Sebulan ini, Vernon merasa ini bukanlah dirinya. Bagaimana tidak? kehidupannya yang hanya monoton dipenuhi oleh bermain basket, bermain game dan belajar, kini mempunyai satu kebiasaan baru--yaitu memperhatikan Seungkwan dari jauh.
Tidak hanya memperhatikan, Vernon bahkan selarang tau sosial media gadis itu namun tak pernah untuk sekedar meng-klik follow pada akunnya.
Jun sudah berulangkali berusaha untuk mendekatkan dirinya dengan Seunkwan. Namun selalu Vernon tolak dengan alasan bahwa ia masih menunggu waktu yang tepat.
Vernon sendiri tak mengerti apa sebenarnya yang menarik pada gadis itu selain daripada pipinya yang chubby. Jika dibandingkan dengan mantannya, Seungkwan tidaklah setinggi dan selangsing Yerin--Pun wajahnya juga tidak secantik Yerin.
Suatu hari ketika ia dan teman-temannya berkumpul selepas pertandingan basket antar kelas, Vernon secara random bertanya mengenai Seungkwan pada teman-temannya. Ketika itu Seungkwan menjadi salah satu anggota klub kesehatan sekolah yang mengurus apabila ada pemain basket yang cedera.
"Bagaimana pendapat kalian tentang gadis itu?" tanya Vernon ketika Jun tidak ada--karena jika lelaki itu ada, bisa dipastikan ia akan diejek habis-habisan olehnya.
"Gadis yang mana?"
"Itu, yang berdiri disebelah kekasih Jun." Tunjuk Vernon dengan dagunya.
"Ahhh dia. Kenapa? kau menyukainya?"
"Tidak hanya bertanya saja."
"Menurutku, dia terlalu biasa. Tidak ada sesuatu yang menarik dalam dirinya. Kau lihat saja, tubuhnya bahkan biasa saja tidak seksi. Wajahnya pun begitu."
Vernon hanya mengangguk dan enggan memberikan tanggapan. Yang dikatakan oleh temannya itu sebenarnya tidak sepenuhnya salah karena ia sendiri juga merasa seperti itu. Tapi entah mengapa sesuatu dalam diri Vernon seperti menolak pernyataan itu.
Sekarang Vernon merasa bahwa ia terlihat seperti seorang stalker menyedihkan yang hanya bisa memperhatikan Seungkwan dari jauh. Setiap ekspresi yabg ditunjukan gadis itu terlihat sangat menarik. Ketika ia tertawa, ia kesal, atau bahkan ketika gadis itu menggerutu.
Dari sekian banyak ekspresi wajah yang ditunjukkan, bagian favorit Vernon adalah ketika gadis itu bingung. Ketika bingung, Seungkwan akan menautkan kedua alisnya dengan kiri memainkan poni depan dan tangan kanan yang memutar-mutar bolpoin tak tentu arah. Vernon tidak sengaja tertawa cukup keras ketika melihat ekspresi bingung bercampur putus asa dari Seungkwan yang membanting buku pelajaran dihadapannya ke arah Wonwoo yang dengan sukarela dibalas pukulan 'sayang' oleh gadis bermata rubah itu.
Teman-temannya sontak melihat ke arah Vernon dan bertanya kenapa ia tertawa padahal tidak ada satupun dari mereka yang sedang melakukan lelucon.
Vernon dibuat gelapan dan secara asal dia menjawab bahwa ia sedang menonton video lucu di internet. Berterima kasihlah Vernon pada gadget yang sedari tadi berada ditangannya.
Jun pernah bilang, kalau Seungkwan itu adalah gadis yang baik. Baik dalam artian yang sebenarnya. Jun bilang sepanjang ia mengobrol dengan Seungkwan, tidak pernah sekalipun ia mendengar lontaran ucapan kata kasar keluar dari mulut Seungkwan. Dan Minghao juga mengatakan hal sama.
Di tengah kebimbangan hatinya itu, Vernon mencoba untuk menyegarkan pikirannya dengan membasuh wajah di toilet. Vernon harap, pikirannya bisa sedikit jernih dan bisa menemukan jawaban atas kebimbangan hatinya.
Tapi sepertinya, Tuhan berkehendak lain. Ditengah perjalanan menuju toilet, Vernon tak sengaja melihat Seungkwan yang kewalahan dengan puluhan buku paket ditangannya. Saking banyaknya, buku paket itu bahkan menutupi sebagian wajahnya.
Vernon pikir ini mungkin saat yang tepat untuk memulai sebuah percakapan dengan Seungkwan. Maka ia oun bergegas mendekati Seungkwan dan menawarkan diri untuk membantu gadis yang selama ini ia perhatikan diam-diam itu.
Ketika sampai di perpustakaan dan menyimpan buku paket itu ke tempat seharusnya, Seungkwan menawarkan diri untuk mentraktir Vernon makan sebagai balasan karena ia telah membantunya. Saat itu otak Vernon sedang tidak bisa berpikir dengan jernih karena akhirnya setelah kurang lebih sebulan memperhatikan Seungkwan dari kejauhan, Vernon bisa berbicara dan berada dengan jarak sedekat ini.
Akhirnya kalimat yang keluar dari mulutnya adalah "Kalau kau merasa berhutang budi padaku, maka jadilah kekasihku mulai saat ini. Dengan begitu aku anggap hutang budi mu lunas."
Siapapun yang berada di posisi Seungkwan pastilah akan sangat terkejut. Dan ya, seperti biasa Vernon hanya bisa merutuki dirinya yang bodoh dan selalu bertindak diluar nalar. Orang gila mana yang meminta seorang gadis untuk menjadi pacarnya hanya untuk balas budi? Vernon sudah siap menerima penolakan dari Seungkwan akibat ulah bodohnya.
Akan tetapi, sesuatu diluar nalar terjadi. Seungkwan menerimanya. Seungkwan menerima Vernon untuk menjadi kekasihnya. katanya "Senior itu tampan, jadi sepertinya tidak ada salahnya untuk mencoba. Kapan lagi aku ditembak oleh orang tampan sepertimu."
Dan begitulah hubungan keduanya dimulai. Tanpa bunga, tanpa cokelat, atau apapun itu. Hanya bermodal nekat, Vernon akhirnya bisa mendapatkan Seungkwan menjadi kekasihnya.
Kebodohan yang Vernon lakukan ternyata tidak selalu berhasil buruk. Terbukti sekarang hasil kebodohannya berbuah manis yaitu dengan memiliki Seungkwan sebagai kekasih.
.
.
.Vernon tersenyum miris di dalam kamarnya setelah mengingat kembali tentabg hubungannya dengan Seungkwan. Ahhh rasanya kejadian itu baru berlangsung kemarin, sekarang karena kecerobohannya ia kehilangan gadis yang ia cintai.
Vernon menyesali perbuatannya untuk yang kesekian kalinya. Ia menyesal kenapa ia bisa-bisanya sampai lupa mengabari Seungkwan tentang apa yang terjadi dan bahkan mengabaikan gadis itu.
Belakangan ini, selain disibukkan dengan kegiatan ujian sekolah, Vernon juga disibukkan dengan kegiatannya yang harus bolak-balik sekolah, rumah, dan rumah sakit untuk mengurus keperluan ibu Yerin yang dirawat karena sakit.
Sebenarnya, ibunya dan Ibu Yerin itu berteman baik. Keduanya sangat senang mengetahui fakta bahwa dulu Vernon dan Yerin menjalin hubungan. Bahkan mereka sampai merencanakan pertunangan jika mereka lulus nanti. Namun sayangnya, hubungan Vernon dan Yerin tak bertahan lama. Kendati demikian, Ibu Vernon dan Ibu Yerin tidak keberatan sama sekali. Mereka masih berteman baik, bahkan hingga sekarang.
Yerin dan ibunya sama sekali tidak memiliki keluarga di Seoul, sehingga mau tidak mau keluarga Vernon kah yang dimintai tolong untuk mengurus segala keperluan mereka selama ibu Yerin sakit. Ayah Yerin adalah seorang keturunan Jepang dan mereka sudah lama berpisah. Ayahnya menetap di Jepang, sementara sang ibu dan Yerin pindah dan menetap kembali di Korea.
Sakit yang dialami oleh Ibu Yerin bukanlah penyakit yang ringan. Penyakit yang dideritanya cukup serius. Dan itu sedikit banyaknya membuat Vernon simpati terlepas dari hubungannya dan Yerin yang setelah putus menjadi sedikit tidak baik.
Keduanya menjadi dekat karena selalu berangkat sekolah dan pergi ke rumah sakit bersama. Vernon sedikitpun tidak menaruh perasaan kembali pada Yerin karena ia sejatinya sudah memiliki Seungkwan yang amat sangat ia cintai.
Tapi sayangnya, kedekatan keduanya membuat sebagian orang salah paham dan mengatakan bahwa Vernon dan Yerin kembali bersama. Padahal kenyataannya hal itu hanya omong kosong semata.
Vernon menghiraukan semua gosip yang beredar. Ia memang tidak pernah menyangkal, tapi itu artinya bukan berarti gosip itu benar, kan? Vernon diam karena ia hanya malas meladeni semua omong kosong ini. Tanpa Vernon sadari bahwa kediamannya ini membawanya pada jurang perpisahan antara dirinya dan Seungkwan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.dua chapter lagi bakalan end, akan aku usahakan untuk update secepatnya. Karena mulai bulan depan, aku bakalan sibuk T_T
tapi tenang, setelah ujian selesai aku bakalan balik produktif lagi di wattpad.
See ya,
-Mili
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Doesn't Talk || Verkwan Gs
FanfictionKarena cinta tidak harus melulu diucapkan oleh kata-kata. Vernon mempunyai cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya pada Seungkwan. . . . . . Warn !! ⚠️Gs for uke ⚠️ Don't like? don't read this story