Chapter 1 - Merubah Takdir (Revisi)

5.9K 223 4
                                    

Konohagakure no Sato, atau yang sering disebut Konoha, adalah desa dari Negara Api-salah satu dari lima negara besar. Desa yang didirikan oleh Hashirama Senju, Hokage Pertama yang dijuluki Dewa Shinobi, dan Madara Uchiha yang dijuluki Hantu Uchiha, telah berkembang pesat sejak era pendiriannya. Konoha kini telah memasuki era Hokage Kesembilan, Sarada Uchiha, yang kemudian berganti marga menjadi Uzumaki setelah menikahi Boruto Uzumaki-putra dari Hokage Ketujuh dan mantan buronan Konoha di masa lalu.

Namun, mimpi buruk kembali menghantui dunia shinobi. Perang Dunia Shinobi Kelima pecah akibat invasi masif klan Otsutsuki. Langit yang biasanya biru cerah kini tertutup awan gelap pekat. Tanah yang dulu subur berubah merah karena darah para shinobi yang berguguran. Jasad-jasad bergelimpangan memenuhi medan perang, menjadi saksi bisu kekejaman invasi Otsutsuki.

Di tengah kehancuran itu, hanya tersisa dua orang yang masih bertahan-pria berambut pirang dengan mata biru langit dan wanita berambut hitam panjang dengan mata hitam legam, keduanya berusia sekitar 22 tahun. Mereka adalah Boruto dan Sarada Uzumaki. Seluruh teman, keluarga, dan rekan shinobi mereka telah gugur tanpa tersisa. Sarada, yang baru menjabat sebagai Hokage selama dua tahun, harus menyaksikan kehancuran desa yang dipimpinnya.

Keduanya berdiri di atas reruntuhan yang dulunya adalah Konoha. Tubuh mereka penuh luka dan chakra mereka hampir terkuras habis setelah bertarung tanpa henti selama berhari-hari.

"Anata," ucap Sarada dengan suara bergetar, mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

"Hmm?" Boruto menjawab pendek, matanya terus mengawasi pergerakan musuh di kejauhan.

"Sepertinya... cuma kita berdua yang tersisa," kata Sarada dengan suara tercekat. "Semua teman-teman kita... semua orang yang kita sayangi... mereka semua sudah..."

Sarada tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Air mata mengalir di pipinya yang kotor oleh debu dan darah. Sebagai Hokage, ia merasa telah gagal melindungi desanya, gagal melindungi orang-orang yang mempercayainya.

Boruto mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. "Ya, aku sudah tidak merasakan tanda-tanda chakra manusia atau shinobi yang tersisa," ucapnya dengan nada pahit. Ia menunjuk ke arah ribuan sosok pucat yang mendekat dari kejauhan. "Yang ada cuma para Otsutsuki itu."

Ribuan Otsutsuki bergerak perlahan menuju mereka, seperti gelombang pasang yang siap menenggelamkan segala yang tersisa. Mata mereka yang pucat memancarkan kehampaan, namun penuh dengan nafsu untuk menghancurkan.

Sarada mengusap air matanya dan berdiri tegak. Meskipun hampir kehabisan chakra, tekad api dalam dirinya masih menyala. "Kita tidak bisa menyerah sekarang. Kita adalah harapan terakhir dunia shinobi."

Boruto mengangguk dan tersenyum tipis. Meskipun situasi mereka nyaris tanpa harapan, ia tidak bisa tidak mengagumi ketegaran istrinya. "Selama kita masih bernafas, dunia shinobi belum berakhir."

Tiba-tiba, Boruto merasakan getaran di dalam dirinya-sebuah suara yang familiar namun menggema dari dalam kesadarannya sendiri.

"Boruto."

Boruto memejamkan mata sejenak, memasuki alam bawah sadarnya. Di sana, ia berhadapan dengan sosok berkulit pucat dengan rambut putih panjang dan mata Byakugan-Momoshiki Otsutsuki, yang kini telah menjadi bagian dari dirinya.

"Momoshiki, kita harus mengeluarkan semua yang kita punya, untuk menghabisi semua klan mu itu," ucap Boruto dengan tekad membara.

Momoshiki menatap Boruto dengan ekspresi yang sulit ditebak. Dahulu mereka adalah musuh bebuyutan, namun takdir telah mempertemukan mereka dalam ikatan yang tak terpisahkan. Setelah Boruto berhasil mematahkan takdir yang mengikatnya di masa lalu, Momoshiki memilih untuk tetap menempati tubuh Boruto, penasaran dengan apa yang bisa dilakukan oleh manusia luar biasa ini.

Boruto dan Sarada diberi kesempatan keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang