatiannya sebentar!" perintah bu Sarah selaku wali kelas XII-IPA 2 yang baru aja datang.

Sekelas yang semula ribut seketika terdiam di kursi masing-masing, memperhatikan sang wali kelas.

"Sadam, ayo masuk.." ujar bu Sarah kemudian memanggil seseorang untuk masuk ke dalam kelas.

"Baik.. silahkan perkenalkan diri kamu, sadam."

Si pemunya nama mengangguk dan maju selangkah ke depan sambil menyunggingkan senyum riangnya, "Laksanakan bu! Halo, Kenalin nama gue Sadam Husein. Panggil kasep aja, nengok pasti hehe. Nice to meet you guys!" ujarnya memperkenalkan diri dengan suara lantang.

"Okay Sadam, kamu boleh duduk di sana." bu Sarah menunjuk kursi kosong yang ada di sebelah Aray.

"Siap, terimakasih ibu guru cantik." jawab Sadam mengerti kemudian berjalan dengan percaya diri menuju kursi yang di maksud.

09:07

Bel istirahat pertama berbunyi, hampir seluruh siswa-siswi berhamburan menuju ke kantin.

Namun lain halnya dengan Freya yang masih berkutat dengan buku latihan, ditemani teman-temannya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Seperti Aray misalnya, yang sebelumnya lagi asik ngegame namun terus-terusan diganggu oleh bisikan Sadam yang dari tadi gak ada hentinya, "Apaan sih Dam, apaan hah apaan?!" ujar Aray sewot sendiri.

"Anu.. Ray lo liat dah, siapa tuh namanya? Geulis pisan masyaAllah, terpesona aing." tanya Sadam salah tingkah yang pastinya langsung mendapatkan tatapan geli dari Aray,

"Monyet Sadam, lo yang bener aja ngeliatin cewe sampe segitunya? serem anjing kayak pedopil." cibir Aray.

"Sembarangan bener mulut lo."

"Ono noh yang lagi nyoret-nyoret meja." lanjut Sadam menujuk dengan pandangannya.

Mata Aray mengikuti pandangan Sadam, "Yang ma- Freya maksud lo?" tanya Aray memastikan yang setelahnya mendapatkan toyoran dari Sadam, "Mane gue tau heh malih! kan gue nanya."

Ini anak baru napa nyolot bener asu!? gak ada takut-takutnya sama gue sialan. batin Aray nahan emosi.

Masalahnya dari tadi Sadam banyak tingkah pakek banget, bener-bener jauh berbeda dari kelakuan anak baru pada umumnya yang masih bisa stay cool atau seenggaknya anteng gitu di hari pertama, sementara Sadam justru kebalikannya. Dimana dari mulai masuk ke kelas sampe jam istirahat kayak sekarang udah seperti cacing kepanasan, cengar-cengir, tebar pesona sana-sini, gak bisa diem pokoknya, yang bikin Aray capek sendiri buat sekedar ngeliatin doang, apalagi kalo harus ngeladenin? mau Aray kubur hidup-hidup aja rasanya si Sadam ini.

"Iye, si Freya itu." sela Dirga yang baru aja memutar bangkunya menghadap belakang.

"Btw dia lagi belajar ye Sadam goblok," lanjut Aray geregetan.

"Tah siapa lah tuh, mau ngapain juga sabodo teuing. harus masuk list calon pacar Sadam intinya mah!"

"Udah gak waras, nyari penyakit lo Dam." seru Aray diikuti anggukan setuju Dirga.

"Lah ngapa emang? lo berdua demen?"

"Gak dulu dah ya," senggah Dirga.

"Maap-maap aje nih Dam, tipe gue mah softie. Kejauhan kalo dibandingin sama si Freya." ujar Aray.

"Buta ni anak dua gue rasa, gak liat apa noh lagi belajar aja lucu bener keliatannya ckck." kata Sadam sambil memperhatikan Freya.

"Iye dah, terserah lo aje Dam. Gue berani jamin sih, belom usaha lo udah mundur duluan nanti."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Private TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang