member of zero boys

1.2K 194 49
                                    

XI MIPA 1

Lee Jeno
As
Benua Jeno Adiaksa

- pinter 65%
- goblok sampe DNA 35%
- ketua-able

"Astaga langit, lu itu bodoh, bego atau ga punya otak?"

Kim Junkyu
As

Langit Ajunkyu Bimantara

- tidur 24/7
- ngerengek every time
- analisis 100%

"Ga bisa ga bisa, itu jadwal gua tidur biruuuuu, huweeee!"

Huang Renjun
As
Sabiru Renjun Abinaya

- maung
- dokter Abal Abal
- multi lingual

"Astaghfirullah, pengen banget gua sumpahin lu pake bahasa China, Jepang, Korea sama Jerman, sabar biru sabar."

XI MIPA 3

Lee Haechan
As

Andara Heachan Danatama

- lambe with Nathan
- bacot 24/7
- baku hantam? Gas!

"Gua emang banyak bacot, tapi kalo lawan gua elu, gas aja mau saling bunuh? Hayu."

Park Jihoon
As
Nathaniel Jihoon Pradana

- lambe with Andara
- bacot 24/7
- dia akan berguna pada waktunya

"Ya Tuhanku Allahuakbar, Andara. Bukan gitu pemecahannya dasar kutu kupret nambah kerjaan aja bisanya."

IPS 1

Kanemoto Yoshinori
As
Aksara Yoshi Yuanda

- bank berjalan
- paling waras (kecuali kalo udh sama benua)
- IQ+++

"Beli aja, jangan so so an jadi orang miskin kalian, atau gua unpren."

Na Jaemin
As
Anggara Jaemin Madava

- tik's his live
- hacker
- nyinyir setiap saat

"udah gua bilang, kalo apa apa itu mikir dulu, udah gini kan kita yang kena, lu tau kan ini itu-bla bla bla" -dan keenam laki laki lainnya cuma bisa tumpang dagu sampe ketiduran.

ıllıllı Preview ıllıllı

Jeno baru saja lari terbirit-birit ketika melihat jika pintu gerbang hendak di tutup.

Ingatkan dia untuk menyumpah serapahi kakaknya -Samudra Taeyong karena membawa motornya tanpa izin pagi ini, mengakibatkan dirinya terlambat pergi ke sekolah.

Tepat satu langkah hendak masuk menuju sekolah, satpam sekolah dengan keras menutup gerbang menghasilkan Jeno terjepit diantara gerbang.

Jeno memukul pelan gerbang, "astaghfirullah bapak! Ini anu saya kejepit pak!" Teriaknya heboh,

Sang satpam tertawa keras sebelum akhirnya membuka pintu gerbang dan membiarkan Jeno masuk,

Sang siswa dengan cepat mengatur nafas sembari menutup area privasi nya, ia mendongak dan menatap sang satpam dengan tatapan bak 'urusan kita saya bawa ke jenjang hukum ya pak'.

"Apa kamu liat liat? Sana masuk, bentar lagi upacara." Potong sang satpam sembari mendorong bahu Jeno agak keras.

Jeno mendengus, dan langsung berlari kearah tangga dimana kelasnya berada.

Saking terburu buru, dirinya tidak menyadari jika ada seseorang yang berjalan panik untuk turun, sehingga tubuh keduanya beradu,

Bruk

"Aw! Anjeng mata lu di mana setan!" Umpat seorang lelaki ketika Jeno tidak sengaja menubruknya hingga jatuh,

"Astaghfirullah, banyak bener cobaan hidup gua," gumam Jeno nestapa,

Jeno dengan cepat mengulurkan tangannya berniat membantu, "sorry, gua ga sengaja, gua buru buru tadi," ucap Jeno penuh sesal,

Sang korban menerima uluran tangan Jeno, dan berdiri sembari menepuk pelan area belakang celananya, "iye iye kaga ngapa ngapa,"

"Btw—"

"Benua buruan! Gua nungguin lu dari jaman zigot!" Teriakan cempreng itu datang dari arah bawah, memotong ucapan lelaki tadi

Jeno menunduk melihat kearah lapangan, dan mendapati temannya Junkyu yang tengah menghindari sinar mentari dengan tangannya,

"Lu telat? Sini titipin aja tuh tas di kelas gua," ujar lelaki tadi mengalihkan atensi Jeno,

Jeno melepas tasnya, dan membawa topi upacaranya, lalu menyerahkan tas itu pada lelaki di depannya,

Lelaki tadi dengan cepat membawa tas milik Jeno, dan kembali masuk kedalam kelasnya yang memang sangat dekat dengan tangga bagian timur,

Tak sampai lima menit lelaki itu kembali keluar, lalu mereka berdua jalan menuruni anak tangga berbarengan,

"Oh iya, gua Benua Jeno kelas IPA 1," ujar Jeno memperkenalkan diri sembari berjalan menuju lapangan,

Lelaki di sampingnya mengangguk, "gua Radjuan Yoonbin, IPA 3."

ıllıllı zero boys ıllıllı

Upacara selesai, Jeno berserta Junkyu dan juga Renjun berjalan bertiga menuju tangga bagian barat, karena lebih dekat menuju kelas mereka,

Namun Jeno tiba tiba berhenti dan menepuk kening, membuat kedua temannya memandang dirinya dengan pandangan aneh,

"Apasih Jen, jangan so so an lupa kalo sekarang ulangan fisika," ujar Renjun makin membuat Jeno melotot,

"Allahuakbar, gua beneran lupa kalo itu anjing, belum belajar mamaa~" ujarnya heboh lalu berlari kearah timur untuk membawa tasnya yang ia titipkan di kelas milik teman barunya 'Radjuan Yoonbin'.

Jeno yang berlari dengan kecepatan bak kilat cahaya kini sudah sampai di depan kelas milik Yoonbin dengan nafas tidak teratur,

Dengan pelan menarik nafas, lalu mengetuk pelan pintu kelas itu, dan tak lama lelaki berkulit tan dengan rambut coklat dan poni hampir menutupi mata membuka pintu dan tersenyum kearah Jeno,

"Nyari siape bro?" Tanya nya so akrab,

Yang di beri pertanyaan berdeham sebentar, "Radjuan," jawabnya singkat,

Sang lawan bicara melihat kedalam kelas, memastikan jika orang yang Jeno cari memang sudah masuk kedalam kelas, namun ia menggeleng, lalu kembali menatap Jeno

"Si Juan belum datang, kayanya lagi beli nasi kuning di ke—"

"Woi Andara! Itu si radjuan bunuh diri di kamar mandi!"

ıllıllı to be continue ıllıllı

Teuha!

Balik lagi dengan new story! Untuk yang ROB, sumpah aku lupa alur hiks, makanya bakal aku unpub dan ganti pake yang ini. Dan bahasa di buku itu juga kurang aku suka karena ga baku :").

Hope u like it! Dan maafkan aku yang labil ini.

zero boys | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang