"Saya tidak membenci kegilaan ini
saya menikmati
Anda tidak bisa lepas
Jangan lari, dapatkan sakit"🎼 Monster by Red Velvet
Happy Reading (∿°○°)∿ ︵ ǝʌol
Saat ini Argo sedang menunggui kakaknya yang sedang berbicara dengan seorang wanita yang belum Argo ketahui namanya itu.
Setelah kejadian tadi yang menimpa Awan sampai membuat kakak tertuanya itu terkapar pingsan di cafe . Ada seorang wanita yang untungnya datang membantu kakaknya dan menelfon Argo atas perizinan Awan untuk mengabarinya menggunakan handphone milik kakaknya itu.
Argo jelas bingung sedari tadi belum dijelaskan apapun mengenai peristiwa yang baru saja di alami oleh kakaknya tersebut. Sedari tadi dia hanya menerka-nerka apakah mungkin cafe milik kakaknya itu baru saja dibobol oleh maling? Lalu menyerang kakaknya yang bermaksud membela diri?. Lalu dimana Semesta? Sedari tadi Argo pun memikirkan pasal adik bungsunya itu yang bahkan tak terlihat batang hidungnya sedikitpun.
Banyak fikiran-fikiran buruk yang ada dikepala Argo saat ini. Ia khawatir dengan kondisi adiknya juga kepalanya yang tiba-tiba berdenyut pusing sebab terlalu memaksakan diri dengan memikirkan hal yang belum pasti benar adanya.
"Yaudah mas... Saya balik dulu. Udah baikan kan? Nanti kalau darahnya masih keluar bisa diganti perban nya, atau gak langsung periksa ke dokter aja. Takutnya ada infeksi kalau mas Awan ngobatin sendiri. " Jelas Bulan pada Awan.
Ya... Memang Bulan lah yang membantu Awan tadi. Bulan yang memang kebetulan lewat didepan cafe milik Awan dan mengira cafe tersebut masihlah buka menemukan Awan yang tergeletak tak sadarkan diri dilantai cafe itu dengan kepala yang masih mengeluarkan darah.
Selebihnya , Bulan hanya membantu membersihkan luka di kepala laki-laki yang tadi siang ditemuinya itu yang ternyata adalah saudara Semesta. Lalu membantu Awan untuk menelfon Argo .
"Baliknya bareng kita aja Lan... Udah malem juga. Nanti kalau jalan sendiri palah bahaya. Rumah kamu daerah mana emang? " Tawar Awan pada Bulan .
"Di daerah perumahan Pasir Wangi mas... Nanti maju sedikit sampai deh di rumah nomor 07 " Jelas Bulan yang diangguki langsung oleh Awan.
"Satu arah kok kita. Saya juga lewat sana biasanya. Jadi kamu bareng kita aja Lan" Tutur Awan begitu berharap agar Bulan bersedia ikut bersamanya juga Argo. Sekalian modus fikir Awan.
Bulan mengangguk menyetujui. Ia berfikir ini memang sudah larut juga sekalian irit ongkos katanya.
Saat ini ketiganya sedang berada di dalam mobil milik Argo yang tadi dibawanya saat ingin menjemput kakaknya itu. Hanya sunyi dengan suara angin yang membelenggu dilingkup ketiganya. Argo dan Awan duduk didepan dengan Argo yang mengemudi, juga Bulan yang duduk pada kursi penumpang di temani oleh boneka berbentuk biskuit warna coklat yang selalu tersedia di mobil milik Argo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺 𝑬 𝑴 𝑬 𝑺 𝑻 𝑨 ( 𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈 )
عشوائي🅢 🅔 🅜 🅔 🅢 🅣 🅐 ( 🅞🅝 🅖🅞🅘🅝🅖 ) ( 𝕷𝖔𝖐𝖆𝖑 𝖋𝖎𝖐𝖘𝖎 ) ᴷⁱᵗᵃ ᵈⁱᵖᵉʳᵗᵉᵐᵘᵏᵃⁿ ᵈᵃⁿ ˢᵃˡⁱⁿᵍ ᵐᵉⁿᵍᵉⁿᵃˡ ᵏᵃʳᵉⁿᵃ ˢᵉᵐᵉˢᵗᵃ ᵈᵃⁿ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵐᵉⁿʲᵃᵍᵃⁿʸᵃ ‧ ᵀⁱᵗⁱᵏ ᵇᵃˡⁱᵏ ᵐᵃⁿᵘˢⁱᵃ ᵃᵈᵃ ᵖᵃᵈᵃ ˢᵉˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ʸᵃⁿᵍ ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ᵃⁿᵍᵍᵃᵖ ᵇᵉʳʰᵃʳᵍᵃ‧‧‧ᵈᵃⁿ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵏᵉˡᵘᵃʳᵍᵃ ᴮʳᵃˢᵗᵃ ⸴ ˢᵒˢᵒᵏ ˢᵉᵐ...