Rano keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia berjalan ke lemari untuk mengambil baju. Baru saja ia membuka lemarinya. Seseorang membuka pintu kamarnya. Rano terkejut dan langsung menutup tubuhnya yang masih menggunakan boxer berwarna hitam.
"Wow so sexy."
Rano menghembuskan nafasnya saat tahu yang masuk ke kamarnya adalah Guntur. Ia melempar handuknya ke arah Guntur. "Ketuk pintu kalau masuk! Kalau gue lagi telanjang gimana?!"
Guntur berjalan ke kasur Rano dan langsung merebahkan diri. "Yaelah, sama-sama laki. Gue juga punya kali."
Rano hanya berdecak kesal. Ia kembali menghadap lemarinya dan mengambil salah satu kaos berwarna putih.
Guntur memperhatikan Rano yang sedang memakai bajunya. Kemudian, ia teringat tujuan ia mendatangi Rano.
"Ran, Om Dimas nyuruh kita ke rumah dia. Orang tua lo sama orang tua gue juga bakal ke sana nanti."
Rano menoleh, ia mengernyitkan keningnya. "Ngapain? Acara syukuran?"
"Tante Fitri pengen ngumpul bareng. Jadi kita semua disuruh ke sana."
"Sekarang?"
"Iyalah!"
"Yaudah lo keluar sana. Gue mau siap-siap."
Bukannya menurut, Guntur malah mengambil guling dan memeluk erat guling tersebut. Ia memejamkan matanya. Rano berjalan mendekati Guntur dan menarik kaki cowok itu hingga ia terjatuh dari ranjang.
"Keluar anak Rifal!"
"Ah! Tega banget sih lo! Iya nih iya gue keluar!" ucap Guntur sambil berusaha untuk berdiri. Ia berjalan keluar sambil melirik Rano dengan tajam. Sebelum menutup pintu, Guntur menatap Rano. "Setan lo!" ucapnya dan langsung menutup pintu.
Rano hanya menatap pintu yang sudah tetutup rapat itu. Kemudian ia kembali berjalan ke lemarinya untuk bersiap-siap ke rumah Shea. Entah apa yang akan dilakukannya di sana.
×××
Rano dan Guntur memarkirkan motornya di sebelah mobil orang tua mereka yang lebih dulu datang. Mereka berdua langsung memasuki rumah Shea dan pemandangan di hadapannya membuat mereka terdiam. Orang tua mereka seperti anak muda yang sedang melakukan pesta. Makanan di atas meja yang berserakan dan minuman kaleng yang beberapa sudah terbuka.
"Gue jadi kepo sama masa muda mereka." ucap Guntur dengan nada pelan.
"Mending kita ke kamar Shea." ucap Rano yang diangguki oleh Guntur.
"Om Dimas! Kita ke kamar Shea!" teriak Guntur saat mereka menaiki tangga. Tidak ada jawaban dari Dimas. "Ck! Begini nih, kalau orang tua udah asik sama temen. Jadi budek." gerutu Guntur.
Saat mereka sudah berada di depan pintu kamar Shea, Rano mengetuk pintu itu. Namun, dengan lancangnya Guntur langsung membuka pintu kamar Shea dan masuk ke dalam. Kedua mata Rano membesar melihat kelakuan Guntur.
"Heh! Guntur! Kamar cewek goblok!" ucap Rano. Ia mengikuti Guntur yang kini sudah berbaring di ranjang Shea.
"Kata Shea gapapa. Iya gak?" tanya Guntur kepada Shea yang duduk di sebelah Guntur sambil memainkan laptopnya.
"Diem! Gue lagi video call sama Nara, Gita." ucap Shea. Guntur yang mendengar itu langsung mendudukkan dirinya dan mengambil laptop Shea.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANO [ PRE ORDER ]
Teen Fiction❝Andai waktu bisa berputar kembali❞ __________________________________ ⚠️CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN⚠️ Highest rank! #1 in Rano #1 in Trouble #2 in Trouble #2 in Nara #3 in Nara