PROLOG

1.2K 201 28
                                    

Aska & Chaery




Kantin Light high school
Kelas 11, semester 1 akhir

-





 

    Kantin di jam istirahat kedua memang tak terlalu ramai dikunjungi murid Light high school. Ketika sudah jam istirahat kedua biasanya murid murid hanya akan ke koperasi sekolah atau mungkin jajan di luar, ada yang berbelok ke Indomaret atau juga menghampiri jajanan gerobak di pinggir trotoar depan sekolah. Memang masih ada beberapa yang di kantin namun tak seramai pada saat jam istirahat pertama.

Seperti sekarang terlihat dua orang yang berjalan membawa mangkuk mie yang di pesan di kantin. "Lo mau beli apa lagi?" Dia bertanya kepada pemuda yang berjalan di samping nya mengenakan almamater warna khas LHS, Light blue.

"Udah," garis wajah lembut nya membalas tenang, dengan hati-hati tangan nya membawa mangkuk mie kuah.

Tapi nyatanya kadang ketika diri kita sudah berhati-hati, ada saja hantaman dari orang lain. Terlalu cepat kejadian nya, tak terasa kuah yang tadi nya berada di dalam mangkuk kini sudah menyiram setengah bagian depan almamater yang di pakai oleh laki-laki berambut kecoklatan itu.




"Eh.."

"awww,"

"Astaga ce!" Pekik menyeruak. pemuda berambut hitam pekat itu, terkaget. Melihat dua teman nya secara bersamaan tak sengaja bertabrakan. Bagus Janu prasetya atau yang biasa di panggil Banu menolong dahulu seorang perempuan yang jatuh terduduk di lantai.

"Duh ce. Ngapain sih lari lari! Mau kemana?" Tanya Banu sambil membantu perempuan bermata sipit itu berdiri.

"Aww... Panas," Chaery mengelap tangan nya yang terkena cipratan air entah dari mana, menggunakan ujung rok abu tua nya.

Banu hampir lupa dengan Aska. setelah membantu Chaery, Banu melirik Aska yang almamater nya sudah basah ketumpahan kuah mie yang di pegang nya.


"WOYYYY KA... ALMET LO. NANTI MELEPUH EGE KENA KUAH PANAS,"


Heboh Banu menarik ujung almet Aska agar tak kena seragam putih yang terlindung di dalam almamater. Chaery yang mendengar kehebohan Banu rasanya ingin membekap mulut teman sekelasnya itu. Mana ada almamater melepuh?. Fokus Chaery kini beralih kepada lelaki di depan nya, yang tak sengaja Chaery tabrak barusan, ada rasa panik bersalah ketika melihat almamater itu terkena tumpahan kuah mie. ya abis bagaimana Chaery juga buru-buru tak melihat.

Aska dengan tenang menaruh mangkuk mie di bawah kaki nya. Sebenernya dirinya juga terkejut ketika seorang gadis menabraknya dari arah belokan koridor begini. Lalu dia membuka almamater nya, mengelap sepatu hitam yang basah itu dengan almet nya. Kemudian menatap gadis itu dengan wajah yang datar. "Ce, Minta maaf," suara Banu menyuruh Chaery untuk segera meminta maaf ketika di tengah keheningan mereka.

"Hmmmm... Maaf ya. buru buru banget, kalau mau ganti rugi abis chae balik dari ruang BK aja dehh... Kalau ga nanti pulang ke kelas aja, chaery sekelas kok sama banu." Ucap nya meminta maaf dengan tergesa.

Aska melempar kecil almet nya kepada chaery. Chaery menangkap nya meski tak sigap. "Cuci!" intonasi nya rendah dan wajah datar nya tak berubah. namun, tetap saja Chaery berpikir orang di depan nya ini pasti marah, buktinya dia melempar almet kepada Chaery. "bisa ga sih sopan dikit ngasih nya. Okeyy Chaery cuci,"

Bukti - { Asahi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang