•••
"Pembunuhan ini benar-benar mengerikan, letnan. tetapi, aku masih belum menemukan banyak bukti, dan kepala korban. satu-satunya bukti hanya ada jejak sepatu ini."
Seorang detektif muda terlihat serius mengamati mayat pria yang tewas dengan kedua tangan di paku di dinding dan kepala-nya yang hilang. mayat ini diperkirakan telah meninggal sejak dua hari yang lalu ketika tetangga-nya mencium bau busuk dari dalam rumahnya. tidak ada tanda-tanda dari si pembunuh ataupun tersangka. hanya terdapat sebuah jejak sepatu dengan ukuran besar terlihat di lantai tergenang darah yang sudah mengering. bahkan senjata pembunuhan belum di temukan namun para ahli forensik menyatakan bahwa senjata yang dipakai untuk membunuh pria ini adalah palu.
"Detektif Geo, Kami sudah menemukan tempat tinggal seseorang yang memilik jejak sepatu ini"
Detektif muda itu menoleh ketika seseorang memanggilnya. "Baiklah, kita ke sana sekarang juga." Jawabnya.
Geo, si detektif muda segera berjalan cepat keluar dari TKP lalu masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai-nya. Geo resah dan tidak sabar untuk menemui satu-satunya tersangka itu dan menginterogasi-nya. ia benar-benar bingung, korban pembunuhan ini tidak memiliki teman dekat ataupun tetangga sehingga polisi ataupun detektif sulit untuk menemukan tersangka pembunuhan. rumahnya bahkan terpencil serta korban jarang bersosialisasi karena kepribadian-nya yang sangat tertutup. serta kalimat aneh yang pada dinding yang tertulis :
DOSA : MELECEHKAN DAN KEKERASAN
"Sepertinya pembunuh mempunyai dendam" Lirih Geo sambil berdecak pelan karena masih belum menemukan jejak apapun di TKP.
Setelah sampai di tempat tinggal tersangka yang dituju, Geo keluar dari mobilnya dan berjalan menuju gang yang di beritahu partner kepolisian-nya. terlihat sebuah Apartemen tua dengan beberapa pintu kamar di dalamnya. terlihat Apartemen itu sepi dan sedikit gelap. Geo berjalan perlahan sambil menyiapkan pistol-nya untuk berjaga-jaga, semua pintu kamar lantai satu di kunci dari luar, Geo kembali melanjutkan langkahnya ke lantai dua tetapi seorang wanita paruh baya menganggetkan-nya.
"Astaga, Kalian siapa?" Tanya wanita itu yang juga terkejut dengan kedatangan Geo serta anggota kepolisian yang lain.
"Saya Detektif Geo, saya ke sini untuk melakukan pemeriksaan. Apakah ibu kenal dengan pria bernama Heri?" Tanya Geo sambil memperlihatkan kartu nama-nya dan juga foto tersangka yang akan ia temui di Apartemen ini.
Wanita itu terlihat sedikit ketakutan dan gugup. "Heri? Ya, dia menyewa salah satu kamar Apartemen milik saya di sini. kamarnya di sana, tetapi sepertinya Heri belum pulang." Ucap wanita itu.
Geo melangkah pelan menuju kamar yang di tunjuk wanita tadi. iapun mengetuk pintu itu beberapa kali namun tidak ada jawaban. ketika mendorong pintu kamar tersebut, pintu itu langsung terbuka seperti tidak di kunci. Geo mengerutkan dahi-nya, bau amis yang kuat langsung menguar dari dalam kamar itu. Geo semakin curiga, iapun masuk ke dalam sambil menggenggam pistolnya, tetapi alangkah terkejutnya ketika melihat apa sumber bau amis itu.
"ASTAGA!" Wanita pemilik apartemen itu ikut masuk ke dalam dan berteriak kencang ketika melihat sebuah mayat di dalam kamar tersebut.
Geo segera menghubungi anggota kepolisian yang lain untuk naik ke lantai dua dan melihat sebuah mayat tanpa kepala itu. serta, mengangkat tubuh wanita pemilik apartemen yang kini pingsan karena terlalu kaget melihat hal yang sangat mengerikan di depan-nya. tak lama kemudian, para anggota kepolisian datang dan mendekati mayat mengerikan itu, mereka juga ikut terkejut karena tersangka yang akan mereka interogasi tentang pembunuhan malah terbunuh di kamar apartemen-nya sendiri. Geo segera memotret mayat serta barang-barang di dekat mayat itu, seperti kapak yang di duga senjata pembunuhan dan jejak sepatu yang sama seperti jejak sepatu di pembunuhan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON SPIRIT
RandomKehancuran kota di karenakan kedatangan Roh Iblis yang menguasai bumi.