Takdir tidak pernah keliru dalam bertugas. Karena sememangnya ialah garisan Allah yang ditujukan kepada kita, hambaNya.
Dan bertemu denganmu tak kan kukatakan sebagai kekeliruan. Sebab ialah suratan terindah dari Allah yang kusebut anugrah. Kamu, sahabatku.
Malam tentu berlalu meninggalkan indahnya gemintang jua rembulan yang rupawan. Siang pun begitu. Meninggalkan sang surya yang menawan menjemput lukisan mega menjingga, senja.
Kita. Aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kelak. Kuserahkan semuanya pada Allah, Tuhan Yang Kuasa. Bila memang perpisahan tak mampu kita elak, berjanjilah untuk senantiasa bersua walau dalam sebatas kidung-kidung do'a.
Hadirmu dalam waktu singkat menyadarkanku akan banyak hal yang luput. Sederhana saja. Sangat sederhana. Keluhmu membuaiku dengan lembut bahwa hidup tidak sekejam yang kita rasa. Allah selalu ada, menjadi jawab dari setiap tanya. Itu salah satunya.
Terima kasih sahabat shalihahku. Mendukung apapun yang terbaik bagiku, tak peduli seberapapun acuhnya diriku akanmu.
Maaf pun tak kan pernah kulupakan, untukmu. Karena lakuku yang tak ayal melukai hatimu. Maafkan aku.
Aceh Besar, 06 Juli 2017
02:27Teruntuk sahabatku selalu,
HYN
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu, Sahabat
PoetryPersahabatan itu bukan tentang apa yang diberi dan bukan pula tentang apa yang diterima, akan tetapi persahabatan itu adalah tentang ketulusan...~ Aku menyayangimu, Sahabatku💙