1st

16 2 0
                                    

HEARTBREAK ANNIVERSARY


drrt..drrt

Adek's calling

Aubrey akhirnya terbangun akibat getaran ponselnya. Ia menggeram sedikit kesal, pasalnya mimpinya yang begitu indah harus terhenti. "kapan lagi bisa balikan sama Zhafran kalau bukan di mimpi" ucapnya dalam hati tidak ia suarakan. Masih dalam keadaan mata terpejam, ia menggerakkan tangan kirinya untuk meraba raba nakas disamping tempat tidur, mencari ponselnya.

"ya Allah anak gadis baru bangun?" pekik Freya, adik Aubrey satu satunya, setelah panggilannya terjawab dari seberang sana. Mendengarnya Aubrey menjauhkan sesaat ponselnya dari telinganya.

"dek, kapan lagi kakak bisa tiduran kayak gini kalau bukan weekend?" Ucap Aubrey dengan begitu lembut ditambah suara serak ciri ciri orang baru saja bangun tidur. Padahal ia sebenarnya kesal harus dibangunkan pagi pagi dihari liburnya.

"heheh ya maap. adek butuh sesuatu soalnya"

"oh jelas, emang pernah kamu nelfon kakak kalau lagi gak butuh apa apa?"

Aubrey kemudian bangun dari tidurnya, beranjak duduk dihadapan meja rias. Ponsel masih menempel di telinganya.

"aku ubah jadi video call ya kak?"

Aubrey panik mendengar pertanyaan adiknya. Pasalnya matanya sangat bengkak saat itu. Bukan karena tidur terlalu lama, ia baru bisa tidur sekitar pukul 3 pagi. Matanya membengkak karena habis menangis semalaman. Bahkan kepalanya sekarang terasa sangat berat. Aubrey tidak ingin Freya mengintrogasinya.

"gak usaahhh, nyawa kakak belum kumpul semua. langsung aja bilang butuh apa dek"

"mau minta tolong, file pas foto adek ada di flashdisk kakak kalau gak salah. Kemarin copy kesitu, terus lupa copy ke hp adek. sekarang adek butuh file nya. bisa kan kakak cariin?"

"sekarang banget dek?"

"gak sih, kabarin aja kalau udah dapat. tapi jangan besok juga"

"oke, nanti ya? kakak mandi dulu"

"siapp, love you kakkk"

"love you too. udah ya assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Sambunganpun terputus. Aubrey meletakkan ponselnya sembarang ke atas meja rias. Ia kemudian memperhatikan pantulan wajahnya dari cermin lamat lamat. Ia mendapati matanya yang begitu bengkak, wajahnya yang begitu lelah. Belakangan ini cuaca sedang bagus bagusnya, tidak pernah hujan. Namun hati Aubrey tidak ikut cerah, malah mendung.

"Kenapa harus kepikiran lagi sih setelah 3 tahun"

Aubrey meringis. Ia mengusap wajahnya kasar. Lelehan air mata jatuh begitu saja tanpa ia sadari. Tidak berniat menghapus jejak air mata tersebut, Aubrey kemudian bangkit dari duduknya, mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Sesi menangis pagi ini berlanjut di kamar mandi.

___________________

Balloons are deflated
Guess they look lifeless like me
We miss you on your side of the bed, mmh

Aubrey naik ke atas ranjangnya, mengambil posisi nyaman. Membuka laptop untuk memenuhi permintaan adiknya. Ponselnya yang sedang sibuk memainkan lagu heartbreak anniversary, ia letakkan diatas nakas berdampingan dengan speaker yang selalu ia andalkan ketika ingin menggalau atau berdisko ria.

Sudah beberapa folder yang ia buka, tapi ia tak jua menemukan apa yang adiknya cari. Aubrey terhenti di folder dengan nama yang tertera "Aubrey punya". Sejak terakhir kali dibuat, ia tidak pernah lagi membuka folder ini. Folder yang berisikan semua tentang Zhafran, mantannya. "Bukannya dihapus malah disatuin. Emang sengaja kan lo Aubrey gak mau move on" Aubrey membatin.

Heartbreak AnniversaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang