Part 5

12 6 1
                                    

Pagi ini adalah pagi yang biasa tidak ada yang istimewa. Ashley sedang melakukan kebiasaannya, yaitu yoga. Tapi kali ini ada pengganggu yang mengikutinya, siapa lagi kalau bukan Leon, ya manusia ini tidak mempunyai pekerjaan karena ia sudah menyelesaikannya semua.

Setelah kurang lebih satu jam mereka menyelesaikannya dengan membuang napas dan menaruh tangan di depan dada dengan tangan seperti orang yang sedang berdoa.

"Ash, abis ini mau ngapain?" tanya Leon sambil mengambil botol kesayangannya yang  diisi air putih. "Ngapain ya? Hmm.. mau ke luar sepertinya" ucap Ashley. "Mau kemana? Sama siapa? Pergi dari jam berapa sampe berapa? Can i come?" ucap Leon yang membuat Ashley kebingungan untuk menjawab yang mana terlebih dahulu. 

"Astaga kamu ini benar-benar... Intinya aku mau pergi ke tempat yang buat aku senang and yes, you can tag along" ucap Ashley dengan sedikit nada kesal. Mereka pun bersiap-siap untuk segera pergi. Kali ini yang membawa mobil adalah Ashley karena Leon tidak tau dimana tempat yang ia ingin datangi.

Ashley mengendarai mobil kesukaannya dan melaju dengan kecepatan normal. "Ash, maksud dari tempat yang buat kamu senang itu, bukan club kan?" tanya Leon. Mengapa Leon bisa bertanya seperti itu? Ya, karena tiba-tiba saja itu muncul didalam benaknya dan ia berharap itu salah. 

"Le, ini masih siang Le. Masa iya gw ke club siang bolong. Are you kidding me?" jawab Ashley. Leon terdiam dan menyadari kebodohannya, ia lupa kalau matahari masih bersinar dengan terang. Karena ia malu, ia pura-pura pembicaraan tadi tidak pernah terjadi. Ashley yang menyadari hal itu hanya bisa tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya kepada teman masa kecilnya itu.

Tidak lama kemudian mereka sampai ke tempat yang ditujui Ashley. Awalnya Leon sedikit bingung karena ini sangat jauh dari ekspektasinya, ia pikir Ashley akan mengajaknya menonton, belanja atau jalan-jalan, akan tetapi itu semua salah. Leon sedang berusaha mencerna dimana ia sekarang berada karena ia sangat bingung dan tidak tau tempat apa ini sebenarnya. Ashley yang melihat Leon berdiri didekat mobil seperti anak ayam yang kehilangan induknya langsung menarik Leon kedalam untuk memasukki tempat yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu bagus itu.

Leon sedikit terkejut karena ketika ia masuk, ia menemui anak-anak kecil yang memiliki raut muka yang sangat senang. Leon dapat melihat senyuman lebar anak-anak kecil itu. "Sebenarnya tempat apa ini, Ash?" tanya Leon yang masih belum menyadari tempat apa ini. "Ini adalah tempat favorit aku Le" jawab Ashley yang sedang menyiapkan barangnya untuk mengajar anak-anak disini.

 "Kamu mau ngapain?" tanya Leon lagi. "Daripada kamu nanya mulu mending kamu bantuin aku ngajarin mereka aja" ucap Ashley yang tidak ingin membuang-buang waktunya hanya dengan menjawab sejuta pertanyaan dari Leon.

Leon pun membantu Ashley mengajari anak-anak tersebut, mulai dari berhitung, membaca dan bahasa inggris. Setelah selesai proses belajar mengajarnya, Ashley dan Leon duduk dan beristirahat. Anak-anak tersebut diberi makan karena pasti mereka lelah setelah belajar dengan waktu yang cukup lama. 

Jika berkunjung kesini Ashley tidak pernah datang dengan tangan kosong, pasti ia selalu membawa makanan dan minuman. Ashley sangat menyayangi anak-anak disini. ia sudah mengganggap mereka seperti adiknya sendiri.

 Ashley sangat puas dengan materi yang dia ajarkan hari ini karena semua anak dapat mengerti dengan cepat dan benar. Leon yang melihat Ashley yang sedang tersenyum lebar dengan mata berbinar menatapnya dan berkata, "jangan lebar-lebar senyumnya, ga kuat aku, terlalu manis" ucap Leon dengan ekspresi menyebalkannya. 

Tentu saja Ashley tidak tinggal diam, ia mencubit lengan Leon hingga ia kesakitan. "Maniskan... manis banget kan?" ucap Ashley dengan nada mengejek. Leon yang tidak mau kalah membalasnya dengan mengelitik Ashley bagian perutnya. Karena reflek Ashley yang menghindar, ia hampir saja terjatuh kebelakang karena ia duduk dibagian ujung.

Leon dengan cepat langsung menangkapnya dengan tangannya yang sekarang sedang melingkar dipinggang Ashley. "Apakah ini semacam deja vu" ucap Ashley dalam benaknya. Mata dari kedua insan yang dapat kita sebut sempurna itu saling menatap untuk waktu yang cukup lama sampai akhirnya mereka tersadar dan langsung memalingkan wajah ke arah yang berlawanan. Muka mereks kedua sekarang sedang berubah menjadi tomat dan kepanasan.

Selang beberapa detik Leon membuka suara, "Maaf ya, tadi tidak disengaja" ucap Leon dengan nada sedikit bersalah. "Santai aja kali. Lagian ya kalau tadi kamu ga tangkap aku, mungkin sekarang aku udah gegar otak" ucap Ashley. "Heh, jangan ngomong begitu. Kamu kan tau ucapan adalah doa" ucap Leon. "HAHAHAHA... Iya-iya. Makanya kamu jangan merasa bersalah atau gimana gitu. Malah seharusnya kamu bangga karena udah berhasil menyelamatkan salah satu manusia tercantik di jagat raya" ucap Ashley dengan tawa kecilnya. "Kamu berasal dari planet mana ya? Aku belum pernah melihat manusia sepede ini" ucap Leon dengan tertawa. Mereka berdua pun tertawa bersama-sama.

Hari sudah mulai gelap, Ashley dan Leon pun pulang ke rumah tercinta.

Sesampainya disana, Ashley langsung mandi dan mengganti bajunya. Leon harus menunggu terlebih dahulu karena tidak mungkin ia mandi bersaman Ashley. Setelah Ashley keluar dari kamar mandi, ia melihat Leon yang sedang menungg persis di depan pintu.

Saat Ashley keluar dari kamar mandi tadi yang ada di dalam benak Leon adalah "Bagaimana mungkin ada manusia sesempurna ini berada didepanku" ucap Leon dalam hati. Sebenarnya Ashley tidak sesempurna itu, hanya saja ia dapat menyembunyikan ketidaksempurnaan itu dengan sangat baik. Jadi, sampai sekarang tidak ada satu pun orang yang mengetahui ketidaksempurnaan itu.

Leon masuk kedalam kamar mandi dan langsung membuka bajunya karena ia sudah merasakan keringat yang tidak ia sukai disekitar badannya. Leon juga membuka celana dan dalamannya. Sekarang Leon hanya dibalut oleh handuk yang melingkar disekitar pinggangnya. Leon lupa membawa dalaman ganti, jadi ia berniat untuk mengambilnya dikamar. Akan tetapi ada hal yang tak terduga dan mengejutkan terjadi. Saat Leon hendak membuka pintunya, ternyata sudah ada dorongan yang besar dari arah sebaliknya.

Leon yang kaget tergelincir dan sekarang ia ada diposisi duduk dilantai, untung saja handuknya tidak lepas, "Thank God" pikirnya. Karena jika lepas tentu saja Leon akan sangat malu terhadap seseorang yang akan masuk. Leon tidak ingin ada yang melihat bagian kesayangan ditubuhnya karena ia menyimpannya untuk pasangan hidupnya di masa depan.

Saat orang yang mendorong dari arah sebaliknya ingin masuk, ia malah ikut tergelincir dan alhasil menyebabkan ia dengan Leon berpelukkan. Orang tersebut tentu saja adalah Ashley, karena saat ini yang sedang berada diruamah hanya mereka berdua.

Ashley berusaha berdiri akan tetapi sulit karena ada sesuatu yang mengganjalnya dibawah yang membuat ia susah bergerak. Kira-kira apakah itu?

------------------------------------------------------

Haii!! Akhirnya setelah sekian lama aku up juga, maaf ya buat yang nunggu semoga makin suka sama ceritanya. Don't forget to vote and leave a comment! Thankyou!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PyschoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang