Elvan terbangun dari tidurnya pemuda itu duduk di tepi ranjang. Elvan menguap, kedua matanya masih ingin tertutup. Elvan meraih handuk lalu berjalan dengan langkah malas menuju kamar mandi.
Selesai mandi, Elvan memakai seragam sekolah miliknya. Elvan keluar dari kamar menuruni anak tangga, ia berjalan menuju meja makan. Terlihat Sinta dan Naila yang sedang menyiapkan makanan, Elvan duduk bersebelahan dengan Naila. Sepuluh menit kemudian Elvin datang menghampiri keluargannya."Pagi Bunda, Naila, Kutub," ujar Elvin.
"Pagi juga"
"Yuk makan"
Setelah selesai makan, Elvan berpamitan dengan Sinta.
"Bun, Elvan berangkat dulu assalamualaikum," ujar Elvan, Elvan mencium tangan Sinta.
"Wa'alaikumussalam, hati hati"
Elvan mengendarai motor dengan kecepatan sedang, Elvan tidak terburu buru seperti Elvin. Elvin selalu berangkat kesiangan, tidak seperti Elvan.
Jalanan belum terlihat ramai, Elvan melihat seorang gadis yang memakai seragam SMA BINA NUSANTARA. Elvan memperlambat kecepatan, pemuda itu menoleh dan ternyata gadis tersebut adalah Melody, Elvan menghentikan motornya. Melody reflek ikut menghentikan langkahnya, Melody menatap motor yang berhenti di depannya.
Elvan turun dari motornya, menghampiri Melody yang sedang berdiri."Kak Elvan?"
"Hm, Lo jalan kaki?," tanya Elvan.
"Iya" Melody kembali melangkahkan kakinya namun tangan kanannya di genggam oleh Elvan.
"Lo ikut Gue" Elvan menarik Melody menuju motor miliknya.
"Gak, nanti repotin" Melody menarik tangannya yang masih digenggam oleh Elvan.
"Gak ada penolakan" tegas Elvan. Melody hanya mengangguk pasrah.
Elvan membuka tas miliknya, mengambil sebuah hoodie lalu melemparnya ke arah Melody, gadis itu menangkap hoodie milik Elvan.
"Eh apa in-" belum sempat selesai bicara, Elvan memotongnya.
"Ikat aja di pinggang Lo," ujar Elvan. Ya benar saja rok melody terlalu pendek. Elvan tidak ingin Gadis itu diperhatikan banyak orang saat di jalan.
Melody pun menuruti perintah Elvan. Gadis itu menaiki motor sport milik Elvan, motor Elvan berjalan dengan kecepatan sedang.
Saat di perjalanan lampu hijau berubah menjadi warna merah, Elvan menghentikan motornya.Jam menunjukkan pukul 06.35 jalanan sudah terlihat mulai ramai.
"Pegangan," ujar Elvan.
"Kenapa?" Melody mengangkat satu alisnya.
"Gue mau ngebut"
"Tapi-" Melody ragu memeluk Elvan.
Motor Elvan sudah melaju kencang sehingga membuat Melody kaget, dengan terpaksa Melody memeluk Elvan.
15 menit kemudian mereka telah sampai di sekolah, banyak sorot mata yang memperhatikan mereka. Keduanya menjadi pusat perhatian para murid.
"Eh Elvan sama siapa tuh?"
"Wih beruntung banget"
"Itu pacarnya Elvan bukan sih?"
"Eh bukannya itu Melody"
"Njirr Elvan Gue selingkuh"
"Harusnya Aku yang disana"
"Njirr cantik, udah lah Gue mundur"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN] KRING jam istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar menuju kantin. kini Elvan sedang berada dikantin bersama keempat temannya siapa lagi jika bukan Reza, Alva, Yoga, Daniel. mereka siap...