four

17 3 0
                                    

'Tak ada batasan untuk mencintai, meski tak bisa memiliki'

...

Hingga tahun berikutnya datang,

Xiaojun yang baru pulang kerja, berjalan lunglai menuju rumah.

Saat kerja tadi pun pikirannya entah kemana, fokusnya hilang entah karena apa. Tentu ia di tegur, karena itu. Ia kurang paham, pusing. Ternyata menaiki bus, malah membuatnya makin pusing. Seperti ditimpa karung beras.

langit juga masih memberikan gerimis. Cocok sekali dengan keadaannya yang melankolis. Cih.

Singkirkan drama hidupnya sekarang. Ia harus bersiap untuk malam ini.

^^^
Tak lama, malam yang ditunggu tiba.

Xiaojun memandang pantulan dirinya pada cermin, yang sudah rapi dengan kemeja tergulung hingga siku. Seperti sesiap itu untuk menghadiri acara bahagia seseorang.

Ia membuang nafas pelan, saat ia akan mengambil gel rambutnya. Ia membuat benda yang disampingnya terjatuh.

Netra nya menilik benda itu dengan bibir yang terlipat kalut.

Ah, ternyata benda itu.

Ia meraih benda yang jatuh tadi, amplop dengan isi sebuah undangan cantik warna gold. Ia amati sekali lagi, seperti ada yang hilang di hatinya saat nama itu tertoreh di depan undangan dengan nama asing.

Ia buka kembali undangan itu. Tanpa sadar ia menemukan kertas terselip di bagian belakangnya. Ia tidak tau sejak kapan ada sebuah kertas di sana.

Tangannya membuka lipatan kertas itu, yang berisi tulisan tangan cantik ditujukan untuknya.

Xiaojun tersenyum kecil, kembali bernostalgia kala membaca tulisan di kertas itu,

[untuk xiaoxiao sesama poterhead ter-unch-unch]

Kangen gak sama aku?

Tjahaha. Pasti gak.

Karena kuyakin, pasti kau tidak mencariku dan bahagia saat aku menghilang..

Huhu sedih kalau benaran.

Tidak aisha, aku mencarimu dan sedih saat kau menghilang. Xiaojun nampak sedikit terhibur meski perasaan getir tak hilamg. Ia mendudukan diri di sudut ranjang. Lagi lagi mengulum senyum kecil saat Membac teks berikutnya,

Gak terasa setahun tak bertemu denganmu. Maaf ya gak kabarin. Yaaa meskipun aku tau gak usah di kabari kamu juga gak bakal nyari. Alah kok saya jadi lebay ya.

Oh! Iya, kamu ingat gak pertama kali kita bertemu? ingat pasti lah ya. Kan aku yang ganggu kamu nonton film. Mungkin kalau kamu gak nonton film itu, aku gak bakal tau kamu poterhead dan aku gak bakal nimbrung. Salah sendiri sih, nonton harry potter gak ajak-ajak.

Pikiran xiaojun mundur setahun yang lalu mengingat saat bumi diguyur hujan, ia menunggu bus di halte dengan menonton film saking jenuhnya, untung saat itu hujan tidak berduet dengan petir. Jadi, ia bisa streaming film.

Iya iya aku orang aneh bin ganggu. Kesan pertamaku jelek banget di matamu. Yahh sedih deh

Tapi, sejak aku gak pernah bertemu denganmu, pikiranku tanpa sengaja selalu mengingat momen bersamamu. Itu tandanya apa ya..

February Rain; XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang