US 13

7 1 0
                                    

Hai Kamu...
Apa kabar?
Semoga kamu baik-baik saja, ya.
Karena hanya itu yang selalu ingin kudengar darimu.

Waktu bergulir dalam sekejap, bukan?
Rasanya, baru kemarin kita saling melontarkan tawa, mengudarakan canda dan mengusap air mata karena kelulusan yang telah kita capai bersama.

Kemudian, jarak membentang di antara kita.
Aku yang pergi dan kamu yang menanti.
Mungkin? Atau aku yang keliru.

Genggaman tanganmu saat itu harus kulepas paksa demi meniti jalan-jalan mimpi.
Ya. Saat itu, aku egois.
Namun kamu menenangkanku;
"Kamu tidak egois. Hanya saja jalan kita untuk menggapai impian itu berbeda. Kamu harus melangkah ke kanan sedang impianku ada di sisi kiri."
Begitu ucapmu kala itu.

Terima kasih telah menerima segala egois dan menyebalkannya aku.
Terima kasih telah menjadi tempat ternyaman untuk kembali.

Namun kini aku menyadari, bahwa waktu kita tidak lagi dapat berjalan seiring.
Kamu telah menemukan sosok yang lebih dariku.
Jika aku adalah separuh dari hatimu kala itu, dia adalah pemilik hatimu seutuhnya.

Selamat mengarungi samudera yang baru.
Aku akan selalu di sini untukmu.
Tidak akan meninggalkanmu seperti yang kulakukan dulu.
Semoga, semoga dan semoga yang terbaik selalu Allah curahkan untukmu.

Bahagia selalu, Sahabatku--

Aceh Besar,
February, 27th 2021 | 12:08 PM

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untukmu, SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang