1

45 6 0
                                    

Di sebuah cafe terlihat tiga remaja yang tengah bersantai sembari memainkan ponsel mereka masing-masing. Salah satu dari ketiganya tampak uring-uringan sedari tadi.

"Ah gilak gabut banget gue. Lo berdua gabut nggak sih?" Tanya gadis berambut sebahu sembari membanting HPnya ke meja. Intan, nama gadis itu.

"Yo i banget, dari tadi gue scroll IG nggak ada yang bagus masa." Jawab gadis berambut sepunggung bernama Tiara Whitney Antonio yang biasa dipanggil Tiara.

"Main apa kek gitu, masa kita keluar gini cuman buat diem-dieman sama main HP." Ucap Intan lagi.

"Main apaan tapi?" Tanya Tiara.

"Emm.. Apaan ya. Gatau." Jawab Intan yang membuat Tiara kesal seketika.

"Dih, lo yang usul juga. Kampret lo ya." Sungut Tiara.

"Hehe, kan gue cuman usul doang tadi." Ucap Intan.

"Ishh..." Desis Tiara yang merasa kesal dengan Intan.

"Umm.. Gimana kalo main Truth Or Dare aja? Mumpung gue ada botol bekas minuman gue tadi nih." Ucap Intan sambil menunjukkan botol kosong yang ia miliki.

"Boleh tuh. Seru kayanya. Lo gimana Sya?" Tanya Tiara kepada gadis bernama Tasya yang duduk tepat didepannya. Gadis itu sedari tadi sibuk memainkan HPnya sehingga tidak menyimak apa yang dibahas oleh kedua temannya.

"Woi! Valery Anastasya Davies! Ih lo dari tadi HP mulu. Liat apaan sih lo?" Tanya Tiara ngegas sembari menyenggol tangan Tasya. Tasya yang sibuk bermain HP pun kaget.

"Hah? Apaan? Lo berdua ngomong apaan?" Tanya Tasya gelagapan sembari meletakkan HPnya di meja.

"Ck... Lo tuh dari tadi ngapain sih pegang HP mulu, kayak ada yang ngechat aja lo." Cibir Intan karena kesal.

"Kampret lo anjir." Sungut Tasya.

"Lo dari tadi ngapain sih?" Tanya Tiara.

"Sorry. Gue baca wattpad tadi. Abisnya gabut banget gue hehe." Jawab Tasya.

"Sialan lo. Nih tadi si Intan ngajakin main Truth Or Dare, mau nggak lo?" Tanya Tiara.

"Gue sih hayuk aja." Jawab Tasya.

"Gitu kek dari tadi." Cibir Intan pelan, tapi masih didengar oleh Tasya. Tasya yang mendengar cibiran itu pun hanya terkekeh.

"Okeydeh, kita mulai aja yok. Botolnya mana Tan?" Tanya Tiara.

"Nih." Jawab Intan sembari memberikan botol kosong miliknya ke Tiara.

"Oke. Mulai!" Seru Tiara sembari memutar botol yang dipegangnya di atas meja. Botol pun terus berputar sampai akhirnya berhenti tepat pada bagian tutup botol mengarah ke arah Tasya.

"Anjir. Kenapa gue sih." Sungut Tasya.

"Nahh.. Lo yang kena. Mau Truth Or Dare?" Tanya Intan.

Tasya pun berpikir sebentar,

"Umm... Apaan yak. Truth aja deh." Jawab Tasya.

"Okey... Gue sama Intan diskusiin dulu pertanyaan yang pas buat lo. Bentar." Ucap Tiara.

Kemudian Intan dan Tiara pun saling berbisik untuk mendiskusikan pertanyaan apa yang pas untuk Tasya.

"Kenapa perasaan gue jadi nggak enak ya? Lo berdua awas ya sampe kasih gue pertanyaan yang aneh-aneh." Ancam Tasya kepada dua temannya.

"Dih... Orang kita yang ngasih pertanyaan. Ya suka-suka kita lah." Ucap Tiara. Kemudian lanjut berdiskusi dengan Intan mengenai pertanyaan yang akan mereka tanyakan kepada Tasya.

Vanta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang