Irfan diminta Ical, teman mengajar ana untuk mengajar anak-anak menggambar. Anak-anak sangat senang dengan guru gambar mereka, dan yang paling senang dari semuanya adalah ana . Di tempat itu Irfan mengungkapkan rasa kehilangannya pada .
“ Hati Ana sangat berbunga . Bahkan harta berharganya berupa buku dongeng “Jendral Pilik dan Pasukan Alit” ia berikan pada Keenan. Ironi sekali dengan yang diucapkan Irfan di Sakola Alit, selang beberapa hari dari kejadian itu ana mendengar Irfan dan Wanda jadian. Benar- benar hancur hati ana. Terlebih ia juga harus putus dengan Ojos.
Jakarta, September 2001, hari itu ulang tahun Noni ke-20. Ia berencana memberi kalung medali emas yang bertuliskan “Sahabat Terbaik dan Terawet” untuk ana.
“Sayang sekali Ana yang tidak sanggup harus melihat Irfan dan winda memutuskan untuk tidak hadir pada pesta itu. Berantakan sudah rencana Noni dan ulang tahunnya karena ketidak hadiran ana .........
Tidak hanya sampai itu saja kehancuran pesta itu. Di tempat lain winda terlalu banyak minum alkohol hingga berdansa dengan lelaki lain. Irfan mengajak Winda ke kemar dan terjadi pertengkaran hebat.
“ Ia mengembalikan semua lukisanIrfan ......
Irfan merasa sakit hati yang luar biasa. Ia terlanjur membanggakan itu pada orang tuanya, bahkan ia terlanjur berhenti kuliah. Pemuda itu sangat putus asa, ia tidak mau lagi melukis dan lukisan yang dikembalikan oleh Winda ia kirim ke Ubud sebagai kenang- kenangan.Irfan menceritakan semua itu pada ana di Sakolah Alit, namun semangat yang diberikan Ana tidak ia hiraukan sedikit pun. Hingga suatu hari Bimo, teman kos lamanya mengantarkan surat untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
impian
Short StorySebuah pelukis yang tiba - tiba di takdir kan bertemu dan banyak ujian yang di lewat kan dan hingga mereka di persatukan