Cecil menimang-nimang potongan besi ketiga yang diberikan Jeno tadi malam. Ia tersenyum, kemudian tertawa. Lalu ia menutup wajahnya sambil berguling-guling di sofa tanpa memedulikan tatapan sinis dari Lala."Kau gila?"
Cecil cengengesan, "Iya. Gila karena cintanya Jeno, pfft bwahahaha."
Cewek itu tiduran di sofa ruang tamu sambil memikirkan kejadian malam tadi. Membiarkan Lala susah payah menarik tas miliknya. Cecil tertawa semakin keras setiap kalimat yang diucapkan Jeno melintas di pikirannya.
"Berpacaranlah denganku," Cecil menirukan Jeno, "lalu tolak aku. Dengan begitu, kau akan mendapatkan potongan kunci itu, kan? Asal kau bisa kembali ke keluargamu, aku mau melakukan apa saja."
Cecil beranjak duduk kemudian menarik Lala ke dalam pelukannya. "Lalaaa, bisa gila gue lama-lama di sini."
"Aku juga bisa gila kalau lama-lama di dekatmu. Cepat kembali ke duniamu agar aku bisa hidup dengan tenang."
Cecil menciumi Lala tanpa jeda. Membuatnya berakhir dengan bekas cakaran di pipi. "Makasih, lo udah ngerebut balik tas gue dari Jem. Ngomong-ngomong lo kok bisa ada di sana sih?"
"Bukankah aku pernah bilang kalau tugasku adalah menghilangkan gangguan selama kau menjalankan misi? Dulunya, kalimat ini memang hanya untuk mengelabuimu, tapi sekarang aku serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]
FanfictionBagaimana jika kalian bertukar kehidupan dengan tokoh utama dalam sebuah otome game? Bukan otome game yang akan menaklukkan hati para tokoh lelaki melainkan game yang berubah menjadi sebuah game untuk sarana balas dendam. Mendapatkan kunci, lalu apa...