2. Pertemuan Kedua

283 43 5
                                        

Hari Senin adalah satu hal lagi yang dibenci oleh Mix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin adalah satu hal lagi yang dibenci oleh Mix. Dia selalu penasaran kenapa dari Senin ke Sabtu itu lama, padahal dari Sabtu ke Senin berlalu dalam kedipan mata. Dirinya kini mematut diri di depan cermin besar di kamarnya, menyisir rambutnya ke depan, lalu merapikan kemeja putih yang ia pakai, sekali lagi merepresentasikan seorang siswa teladan.

Hari ini ia telah kembali mengaktifkan ponselnya, namun dengan mode pesawat agar tidak ada yang mengganggu pagi cerahnya. Bus antarkota adalah kendaraan umum yang selalu ia pilih untuk berangkat maupun pulang dari sekolah. Dan itu menjadi poin plus lagi untuk seorang siswa teladan sepertinya yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi, dibandingkan dengan diantar jemput dengan mobil pribadi.

"Mix, gabareng aja sama gue? Gue ada kelas pagi juga hari ini." Ucap Off, menawarkan agar Mix tidak perlu membuang tenaga dengan berjalan ke halte bus.

"Gak, gue lebih nyaman naik bus daripada berduaan  di mobil sama lu."

"Dih, najis lu."

Mix menjulurkan lidahnya pada Off sebelum pergi ke luar dengan roti panggang di mulutnya. Sekitar tujuh menit ia berjalan menuju halte bus dan memilih duduk di kursi paling belakang, bersebelahan dengan kaca dan segera menyumpal kedua telinganya dengan earphone putihnya. Setiap pagi ia selalu mendengarkan lagu yang sama, dan ketika lagu keempat selesai berputar, maka dirinya telah tiba di halte paling dekat dari SMA Boonvat.

"MIXXIW!"

Mix memutar bola matanya malas melihat Win yang berlari ke arahnya. Baru saja hidupnya tenang, namun sahabatnya itu telah muncul ke permukaan kembali.

"Mix! Mix kenapa gak aktifin handphone?!" Tanya Win dengan khawatir, menggoyangkan lengan kanan Mix dengan brutal.

"Handphone Mix aktif." Balas Mix, menunjukkan layar ponselnya pada Win. "Tapi mode pesawat."

"Ah, Mix! Berarti Mix gabaca Line dari Win?"

"Ya gimana mau baca kalo gak aktifin data."

"Mix, mending Mix sekarang pulang lagi aja ke rumah. Gak usah sekolah hari ini, Win janji bakalan beresin semuanya!"

Mix menatap Win aneh, dirinya adalah siswa paling rajin di seluruh angkatan, tidak pernah bolos sekalipun dan Win sekarang menyuruhnya untuk bolos tanpa alasan yang jelas?

"Gak." Balas Mix, dia masih kesal dengan Win dan meninggalkan pemuda itu begitu saja.

Baru saja dirinya mengambil beberapa langkah, namun seakan seluruh pejalan kaki menghunuskan tatapan tajam padanya. Ia kemudian menoleh sekelilingnya, namun semua orang sedang berjalan memasuki gerbang dan tidak ada yang memperhatikannya.

Kemudian pandangannya menelusur lebih jauh lagi, menemukan Bright yang bersandar pada badan motor kesayangannya dengan seringai dan juga acungan jari tengah padanya. Mix mendecih, Bright memang rival abadinya apalagi di semester ini mereka satu kelas.

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang