BAB 2

17 2 3
                                    

Saat ini sedang jam istirahat Killa dan Alin sedang mengantri untuk membeli bakso, tetapi ketika sedang mengantri tiba-tiba seorang cowok menghampiri mereka.

"Hai cantik" sapanya ke Killa sambil mengedipkan sebelah matanya.

Killa mengernyit, dia melirik Alin disebelahnya seolah bertanya 'dia siapa?'.

"Dia murid baru yang tadi pagi kill" bisik Alin kepada killa. Killa masih diam saja menatap cowok di depannya itu.

"Cantik, kok ga dibales si sapaan gue" katanya lagi sambil mendekatkan tubuhnya ke Killa.

"Apaan, sih?" Killa menghela napas.

"Gue Dev" Dev mengulurkan tangannya.

"Nggak jelas" Killa membalikkan badan untuk kembali ke kelas dan ternyata sejak tadi para siswi di kantin sedang menatap mereka.

Dev tidak tinggal diam dia terus mengikuti Killa dari belakang. Killa yang menyadari ada yang mengikutinya langsung berbalik.

"Ish, mau lo apa si?!" tanya Killa kesal.

"Mau gue? Mau lo jadi pacar gue" Dev menyengir. Sementara Killa berusaha menutupi keterkejutannya.

"Nggak jelas banget lo" Killa memalingkan wajahnya ke arah lain tidak ingin menatap lelaki di depannya ini.

Lalu, Killa pergi begitu saja meninggalkan lelaki itu, tetapi baru beberapa langkah terdengar suara lagi yang membuatnya jengkel.

"Lo bakal jadi pacar gue killa!" ucap Dev dengan keras yang membuat seisi kantin terkejut.

Killa bertanya dalam hati, mengapa orang menyebalkan itu harus datang di kehidupannya?

"Killaaa, tungguin gue!" teriak Alin saat Killa sudah jauh dari kantin. Ya ampun gara gara lelaki itu dia lupa dengan temannya itu, maafkan temanmu ini Alin.

"Sorry lin, gue kesel banget tadi" ucapnya dengan menyengir bersalah, tetapi Alin masih diam saja dia sedang mengatur nafasnya.

Setelah Alin selesai dengan kegiatan mengatur nafasnya itu, mereka berdua kembali berjalan menuju kelas.

"Kill, yang dia omongin tadi itu kira kira serius ngga ya?" tanya Alin kepada Killa yang sedang mencatat tulisan yang ada di papan tulis.

"Omongan yang mana?" tanya Killa yang masih fokus menulis.

"Yang dia bilang lo bakal jadi pacarnya" ucap Alin.

Ah kembali mengingat itu mood Killa jadi buruk, dia kesal mengapa lelaki itu bisa mengucapkan seperti itu, di depan umum pula! Dan yang lebih parah lagi bahkan mereka tidak saling kenal, mengingat itu membuatnya kesal saja.

"Ngga tau gue lin, males gue bahas itu" jawab Killa malas. Alin hanya mengangguk saja.

~~                                 
Saat ini Killa sudah berada dirumah, tadi dia pulang bersama abangnya.Sepertinya abangnya itu belum tau masalahnya tadi disekolah. Killa bersyukur dalam hati karena ia tidak akan diledek oleh abangnya itu.

Sesampainya dirumah Killa langsung ke kamar dan merebahkan tubuhnya di kasurnya yang nyaman ini.
Baru beberapa menit iya memejamkan matanya, tiba tiba suara pintu terbuka terdengar membuat ia membuka matanya. Ternyata itu abangnya, Kai memang sering kekamarku katanya kamarku ini lebih nyaman dan dingin, padahal menurutku sama saja.

"Ngapain si lo kesini?" tanya Killa lesu.

"Lah tiap hari juga gue ke kamar lo" ucapnya acuh, dan langsung merebahkan diri disamping Killa.

"Kenapa lo? Kusut amat muka lo" tanya Kai heran. Yang ditanya diam saja, merasa kesal tidak dijawab ia berteriak di kuping Killa "WOII BUDEG LO?".

"BERISI KAIII, GUE CAPEK!!" balas Killa berteriak, sambil bersiap mencubit abangnya. Oh iya, Killa ini memang suka memanggil abangnya  sesuka hati terkadang Abang terkadang Kai.

Kai yang sudah tau pergerakan adiknya itu segera kabur menyelamatkan diri.





Halo gaiss, kita ketemu lagi nih hehe.
Aku mau disini cuma mau ngasih tau aku ini emang baru banget awal nulis, aku pengin mencoba hal yang baru hehe 🤗.
Semogaa kaliann sukaa dengan ceritakuu ya!

Kill & DevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang