"Semua ini tuh bakal jadi kenangan bukti, kalau kita berdua pernah sedekat ini. Mau sejauh apapun kita nanti."
start : 1 Maret - end?
jangan lupa vote bintangnya
#1 Bukti - 2/3/21🏅
#3 leeChaeryeong - 28/3/21 🏅
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aska baru saja sampai rumah. Dia memilih merebahkan tubuhnya di sofa ruang tidur nya. Matanya menangkap sebuah notifikasi dari handphonenya, dengan nomor yang tidak dia kenal.
Aska membuka notifikasi pesan nya, ternyata dari teman nya Banu. Aska hanya melihat pesan yang Chaery kirim, tanpa niat membalasnya.
<3
Pagi ini hampir saja Chaera dan Chaery hampir terlambat masuk kelas. Pagi tadi mereka bangun terlambat— semua nya terburu-buru. lalu tanpa di duga setelah mengantar Charisa mobil putih itu terkena paku payung. Mau tidak mau mereka menunggu supir, mengganti ban yang bocor itu.
"Duh! Hampir aja telat," ujar Chaery sembari menaruh tas nya di atas meja.
"Tumben telat?" Tanya Mauryn.
"Tadi tuh kita berdua bangun nya telat. Terus tau ga sih, Rin. ban mobil nya kena paku payung limaaa! Abis nganterin Charisa."
"Lo bergadang lagi sama Kakak lo?" Tanya Mauryn meyakinkan.
"Iya hehe,"
"Terus mobil nya gimana?"
"Tadi untung bawa ban lain,"
Bel istirahat berbunyi. Murid kelas 11 ips 2 mulai berlalu lalang keluar kelasnya. Tapi tidak dengan Chaery. Dirinya terlihat panik mengeluarkan semua barang barang dari dalam tas nya. Mencari sesuatu yang niat nya akan dia kembalikan— kepada yang punya.
"yaaah, aduh gimana nih!" Seru nya.
"pake ketinggalan segala lagi," guman Chaery berbicara sendiri.
Tangan nya masih sibuk membongkar semua isi tasnya.
"Cari apa ce?" mauryn bertanya. Apa yang Chaery cari sampai meja nya ikut berantakan, penuh dengan barang barang si gadis bermata sipit itu.
Gerakan panik nya sangat terlihat jelas."Almet temennya banu, duh! lupa chaery bawa nih kayak nya."
"Bukan kayaknya lagi ce. Lo sih pake acara telat bangun segala. gue duluan deh ke kantin deh, yah. Haikal berisik banget ini." Chaery mengangguk saja. tak fokus apa yang Mauryn ucapankan.
"Ceceeeeee!"
teriakan Jiandra harun dari koridor depan pintu kelasnya mengisi seluruh penjuru ruang kelas.
