Seorang gadis berkacak pinggang saat melihat seseorang yang masih terbaring di ranjang king size miliknya. Wajah yang berantakan, rambut bagaikan seseorang yang tidak pernah sisiran, belum lagi sneakers yang masih berada di kaki indah pemiliknya.
Gadis itu menghela nafas. Entah harus dengan cara apa lagi membangunkan seseorang yang mirip seperti mayat hidup ini.
"Yak! Ironnaaaaa! Kim Dahyun, aku akan membunuhmu jika kau masih tertidur pulas di atas kasur! Ironaaaaaaaa!!!"
Gadis itu adalah Sana. Ia berteriak sekencang mungkin hingga apartement miliknya bergetar. Jika begini, sudah dipastikan tidur pulas Dahyun terganggu. Ia mengerjapkan matanya seperti seorang anak kecil yang sangat polos.
Sebisa mungkin Sana menahan senyumnya. Dahyun, gadis berkulit putih seputih susu itu memang tidak pernah mengecewakan visualnya. Bahkan dalam keadaan berantakan pun, Dahyun masih terlihat mempesona.
"Kau benar-benar berisik" hanya itu yang Dahyun katakan.
Bukannya segera terbangun, Dahyun justru kembali tertidur dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia benar-benar mengantuk dan membutuhkan istirahat.
Tingkah Dahyun yang sangat menyebalkan membuat darah Sana mendidih. Ia menarik selimut tersebut, dan terjadi pertengkaran kecil tanpa suara. Terjadi adu kuat dan saling tarik menarik, hingga ide jail di kepala Dahyun muncul seketika.
Ia sengaja melepaskan tarikannya dan berhasil membuat Sana tersungkur ke arahnya. Gadis itu berada di atas Dahyun dengan mata membulat sempurna karena tindakan reflek Dahyun.
"Biarkan aku tertidur 10 menit lagi" hanya itu ungkapan rasa bersalah Kim Dahyun.
Baiklah, Sana menyerah.
Jika ia memaksa lagi, sudah dipastikan dirinya lah yang tidak akan bisa dikendalikan dan rencananya akan gagal sepenuhnya.
Setelah kejadian yang memacu kerja jantung Sana, gadis itu meninggalkan Dahyun di dalam kamar. Membangunkan Dahyun jauh lebih sulit dari membuat nasi goreng kimchi.
Sambil menyibukan diri, Sana memilih untuk menonton televisi. 10 menit bukanlah waktu yang lama, jadi ia bisa menunggu Dahyun dengan kegiatan santainya.
Sana menonton siaran memasak, perlu digaris bawahi Sana adalah seseorang yang gemar sekali makan dan memasak. Ia bisa menghabiskan 2 jam penuh hanya untuk menonton siaran memasak seperti ini.
Tanpa Sana sadari, 10 menit berlalu dan Dahyun memperhatikannya dari ambang pintu. Dahyun benar-benar menepati perkataannya bahwa ia akan bangun 10 menit lagi. Gadis baik.
"Ah tontonan yang membosankan" kata Dahyun.
Sana melihat ke sumber suara. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Dahyun. Ia mencondongkan tubuhnya dan mencium aroma nafas Dahyun.
"Kau menghabiskan berapa banyak botol beer?"
"Eoh?"
"Berapa banyak?" Sana berkacak pinggang.
Dia benar-benar diuji oleh semua sikap Dahyun. Gadis itu hanya berwajah lugu di hadapan Yoona, tapi jika di belakang Yoona maka Dahyun akan mengeluarkan sikap aslinya. Gadis gila yang menyukai minuman padahal usianya saja belum menyentuh angka 20.
Dahyun terdiam. Ia tidak menjawab.
"Apa kau tahu bahwa aku yang menjemputmu di rumah bodoh itu? Kau berantakan sekali. Kenapa kau selalu saja mabuk? Usiamu bahkan belum legal untuk meminum minuman seperti itu. Apa kau tahu bahwa Yoona Eonnie menelfonmu hingga puluhan kali? Karenamu aku harus memikirkan alasan yang masuk akal agar Yoona Eonnie percaya bahwa kau aman di bawah pengawasanku. Kau tahu kau salah kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/256925553-288-k992590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Trust Feelings Completely
FanfictionJangan sepenuhnya percaya pada perasaan. Perasaan bisa salah dan keliru. Author yang lain banyak menyuguhkan cerita dewasa bertema LGBT yang begitu kental. Aku tahu kalian suka, tapi dari cerita GxG pertama yang aku tulis ini, aku mau kalian belajar...