1

11 2 0
                                    

Deru motor yang ku tumpangi kesekolah bersama kekasihku pagi ini berhenti di depan gedung putih yang didalamnya terdapat banyak orang sakit di kota ini . aku sedikit terkejut ketika  motornya terhenti disana ,sebab hari ini adalah hari Senin yang seharusnya kami harus datang pagi - pagi karena akan dia adakan upacara bendera di sekolah.

"  Hari ini tanggal 22 Januari Han"kata kekasihku saat hendak melepaskan pengait helm yang ku kenakan saat ini.aku menyipitkan kedua alisku sebagai respon untuknya. Dia terlihat gugup untuk melanjutkan ucapannya " hari ini dia ulangtahun."  Sambungnya.Tidak ada respon setelahnya dariku kecuali senyuman hangat yang kuberikan untuknya kali ini.

Aku benar - benar paham siapa 'dia' yang dimaksud oleh kekasihku itu ,ya dia adalah pacar pertama dari seorang Alvaro Ilham bramanto laki - laki yang sekarang menjadi kekasihku.jangan kalian pikir pacarku adalah seorang bajingan yang  memacari dua wanita sekaligus.ilham bukan orang seperti itu mungkin perlu digarisbawahi bahwa Ilham bukan  seorang bajingan.

Memiliki wajah yang rupawan ditambah dengan segala kesempurnaan yang ada dalam diri seorang Ilham tidak menjadikan dia rendah moral seperti itu , hanya saja keadaan yang membuatnya dibingungkan dengan dua pilihan.

Aku dan Ilham sudah menjalin hubungan selama 2 tahun terakhir ini , dia dengan segala kelebihannya sedangkan aku dengan segala kesederhanaanku. adalah sebuah keberuntungan bagiku bisa menaklukkan hati seorang Alvaro Ilham bramanto.

Oh iya namaku adalah Hanindya Maheswari kalian bisa memanggilku Hani.aku tidak terlahir dari keluarga kaya raya seperti kekasihku ,aku terlahir dari keluarga sederhana yang tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan keluarga Alvaro Ilham bramanto ,jelas keluarga Ilham adalah keluarga terpandang dia terlahir dari keluarga bramanto yang merupakan pemilik salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta .

Ayahku sudah tiada semenjak aku kelas 7 SMP dan ibuku adalah pemilik toko roti kecil-kecil lan Di tengah kota Jakarta ini meskipun tidak terlalu besar namun dengan toko roti itu berhasil membesarkan aku dan kedua kakak laki-laki ku hingga sekarang kakak laki-lakiku yang pertama sudah  menikah  dan tinggal di kota Bandung , sementara kakak ku yang kedua sedang berjuang menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa semester akhir  di IPB   institut pertanian Bogor, sementara aku anak terakhir dari ibuku masih  berstatus sebagai pelajar kelas 3 SMA  dan sekitar setengah tahun lagi akan segera lulus dari sana.

Makanya aku sangat bersyukur bisa menjadi kekasih dari Ilham karena dengan adanya dia bisa sedikit membantu ibuku dalam membiayai keperluanku seperti mengantar jemput ku setiap hari adalah cara bagiku untuk menghemat pengeluaran , karena uang saku milikku tidak perlu terpotong untuk membayar angkutan.

Selain itu hal yang menjadi keuntungan bagi siapa yang menjabat sebagai kekasih seorang Alvaro Ilham bramanto adalah dia terbebas dari segala ancaman baik disekolah maupun diluar sekolah .karena Ilham akan selalu pasang badan apabila ada yang membuatku terluka,tapi dia tidak tau selama berpacaran dengan dia aku juga terluka ,ya terluka karena aku tidak pernah tahu untuk siapa sebenarnya hatinya.

selama ini aku menjadi yang kedua ,dia tidak pernah menjadikanku sebagai yang pertama ,sebab aku juga merasa bangga karena menjadi selingkuhan nya , katakan bilaaku jahat karena berperan sebagai selingkuhan untuk Ilham disaat pacarnya tidak sadarkan diri dan terbaring lemah dirumah sakit selama dua setengah  tahun ini.

Awalnya aku tidak tahu kalau Ilham sudah memiliki kekasih,yang jelas aku menyukainya,aku mengaguminya ,aku menginginkan nya lalu apa salahnya kalau aku berusaha mengambil hatinya juga .dia juga sama dia begitu menyayangiku,dia selalu melindungi ku ,tapi aku tidak tahu apakah dia juga mencintaiku.

Katakan kalau aku jahat jika aku ingin mengambil seluruh cintanya untuku ,mengambil separuh hatinya untuk ku,lalu kujadikan dia milikku seutuhnya tapi lihat aku tidak sejahat itu .kubiarkan Ilham mencintai kekasihnya,ku biarkan dia sendiri yang menentukan pilihanya,kubiarkan dia membagi hatinya untuk seseorang yang tidak tau apakah dia akan bertahan dan terbangun ,atau bahkan dia menyerah dan berpulang kepada Tuhan.

Tenang ini hanya urusan waktu, semuanya akan terjawab  disaat waktunya sudah tiba ,dan aku harus bisa menerima kenyataan apabila pada kenyataannya Ilham bukan tercipta untukku.
Tapi aku berharap akulah yang menjadi rumah untuk Ilham pulang,menjadi alasan untuk Ilham bertahan,dan menjadi seseorang dibalik kesuksesannya kelak.

Kembali lagi pada kenyataan sekarang di sebuah ruang bernuansa putih dan dipenuhi aroma obat obatan itu ,tempat kami berada . dibalik bilik kaca aku dapat melihat Ilham memberikan buket bunga untuk seseorang disana ,ya seseorang yang tengah terbaring lemah di brangkar rumah sakit   ini terlihat  raut kesedihan di wajah Ilham,tampak tersirat kerinduanyang sangat kentara di wajah rupawan miliknya  dapat kaku simpulkan bahwa Ilham sangat mencintainya .

Aku hanya menemaninya dari luar ruangan itu karena aku tidak sanggup jika harus berjumpa pada langsung dengan kekasih dari kekasihku itu ,kalian pasti bertanya kenapa aku tidak berani memunculkan diriku didepannya ? Ya kalian tau aku adalah selingkuhan Ilham aku akan merasa malu dengan dia kalau dengan tidak tau diri berani berhadapan dengan wanita sebaik dia ,yang notabenenya adalah kekasih Ilham ,ayolah aku tidak setangguh itu.

Saat seorang lelaki paruh baya memasuki ruangan yang menjadi tempat Raina dirawat  terlihat Ilham memberikan rangkulan untuk pria itu.ya namanya Reina  , ReinaAbigail wanita yang sudah 4 tahun menjadi penghuni hati seorang Ilham .

Saat aku tengah memandang dua orang yang sedang bercakap-cakap disana tiba tiba ponselku berbunyi ,ponsel  berlogo apel digigit itu adalah pemberian Ilham Yang  aku bersumpah tidak akan aku jual semendesak apapun keadaannya.

Terlihat panggilan masuk berkali kali Yang terpampang jelas nama Gita disana ,pasti dia tengah khawatir karena  aku belum sampai disekolah bukan karena dia mencemaskan diriku namun topinya untuk upacara pagi ini terbawa olehku.

"Apaan "suara suara teriakan terdengar di sebrang sana membuat telinga ku terasa tercengang " woy goblok kemana aja Lo belom sampe,kalo Lo nggak Dateng hari ini ,gimana nasib perawatan gue kemaren si anjir"agak malas sebenarnya meladeni Gita  yang panikan kaya gini.

"Bacot Lo ,,gue lagi ada urusan , bentar lagi nyampe juga ,gausah ribet deh "aku putuskan panggilan sepihak  persetan dengan Gita yang akan marah nanti sekarang harus aku lakukan adalah mengajak Ilham segera meninggalkan rumah sakit ini.

****

Pagi ini jam sembilan lewat seperempat aku dan Ilham baru sampai di sekolah ,jelas  sudah sangat terlambat dari jam masuk sekolah tapi apa boleh buat kami harus mendapat hukuman dari pak Yusuf tapi kami para murid biasa memanggilnya pak Ucup,  guru kesiswaan di SMA Brama ini.

siapa lagi kalau bukan guru  berkepala botak  dan berkumis tebal itu ."darimana kalian jam segini baru datang ,ayam aja udah beranak jam segini ,kalian malah baru Dateng gak malu tuh sama  anak paud yang udah pulang." Mendengarkan ceramah dadakan pak Ucup. Sangat membosankan  kata kata yang dikeluarkan dari mulutnya seperti kaset yang di setel berulang ulang."namanya juga anak muda pak ,kaya nggak pernah muda aja"Ilham menimpali dengan guyonan ," duh bii kamu gimana sih, pak Ucup kan  gak pernah muda "  aku greget banget dengan guru satu ini ." Eh iya  lupa  han pak Ucup kan lahir langsung tua ." Sontak membuat gelak tawa kami berdua, berbeda dengan pak Ucup yang tengah mangut mangut menggerakkan kumisnya .

"Kalian lari keliling lapangan sepuluh putaran ,,, sekarang!!!"

Berlari sepuluh putaran mengelilinginya lapangan futsal bukanlah hukuman yang ringan apa bila dilakukan sendirian,tapi kalo jalaninya bareng Ilham  jadi berkurang capeknya aku nggak munafik ya kalo lagi keringetan Ilham kadar ketampanan nya bertambah berkali-kali lipat.

Dua putaran telah aku lalui tapi pandangan ku masih tidak beralih dari objek yang tidak akan pernah bosan aku pandangi wajah rupawan miliknya Ilham yang terpapar sinar matahari " kenapa si liatin aku terus dari tadi " senyumku kian merekah ketika tangan kokoh milik Ilham menyingkirkan anak rambut yang jatuh di wajahku .

"Cuma mau bilang aku sayang banget sama kamu ham,semoga kita bisa terus sama-sama kaya gini". Aku benar benar menyatakan rasa sayangku kepada Ilham , memang setiap hari aku akan mengucapkan kata sayang kepada Ilham selagi dia masih milikku.

" Aku juga sayang sama kamu han,maaf ya aku gak janji bisa  terus  kaya gini sama kamu" sedikit rasa kecewa muncul di hatiku  ,aku cukup paham karena sebenarnya aku hanya dibutuhkan saat ini karena Ilham memang sedang kesepian.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang