Valentine Day

189 7 0
                                    

ini cerita pertama yang kuupload disini...salam kenal ya. jangan lupa vote and komen kalian yg pasti buat aku semangat bikin next chapter

- Si Won -

Hari ini adalah hari valentine yang paling menyedihkan bagi seorang gadis cantik sepertiku. Bayangkan di hari kasih sayang ini aku harus melewatinya sendirian. Menonton tayangan televisi tentang reality show pernikahan palsu sepasang selebriti bersama ibuku. Baru diputusin pacar sekarang dipaksa lihat adegan mesra- mesraan. Oh....masa mudaku sangat merana. Aku bergelung di dalam selimut sambil mengelap ingusku di tisu.

“ Strike...ow...yeah.” Aku menjerit kegirangan saat tisuku yang penuh ingus melayang masuk ke tong sampah. Wow....sudah sepuluh kali aku mencobanya baru kali ini berhasil.

“ Eomma aku pergi dulu.” Adik laki- lakiku baru saja keluar dari kamar dengan dandanan super dandy dengan bau parfum yang menyengat.

“ Kau menghabiskan satu botol parfum ya?” Ledekku.

Mukanya memerah tapi berusaha tidak mengacuhkanku. Sok sibuk pasang tali sepatu. Aku merangkul bahunya.

“ Mau pergi kemana brother?” Tanyaku tersenyum lebar.

“ Bukan urusanmu.” Dia menyingkirkanku dari tangannya, sambil mengeluarkan ponsel.

Mengetikkan sesuatu kemudian senyam- senyum sendiri pasti ada sesuatu.

“ Sini coba pinjamkan ke kakakmu yang manis ini.” Aku merebut ponselnya.

“ Hei...Si won- ah. Kau ini tidak ada kerjaan atau bagaimana sih. Sini kembalikan ponselku.” Adikku berteriak- teriak kesal berusaha merebut ponsel miliknya dari tanganku. Tentu saja aku berkelit menghindarinya dan membaca isi pesannya.

“ Oh jadi ini yang membuatmu sampai menghabiskan satu botol parfum. Kau mau ikut kopi darat kan?”

“ Me...memang kenapa? Tidak salahkan?” Ucapnya gugup setengah mati.

“ Kalau begitu aku ikut.” Jawabku enteng

Adikku melotot hingga bola matanya mau keluar. Suaranya yang berteriak sungguh memekakkan telinga.

“ Tidak!!! Kau tidak boleh ikut!!!!”

“ Kalau begitu aku akan bilang eomma kau akan pergi ke club. eomma pasti dengan senang hati memberikan kuliahnya selama 3 jam sebelum akhirnya melarangmu pergi.” Aku bersiul- siul sambil menggoyangkan ponselnya dengan gaya mengancam.

Adikku pucat pasi. Dia melirikku dan kemudian melirik punggung ibuku yang masih asik menonton televisi.

Aku tahu dia pasti akan menyerah, siapa sih yang mau repot- repot mendengar ibuku ngomel sepanjang hari di hari yang katanya spesial buat remaja galau macam kami ini.

“ Baiklah.” Cukup satu kata dari adikku, aku langsung tersenyum lebar dan melesat ke kamar. Berdandan dan memilih baju. Selamat tinggal valentine yang suram.

Adikku bertemu 4 orang kawannya yang sudah kukenal baik. Mereka heran melihatku datang bersama adikku. Siapa peduli...

Aku langsung masuk club dan langsung berpisah dari rombongan adikku.  Aku langsung menggoyangkan kepalaku mengikuti dentuman musik yang menghentak- hentak. Oke....ini pertama kalinya aku ke Club. Sebagai anak baik aku tidak pernah ikut pergaulan semacam ini. Tapi untuk hari ini bukankah lebih asik jika berubah menjadi sedikit liar. Apalagi untuk melupakan wajah cowok berengsek itu dari kepalaku.

Aku menerobos kerumunan orang- orang dan bergoyang, melompat- lompat. Orang- orang disekitarku langsung minggir mungkin takut kuseruduk.

“ Hei siapa namamu?” Seorang laki- laki dengan rambut spike menempelkan tubuhnya dekat denganku. Dia lumayan tampan tapi rambutnya yang bewarna pirang itu jelek sekali.

“ Oh Si won.” Jawabku keras menyaingi bunyi speaker.

“ Kenalkan aku Jaebum. Sepertinya  aku tidak pernah melihatmu di club ini. Apa kau baru sekali ini kesini?”

“ Ya begitulah. Ini pertama kalinya aku ke Club.” Ujarku sambil lalu. Musik sudah tidak lagi berdentum- dentum melainkan melantunkan lagu yang lumayan Slow. Sayang sekali aku lebih suka musik yang menghentak- hentak sepeti tadi.

“ Benarkah. Kalau begitu ayo ke bar. Aku akan mentraktirmu segelas wine buat ucapan selamat datang.” Ujarnya ramah. Matanya menunjuk ke arah bar yang terletak di sudut. Aku memberikan sinyal oke dan mengikutinya keluar dari arena dansa.

Dia mengucapkan nama- nama asing kepada bartender. Laki- laki itu mengangguk dan anehnya dia tampak sedikit mencurigakan. Dia meracik minuman dan kemudian ditaruhnya 2 gelas kecil diatas meja.

“ Ini minuman paling mahal disini. Ayo kita bersulang.” Dia menyorongkan segelas kearahku. Aromanya menyenangkan kurasa cukup aman untuk diminum. Aku menghabiskan minumanku sekali teguk.

Kepalaku pusing dan perutku bergejolak menimbulkan rasa tidak nyaman.Aku ingin muntah. Sedikit limbung aku mencoba bangkit dari kursi dan kulihat tangan Jaebum menangkapku.

“ Kau tidak apa- apa?”

“ Aku mau ke kamar mandi.” Aku menunjukkan gerakkan ingin muntah dengan sangat realistis sampai dia jijik dan melepaskan tanganku. Aku berlari ke kamar mandi dan sebelum mencapai pintu kamar mandi lambungku sudah tidak kuat.

Dengan segenap tenaga aku memuntahkan isi perutku yang berisi Kimchi Jjigae dimsum, Bulgogi dan Ttokboki (semua itu sarapanku pagi tadi). Sungguh sia- sia sekali makanan- makanan itu.

“ A...apa. APA YANG KAU LAKUKAN?!!!!” Suara teriakkan itu membuatku pusing dan muntah lagi dengan sukses. Cukup lega sebelum aku sadar bahwa aku sudah muntah diatas sepatu dan celana seseorang.

Aku melongok keatas dan melihat seorang laki- laki yang tidak terlalu jelas tampangnya tapi seluruh tubuhnya tampak bergetar menahan amarah.

“ K...kau...apa kau sudah gila? Baju...bajuku kau muntah di bajuku.”

“ Eh tidak aku muntah di sepatu dan celanamu.” Ujarku mengoreksi. Tapi tampaknya dia malah semakin kesal.

“ Tunggu disini. Pokoknya jangan kemana- mana atau kau akan mati!!!” Dia mengancamku hampir mendesis. Aku mengangguk cepat. Dia langsung melesat pergi sedangkan aku entah kenapa dengan bodohnya seperti anak anjing menunggu dengan tenang disana.

Kill Me Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang