dua

3 0 0
                                    

Qiana dipersilahkan duduk dengan Zahara, setelah berjalan menuju Zahara, ia kembali memandang pria itu yang tak lain Gavin, lalu Qiana memberikan senyum satu sudut bibir

Qiana duduk, dan disambut dengan Zahara yang super excited pada kehadiran nya.

Kringggg Kringggg

Bel istirahat berbunyi, menandakan siksaan murid ditunda
Ada yang ke kantin, perpustakaan, taman sekolah, taman belakang sekolah, makan di kelas atau tidur di kelas

Gavin dan Sachdev jangan ditanya, 10 menit belum bell aja udah ngebirit ke kantin, dikantin ia duduk bangku dimana khusus dirinya dan teman nya, Raka yang iseng mulai menganggu Gavin

"Sayang kenapa yang? Nglamunin aku ya"

Namun bukan nya mendapat sapaan balik, Raka justru mendapat mata elang tajam Gavin, yang ditatap hanya nyengir kuda

"Raka, lu buat malu banget asu" kesal Shakeel yang langsung menghadiah kan kepalan indah di kepala Raka

Raka memanyukan bibirnya, Sachdev yang melihat itu merasa mual

Disi lain, Qiana dan Zahara memasuki kantin, kehadiran Qiana membuat seisi kantin berbisik bisik, ada yang memuji ada pula yang menghujat

"Payah ya Na jadi kaum good looking" Zahara memegang tangan Qiana menuju bangku kantin, Zahara berhenti di salah satu bangku yang telah terisi satu orang

"Oh iya Na, kenalin ini sahabat gue namanya Mhaulya, Amau kenalin ini murid baru di kelas gue, namanya Qiana" Zahara spesialis mengubah nama orang, dari Mhaulya jadi ke Amau, katanya gini 'Cocok itu, abisnya muka Amau kek penakluk fakboy'

Mhaulya dan Qiana hanya saling pandang, Zahara yang melihat itu hanya mendegus kasar

"Lupa gue si Amau ga cepat akrab, yaudah deh Na, mau pesan apa?" Tanya Zahara

"Samaiin aja"

Zahara mengangguk saja, lalu pergi memesan makanan untuk dirinya dan Qiana

Disisi lain

"Wah cewek cantik nambah, dia siapa Kil?" tanya Raka yang matanya tak lepas dari Qiana

"Kil Kil lu kira gua Kikil ha, nama gua udah bagus Shakeel gini" balas Shakeel tak terima namanya yang diubah ubah oleh siluman monyet ini

"Yaelah, lu Pms ya biasa juga gue pangil Kil lu nyaut bae"

"Serah lu monyet, dia namanya Qiana. Pindahan Italia"

"Kok lu tau Kil? Perasaan dia baru masuk deh" tanya Sachdev yang heran

"Wih lu ngeranguiin lambe turah versi Gua?" ucap bangga Shakeel yang mengcap dirinya lambe turah

"Wah anjir Italia, pantes cantik banget gila, keknya gue harus jadian sama dia deh" takjub Raka mendengar kata Italia

"Gue deketin Qiana gpp kan Vin?" tanya Raka sambil menyedot boba nya

Merasa nama nya disebut, Gavin hanya mengangkat satu alisnya

"Ya gue takut aja kalau lu suka sama Qiana"

"Gak akan"

Raka yang mendengar perkataan Gavin hanya tertawa tak jelas, entah apa yang merasukinya

"Oke gue pegang omongon lu"

Gavin hanya mengangguk saja, malas meladeni Raka, ia memilih memandang Qiana, rasanya ia seperti kenal wanita itu, tapi ia lupa dimana 'bodo amat' batin Gavin yang langsung berhenti memandang Qiana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang