2

28 4 0
                                    

Sesampainya di rumah, Tasya bergegas masuk sembari mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" Sahut Tiya~Bundanya Tasya.

Tasya yang mendengar suara Bundanya berasal dari dapur pun bergegas menuju dapur.

"Bunda." Panggil Tasya.

"Loh kok udah pulang? Tumben? " Tanya Tiya heran, bagaimana Ia tidak heran. Tumben sekali anak perempuannya ini hanya menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, biasanya Tasya jika sudah nongkrong dengan teman-temannya akan pulang setelah dua jam ataupun lebih.

"Gapapa hehe. Cuma tadi lagi bete aja, terus pulang deh." Jawab Tasya.

Tiya menganggukkan kepalanya, tak sengaja Ia melihat HP Tasya yang rusak.

"Sayang, itu HP kamu kenapa?" Tanya Tiya.

Tasya pun ikut melihat ke arah HP yang memang sedang dia genggam sekarang ini.

"Jatuh tadi. Ga sengaja kesenggol orang." Jawab Tasya dengan raut wajah murung.

"Ya udah gapapa, nanti minta Ayah beliin lagi aja." Ucap Tiya saat melihat wajah murung putrinya itu.

"Tapi kan Bund, ini kan Tasya beli pake uang Tasya. Belum juga sebulan. Udah kaya gini." Ucap Tasya yang memang masih tidak ikhlas HPnya rusak.

"Ya terus mau gimana? Udah kaya gitu juga. Udah nanti Bunda mintain ke Ayah."

"Ya udah deh. Bund, Tasya ke kamar dulu ya." Pamit Tasya.

"Yaudah."

Tasya bergegas naik ke lantai dua menuju kamarnya, Ia meletakkan tas dan juga HPnya di atas kasur, tak lama ada notifikasi WhatsApp masuk. Tasya yang tadinya ingin mandi pun mengurungkan niatnya, Ia mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang. Kemudian mengecek siapa yang mengirimkan pesan WhatsApp kepadanya.

Saat Ia membuka aplikasi WhatsApp, ada dua chat WhatsApp, yang pertama dari grup yang berisikan dirinya dan kedua temannya, yang kedua dari nomor yang tidak Ia kenal. Tasya pun mengerutkan keningnya bingung, perasaan Ia tidak pernah memberikan nomor HPnya sembarangan. Karena penasaran, Ia memutuskan untuk membuka pesan itu.

+62 882 2114 XXXX
(Online)

Besok jam 2, Ground Up Cafe.

Siapa?

Nevan

Nevan siapa?

Yg tadi di Cafe Mozza

Tasya pun mengerutkan keningnya bingung. Nevan? Cafe Mozza? Perasaan tadi dia nggak ketemu orang yang namanya Nevan. Eh! Bentar. Jangan - jangan.

Lo yang tadi jatohin HP gue?

Hm

Ngapain chat gue?

Besok jam 2, ke Ground Up Cafe.

Dih ngapain. Ogah.

Ga peduli, gw tunggu.

Ogah.
Woi.
Anjir di read doang.
Sialan.

"Dih, apaan sih ni orang. Cuma di read doang lagi chat gue." Gerutu Tasya.

Vanta StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang