zb'01 | Radjuan Yoonbin

553 117 29
                                    

Junkyu dan Renjun hanya menatap tanpa minat kepergian Jeno yang kalang kabut,

Junkyu dengan cepat menarik tangan Renjun untuk kembali berjalan dan naik menuju kelas,

Namun atensi keduanya teralihkan pada segerombolan murid yang berjalan rusuh menuju toilet laki laki lantai satu,

Renjun melirik kearah Junkyu yang sama sama melirik kearahnya, seakan memiliki satu pemikiran kedua lelaki dengan tinggi yang berbeda itu langsung berjalan mengikuti arah dari para murid tadi,

Setelah sampai, Renjun berjinjit untuk melihat apa yang terjadi, namun semua percuma karena banyaknya murid disana.

Junkyu berdecak, dan dengan cepat menyelip diantara celah para murid untuk berada di barisan depan meninggalkan Renjun yang tengah mengumpati Junkyu dengan bahasa Jerman.

Setelah berada di barisan paling depan, yaitu tepat di pintu masuk toilet, Junkyu tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya,

Benar benar mengejutkan, dimana salah satu temannya pada saat kelas sepuluh lalu kini sudah terbaring tanpa nyawa dengan leher dan lengan kanan atas yang dipenuhi darah, dan jangan lupa pisau tajam disamping kiri sang teman.

Dengan tangan gemetar Junkyu berjalan mendekat, namun di tahan oleh Renjun yang ternyata berhasil menyelip masuk,

"R-radjuan.."

ıllıllı zero boys ıllıllı

Seorang lelaki dengan wajah blasteran tengah berjalan dengan santai menyusuri koridor gedung sekolahnya,

Dengan tangan yang di masukkan kedalam saku, dan mulut yang sibuk mengunyah permen karet sesekali bersiul dirinya berjalan tanpa tujuan,

"Astaga! AKSARA!" teriakan menggelegar itu berhasil membuat tungkainya berhenti berjalan,

Sang pemilik nama berbalik, dan menatap malas kearah pria yang meneriaki namanya dan kini tengah berjalan mendekat kearahnya,

"Apasi ga? Gua males belajar, bye saja." Ujar Yoshi lalu berbalik hendak berjalan, sebelum tangan Jaemin mendarat tepat di telinganya, dan menjewer kasar telinga nya,

"Astaga! Anggara! Allahuakbar! Sakit ini!" Pekik Yoshi sembari memukul kasar lengan Jaemin,

"Gua disuruh jagain elu ya, jangan suka ngeyel kalo di kasih tau, balik kelas!" Seru Jaemin sembari menarik tangannya, melepas jeweran pada telinga Yoshi,

Yoshi memajukan bibir bawahnya sembari mengusap telinganya yang memerah, menatap kearah Jaemin dengan tatapan bak anak anjing yang tengah kesakitan,

Jaemin membuang nafas, "ga guna lu liat gua kek begitu, udah ayo ah ke kelas," ujar Jaemin menarik tangan Yoshi,

Akhirnya Yoshi hanya bisa pasrah, dan membiarkan Jaemin menarik tangannya, saat hendak belok menuju gedung kelas mereka, Yoshi menahan tangan Jaemin,

Membuat si empu berhenti, dan berbalik. "Kenapa?" Tanya jaemin,

Yoshi tidak mengindahkan pertanyaan Jaemin, dan malah berfokus pada gerombolan murid yang mengerubungi toilet lantai satu,

Sampai satu orang lelaki turun dari arah kanan mereka, membuat Yoshi menahan lelaki tadi,

"Eh tunggu, itu ada apaan rame rame?" Tanya Yoshi,

Lelaki tadi menelan ludah sebelum menjawab, "temen kelas gua mati," jawabnya,

Yoshi dan Jaemin saling berpandangan, lalu ikut berlari mengikuti lelaki tadi menuju ke arah toilet,

Tak lama saat Yoshi dan Jaemin sampai, beberapa pihak polisi dan juga medis datang membubarkan mereka,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

zero boys | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang