2

9 2 0
                                    

Happy reading♡


"Clarr ditunggu Renjun tuh" teriak mama Clara dari bawah.

"Iya mah"

Pagi ini seperti kata Renjun kemarin, mereka berangkat ke sekolah bareng.

Sesampainya mereka disekolah banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

Perasaan Clara udah gak enak dari awal, pasti banyak rumor tentang dia dan Renjun.

"Gue ke kelas duluan ya bye" ujar Clara sembari menaruh helmnya diatas motor Renjun, dan hanya dibalas anggukan oleh Renjun.

"Clara tunggu"

"Apa" Clara berhenti dan membalikan badanya menghadap Renjun.

"Sketchbook gue"

"Ck, iyaa ntar gue ganti"

"Hm" balas Renjun singkat.

Saat Renjun akan jalan menuju kelasnya tiba-tiba ada yang merangkulnya dari belakang.

"Jadian jun?" tanya Haechan.

"Nggak"

"Lah itu buktinya berangkat bareng"

"Emang kalo berangkat bareng tandanya jadian?!" ucap Renjun dengan nada sedikit tinggi. Lalu ia meninggalkan Haechan.

"Sensi amat dah"




Di sepanjang lorong sekolah Clara mendengar bisikan-bisikan para murid yang tengah membicarakannya dan Renjun.

Eh mereka beneran jadian ya?

Iya kemaren gue liat mereka pelukan

Tadi juga berangkat sekolah bareng

Kan bener tebakan gue - batin Clara

Clara risih banget denger omongan mereka. Clara mencoba bersikap bodoamat dengan itu semua dan kemudian mempercepat langkahnya.

Selang beberapa waktu kemudian bel pembelajaran di mulai.

Pak Dio selaku guru fisika mulai menerangkan materi-materinya. Sedangkan Clara nyumpel kupingnya pake airpods dia benci banget sama pelajaran fisika, meski udah dijelasin berkali-kali tetep aja gak paham, gak ada yang masuk ke otaknya.

Jangankan masuk ke otak masuk ke kuping aja nggak. Clara juga sering ketiduran pas pelajaran fisika. Ya seperti saat ini Clara udah terlelap.

Ding dong deng...

Para murid bebersorak gembira karena bel istirahat telah berbunyi.
Clara yang awalnya ngantuk berat tiba-tiba jadi segeran mendengar suara bel istirahat.

"Yuk Som kantin" ajak Clara ke Somi yang duduknya berada didepan bangku Clara.

"Yeuu lo kalo istirahat aja semangat 45 coba kalo pas pelajaran" celetuk Renjun yang berada disebelah Clara.
Mereka berdua seatmate.

"Brisik"

"Mulai ributnya" kata Haechan yang tiba-tiba nimbrung.

"Udah-udah, yuk clar"
Somi ngerangkul Clara, dan mereka jalan ke kantin.




Sesampainya dikantin mereka segera pesan makanan karena kantin semakin ramai.
Setelah itu Clara dan Somi mencari meja makan yang kosong.

"Duduk dimana nih Som, kayanya udah penuh deh" kata Clara sambil celingukan mencari meja yang kosong.

"Itu tuh disana masih ada yang kosong clar" Somi menunjuk ke arah meja makan yang ada di pojokan kantin.

Mereka segera duduk disana dan mulai menyantap makananya.

Tiba-tiba ada adek kelas yang ngehampiri Clara dan Somi.

"Aku boleh gabung disini gak kak?"

"Boleh"

"Mmm.. Btw kak Clara sama kak Renjun jadian ya?" tanya cewek itu.

Clara yang tadinya ramah berubah jutek ke adkel itu, dan memperlihatkan rasa gak suka pada pertanyaan yang dilontarkannya.

"Lo ngapain sih ngurusin urusan orang, kalo gak tau tuh diem aja napa sih. Gue jelasin ya gue tuh gak pacaran sama dia dan kejadian kemarin tuh gak sengaja!" kata Clara dengan tegas dan penuh penekanan.

"Ih gitu aja marah orang cuma nanya" kata cewek itu sembari pergi pindah meja makan.

"Ya jelas lah gue marah, mulut lo lancang banget!"
Emosi Clara semakin menggebu-gebu. Kenapa hal sepele bisa jadi gosip satu sekolah?!

"Gak jelas banget tuh anak" kata Somi.

"Sumpah itu adkel resek banget"

"Gak usah ditanggepin, lanjut gih makannya nanti keburu bel"

Setelah selesai makan, Clara sama Somi mau kembali ke kelas, tapi nyatanya mereka malah ngiterin sekolah sambil ngomongin hal-hal random. Ya namanya juga cewek kalo udah asik ngobrol suka lupa sama tujuannya.

Sangking keasikan ngobrol, Clara sampe gak fokus liat jalanya dan gak sengaja nabrak seseorang.

"Eh sorry sorry gue gak lihat" kata Clara sambil mungut hp yang jatuh tadi.

"Makanya kalo jalan tuh dilihat, gausa sambil gibah!" katanya ketus dan nyaut hpnya dari tangan Clara.

"Ya gausah ngegas kali jun! Gue juga udah minta maaf" balas Clara gak kalah ketus.
Yap orang yang gak sengaja ditabrak Clara itu Renjun.

Renjun ngedengus kesal dan natep Clara tajam.
Clara juga balas tatapan tajam Renjun.

"Awas aja nanti" kata Renjun.

"Apa?!"

"Eh udah udah gausa ribut" lerai Jaemin.

Clara sama Renjun masih tatapan sesekali melotot.

"Udah clar gausa ditanggepin" kata Somi sambil narik tangan Clara.

"Balik kelas sono udah mau bel" ujar Jeno.

Lalu Haechan merangkul Renjun dan mereka lanjut jalan.

Belum lama mereka jalan menjauh tiba-tiba ada yang ngomong "Bukanya mereka baru pacaran ya kok udah ribut aja sih".

"GUE UDAH BILANG KITA GAK PACARAN"
Kata Renjun dan Clara secara bersamaan dengan suara yang lantang, dan membuat siswa yang lewat disekitarnya menoleh ke arah mereka.

"Ehh maaf kak aku gak bermaksud"

"GAK BERMAKSUD APA?!" kata Renjun yang mau nonyor orang itu dan ditahan Haechan.

"Sabar jun sabar".

"GUE UDAH MUAK YA SEHARIAN DIGOSIPIN!"
Kini gantian Clara yang emosi.

"Udah clar ayo, gak usah ditanggepin banyak yang liatin tuh" bisik Somi dan ngajak Clara kembali jalan.




"Sumpah hari ini gue kesel banget, kenapa sih pada ngomongin gue, gue risih tau denger omongan mereka! Gue juga capek nanggepin mereka!" omel Clara disepanjang jalan menuju kelas.
Kini lorong sekolah mulai sepi karena sudah lewat 5 menit bel masuk.

"Ck udah gak usah dipikirin, mungkin mereka kaget aja lo sama Renjun tiba-tiba jadi deket. Mereka kan juga gak tau kalo sebenernya lo sama Renjun udah temenan dari lama. Renjun sama gengnya juga lumayan famous kan apalagi dikalangan adek kelas, makanya banyak yang julid sama lo" ucap Somi panjang lebar.

Clara menghela kan nafasnya
"Iya juga sih"






–deisyxxx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIRAETH : Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang