MAGIC SHOP [BTS]

O6

“Bisa kau lanjutkan, Hoseok?” Pinta Mi Young.

Hoseok tersenyum, Mi Young sudah kembali ke diri nya sebagai perempuan dewasa. “Dengan senang hati.” ucapnya.

“Selama tiga tahun kamu menjadi anak tunggal angkat. Kamu berfoya-foya, membully temanmu yang kurang mampu, dan bahkan kamu hampir masuk ke dunia sex bebas jika malam saat kamu mau pergi ke club malam ibu mu menelpon. Dia menelpon lewat ayah angkat mu dan memberitahukan bahwa ayah kandung mu sedang sakit karena rindu dengan kamu. Kamu terpaksa mengunjungi mereka hanya karena kamu masih ingin dianggap anak baik oleh orang tua angkat mu. Saat kamu mengunjungi mereka, kamu menceritakan semua kelakuan kamu dan akhirnya ayah kandung mu terserang stroke dan ibu mu yang depresi berat. Kamu lagi-lagi merayakan itu semua karena memang itu tujuan mu.”

“Maaf aku menyela, bagaimana keadaan mereka sekarang?” tanya nya.

“Nanti ku beri tahu. Lanjut?”

“Iya.”

“Semakin dewasa kamu semakin tidak terkontrol, terlebih saat kamu tahu Ayah kandungmu hampir mengalami kebangkrutan setelah ditipu rekan kerjanya. Kamu dan keluarga kandungmu pindah ke Australia selama 2 tahun. Disana kamu jatuh cinta dengan seorang laki-laki yang merupakan teman kampusmu, namun saat kamu menyatakan perasaanmu dia menolak. Dia menolak tanpa alasan yang jelas sampai akhirnya kamu hampir depresi. Melihat itu, lelaki yang kamu sukai memberikan alasan kenapa dia menolak mu. Dia tahu kamu itu seorang monster, maka dari itu dia menolak mu. Setelah itu, kamu semakin depresi. Kamu berhalusinasi bahwa kamu masih berumur lima tahun. Keluarga kandungmu mengirimu ke Korea dan memasukkan mu ke panti rehabilitasi.” sambung Hoseok.

“Aku tidak berhasil di rehabilitasi dan akhirnya aku menemukan tempat ini lalu bertemu kalian?”

Jimin menjawab, “Ya. Kamu kabur dari panti dan pergi ke mana saja sampai akhirnya kamu datang kesini.”

“Orang tua ku yang tadi itu-

“Bagian dari halusinasi kamu.” ucap Jungkook sambil menunjuk kearah Mi Young.

Mi Young menghela napasnya. “Aku bisa sembuh kan?” Dia sendiri meragukan hal itu.