Chapter 6

5 4 0
                                    

Juno kembali mengamati kasus-kasus yang dikirim oleh Taegyu, yang mana sama sekali tidak mengarah pada penculikan Youngeun. Lelaki itu fokus dengan penyelidikan siapa Youngeun sebenarnya. Bukankah ini malah menghambat pencarian? Sungguh, Juno sendiri juga semakin penasaran setelah ia mendatangi panti asuhan dan penjara. Pertanyaan yang begitu mengganggu, apa hubungannya penjara dan panti asuhan? Taegyu mengatakan bahwa akan bahaya jika dirinya ketahuan menyelediki kasus di penjara, sedangkan ketuanya memperingatkan agar berhenti mencari tahu. Tugasnya hanya melindungi data-data negara serta memperkuat sistem keamanan, selebihnya Taegyu tidak diizinkan mengkases apa pun.

“Pura-pura saja tidak tahu, itu akan menyelamatkanmu.” Kata inilah yang didapat oleh Taegyu tatkala memaksa mencari tahu.

Melihat Juno yang begitu frustrasi membuat Taegyu prihatin, ia tahu jika berkas yang akan ia berikan padanya mungkin akan semakin menambah beban yang ada. Namun, tidak ada pilihan ia harus memberitahunya.

“Apa ini, Taegyu?”

“Buka saja!”

Penuh dengan keraguan Juno membukanya, ada dua berkas di sana. Salah satu data yang telah dihapus dan satunya lagi data mengenai Youngeun. “Siapa yang dihapus?”

“Park Young Eun,” jawab Taegyu sama frustrasi dengan Juno.

“Lalu apa hubungannya?”

“Ayolah, Juno! Aku adalah alumni SD Chungsa, tidak ada yang bernama Youngeun di sana. Data ini telah dipalsukan.”

Juno tertawa, Taegyu payah dalam mengingat teman, mungkin lelaki ini pandai dalam mengingat dan menghafal pengkodingan. Namun, percayalah Taegyu sangat sibuk dengan kehidupannya, maka hampir tidak pernah memerhatikan keadaan sekitar. “Tidak Juno, aku sangat ingat tidak ada yang namanya Youngeun.”

“Apa ada yang seperti itu? Bagaimana orang tidak pernah ada di sana bisa dinyatakan menjadi alumni.”

Juno tidak tahu bahwa kekuasaan bisa melakukan hal itu, ia telah bekerja pada gelapnya dari sisi negara. Ia melindungi data-data sampai yang terkotor sekalipun, orang lain tidak pernah tahu bagaimana intelijen bekerja. Mereka bisa sangat kotor dan tergiur dengan hal-hal yang lebih gelap.

“Kau sudah menemukan di mana Yakuza berada? Dari pada sibuk memikirkan siapa Youngeun, lebih baik kau mencari cara untuk melacak mereka,” kesal Juno.

“Aku tidak yakin, mereka tersebar di banyak wilayah. Ini salah satu yang berkuasa di Gurye.”

Juno memiringkan kepala, ia kembali berpikir, jika semudah itu Taegyu menemukan anggota Yakuza, kenapa kepolisian tidak bisa? Akal sehat sedang dipermainkan, ia sadar bahwa pihak berwajib hanyalah mengulur proses penyeledikan agar nantinya kasus bisa terlupakan seperti yang sudah-sudah.

“Aku bekerja untuk negara, data-data mengenai negara ini aku tahu, meski tidak semua.”

“Lalu hal apa yang mendasarimu, bahwa siapa namanya?”

“Kim Nam Joon.”

“Adalah yang memegang kendali atas Gurye?”

“Dia salah satu orang yang datanya dilindungi, aku tidak bisa mengaksesnya. Setiap kali kejadian, pagi harinya dia selalu ada dan tertangkap sedang mengawasi jalannya penyelidikan.”

Taegyu menunjukkan rekaman amatiran yang diunggah oleh user beberapa kali, hal inilah yang membuat Taegyu mencaritahu siapa lelaki itu. Data-data orang yang dilindungi menunjukkan bahwa Sangwoo bukan orang sembarangan. Taegyu menjelaskan, mereka datanya yang dilindungi kemungkinan orang yang sangat berkuasa atau orang yang menakutkan.

“Lalu bagaimana dengan data yang dihapus?” tanya Juno.

“Orang yang memiliki latar belakang kuat dan yang mungkin telah melakukan tindakan kriminal di masa lalu.”

Juno tertawa sekaligus tidak percaya, hal ini semakin tidak masuk akal. Youngeun seorang yang luar biasa kalem, tidak akan mungkin terlibat tindakan kriminal. Lagian Youngeun tidak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan, kecuali saat ditanya kenapa tidak pernah mencari tahu siapa kedua orang tuanya. Youngeun hanya menjawab, “Aku tidak ingin mendengar alasan mereka membuangku.” Jadi, wanita itu selalu menghindar saat Juno berusaha membantu menemukan orang tuanya.

Menurutnya, hal itu wajar. Youngeun ditinggal di panti asuhan sejak bayi, sudah pasti ia menganggap bahwa kedua orang tuanya telah membuang dan tidak ingin mengurusnya. Besar kemungkinan jika Youngeun lahir di luar nikah. Lebih baik tidak tahu apa-apa dari pada nantinya akan memengaruhi kehidupannya.

“Tunggu sebentar! Siapa katamu tadi?” tanya Juno yang tiba-tiba teringat sesuatu.

“Siapa?” Taegyu menyipitkan mata tidak mengerti dengan pertanyaan Juno.

“Orang yang datanya dilindungi!”

“Kim Nam Joon.”

Segera Juno membuka ponsel Youngeun dan menelusuri seluruh kontak wanita itu. Dulu ia sempat tidak sengaja memainkan ponsel calon istrinya dan menemukan nama lelaki itu, tetapi ia tidak yakin. Saat itu ia ingin bertanya, hanya saja atensinya teralihkan oleh telepon ibunya yang meminta pada lelaki itu untuk menjauh dari Youngeun. Terjadi pertengkaran hebat, yang mana Youngeun juga turut mendengar merasa sedih. Juno berkali-kali meyakinkan bahwa ia sangat mecintai Youngeun, dan tidak akan pernah meninggalkan wanita itu.

“Apa yang kau lakukan?” Juno menggeleng, ternyata ia salah lihat, tidak ada kontak dengan nama Kim Nam Joon di sana.

“Apa tujuanmu dengan mencaritahu semua ini, Taegyu?”

Taegyu mendesis, ia tidak yakin untuk memberitahu Juno mengenai kecurigaannya selama ini. Maksudnya mengenai hal-hal aneh yang secara tidak sengaja ia temukan, ia sempat bertanya pada rekannya. Namun, mereka menjawab jika tidak pernha ada yang tahu data apa itu, dan sangat menyarankan Taegyu agar terus berpura-pura tidak tahu. Ia ingin tahu, siapa sebenarnya dalang yang bersembunyi di balik negara. Kenapa semua intelijen harus melindunginya dengan alih-alih melindungi keamanan negara. Jelas bahwa orang yang yang dilindungi ini telah melakukan banyak tindak kejahatan, tetapi kenapa negara seoalah abai dan cenderung masa bodoh.

“Taegyu! Bukannya menjawab malah bengong.”

“Aku hanya ingin tahu saja, apa yang mendasari tewasnya para penjaga, serta ….” Tidak ada lanjutan, Taegyu hanya tersenyum dan berkata dalam hati, ‘Meninggalnya mereka yang tidak beridentitas.’ Hal ini menganggu dan begitu membingungkan Taegyu.

Pada suatu malam, saat baru beberapa hari Taegyu bekerja sebagai badan intelijen. ia kedapatan lembur untuk menjaga sistem dari peretas, selama semalam ia diizinkan menggunakan VPN milik atasannya, tanpa sengaja menemukan data-data yang sepertinya tidak boleh diungkap. Keesokan hari, ia bertanya siapa mereka yang bahkan tidak memiliki nama dan terdaftar di negara mana pun? Apakah ada orang yang tidak pernah mendaftarkan diri? Taegyu malah terkena marah lantaran lancang telah membuka data-data negara yang tidak boleh ia lihat. Akirnya diam-diam ia menyelediki kasus tersebut, yang mana berkaitan dengan penjara dan panti asuhan. Sampai ia benar-benar merasa penasaran, siapa yang telah mengendalikan badan intelijen negara?

~Tbc~





FlummoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang