Kelas XI ips 3 sedang riuh karena banyak siswa yang mondar-mandir untuk mencari contekan PR ekonomi, yang akan dikumpulkan di jam pelajaran pertama.
"Woi woi, bagi contekan napa woii!!" teriak Rehan yang sedang frustasi karena dia sama sekali belum mengerjakan.
"Berisik banget lu han, tinggal nyontek punya Ari nih!" kesal Riri, teman sekelasnya yang sedang fokus menyalin tugas Ari.
"Ah, jawaban si Ari mah pasti ngasal tuh, gue mah maunya jawaban yang pasti aja Ri" jawab Rehan santai.
"Udah nyontek, belagu lagi lo!" kesal Riri sambil melemparkan kertas yang sudah dia buat seperti bola ke arah Rehan.
Rehan langsung pergi dari monster dihadapannya ini, sebelum wajah tampannya hancur.
"Dev, liat tugas lo dong" ucap Rehan, ketika melihat Dev yang sedang asik menatap jendela didepannya, menandakan kalau cowok itu pasti sudah selesai mengerjakan tugas, karena ia terlihat sangat santai.
"Nih" ucapnya, sambil melemparkan bukunya dengan santai.
"Wuihh, lu emang terbaik" ucapnya sambil menirukan nada bicara boboiboy ketika berucap 'terbaik'.
"Woiii, gua juga mau liat kali!" teriak Bima, yang sedang menghampiri mereka disusul Raka di belakangnya.
Dev hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-teman barunya itu.
"Gue liat-liat dari tadi muka lo kayak seneng gitu, kenapa lo?" tanya Raka, yang heran menatap muka Dev yang terlihat berseri-seri.
"Ngebayangin muka Killa kemaren, cantik terus lucu gitu apa lagi pas marah-marah tambah cantik aja" ucap Dev dengan senang.
"Hah? apa lo bilang? cantik? lucu?, dari mananya si Dev?! muka kaya monster gitu lo bilang cantik, heran gue" ucap Rehan geleng-geleng kepala.
"Sirik aja lo han" ucap Bima.
"Yeuhh mana ada gua sirik, cewek pada ngantri noh buat jadi pacar gua, tapi gua milih milih aja" katanya narsis.
"Najiss!!" ucap mereka bertiga bersamaan.
~~
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, dan sekarang kantin sudah dipenuhi oleh manusia yang sedang kelaparan.
"Eh Dev, itu Killa" tunjuk Raka, pada cewek dengan ikat rambut kuda yang sedang melahap baksonya dengan khidmat.
Dev yang baru saja memasuki kantin langsung mengarahkan pandangannya pada Killa dengan senyum bahagia.
"Gue kesana dulu ya" pamit Dev pada teman-temannya.
"Hai, kita ketemu lagi kayaknya jodoh ya" Dev menyengir bahagia.
Killa merutuki lelaki di depannya ini, kenapa dia harus mengganggunya saat sedang enak-enak makan.
"Jodoh ndasmuu!" kesal Killa.
"Eitss, santai cantik jangan marah-marah" cengir Dev.
Killa memandang Dev dengan tatapan tidak bersahabat. Sedangkan yang di tatap tersenyum lebar, senyum yang sangat menyebalkan bagi Killa.
"Diem deh lo, gue lagi makan" Killa menunduk menikmati makannya yang sempat tertunda.
"Aduh, kalo di liat-liat lo makin cantik aja ya, jadi pengin cepet-cepet pacarin" Dev menatap sambil tersenyum.
Killa melirik cowok itu sinis.
Setelah selesai makan Killa langsung meninggalkan kantin tanpa memperdulikan cowok itu.
"Eh, tunggu dong gue kan belum ngomong sama lo"
"Mau ngomong apa si lo, paling juga ga penting, males gue berhadapan sama orang kaya lo" Killa memasang raut kesal.
"Wihh, galak amat, ngobrol-ngobrol ga penting tuh ngebuat sayang tau" Dev berdiri.
"Dih! Dapet kesimpulan dari mana lo kaya gitu, aneh" ucap Killa sinis.
"Nih, karena ngobrol-ngobrol ga penting kita jadi terbiasa, karena udah terbiasa kita jadi sayang" ucap Dev sambil tertawa.
"Gila lo!" Killa langsung melangkah pergi dengan tergesa, agar tidak berhadapan dengan Dev.
"Nanti kita ketemu lagi cantik!" Dev tersenyum lebar.
Holaaaa! Aku kembali lagi hehe.
Semoga kalian menikmati ceritakuuuu yaaaaaaa😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Kill & Dev
Teen FictionKilla alista, hanya cewek biasa yang malas dengan yang namanya 'pacaran'. "ngapain pacaran ujung-ujungnya sakit hati, ribet"-killa Devan alano, lelaki yang jatuh hati pada killa, dan ingin killa menjadi pacarnya. "lo bakal jadi pacar gue killa!"-dev