one

103 9 3
                                    

Author's POV

Summer, 1991
Bluemarine's Manor

Cahaya matahari setia menyapa dari sela-sela tirai yang menutupi jendela. Terlihat seorang anak perempuan yang terlelap dalam mimpinya tanpa menghiraukan waktu yang sudah hampir siang. Sesekali terdengar dengkuran halus dari mulut kecilnya, nampaknya ia sangat kelelahan akibat menghadiri pesta semalam.

tok tok tok

"Adek, bangun! Sudah jam 8 nih!" Seorang wanita mengetuk pintu kamar anak perempuan itu. Terdengar beberapa ketukan pintu lagi setelahnya.

"Adek, ayo bangun!" Akhirnya wanita itu masuk ke dalam kamar setelah menunggu beberapa saat dan tidak ada jawaban. Wanita itu menggeleng heran melihat anak perempuan satu-satunya yang jika sudah tidur akan seperti batu.

"Dek, ayo bangun! Kamu ditunggu Ayah di meja makan. Ayo bangun!" Wanita itu mulai menggoyangkan badan anak perempuannya dan dirasa tidak akan mendapatkan tanda-tanda anaknya akan bangun, maka ia pun dengan cepat menggendong anaknya seperti karung beras.

"Untung kamu masih kecil, jadi Bunda gampang gendong kamu." Wanita itu terus berjalan sembari sesekali mengoceh tentang kebiasaan anak perempuannya.

Saat akan menuruni tangga, anak perempuan itu pun terbangun karena kepalanya yang makin lama terasa pusing. Ia pun membuka mata dan melihat pandangan aneh, seketika ia sadar bahwa dirinya sedang terbalik.

"Hari ini masak apa, bun?" Ia melontarkan pertanyaan seperti hal ini sudah menjadi kegiatan rutin yang terjadi dihidupnya.

"Bunda masak makanan kesukaan Ayah karena hari ini Ayah pulang." Ujar wanita itu dengan perasaan senang karena suaminya pulang ke rumah setelah beberapa minggu bertugas.

"Hmm, Ayah sudah pulang. Oh ya, aku mau susu strawberi, bun."

"Oke, 1 gelas susu strawberi dingin untuk hamster kecil Bunda. Dan berhenti mengayunkan kakimu." Wanita itu segera menghentikan ayunan kaki anaknya yang hampir mengenai wajahnya.

"Baiklah, kita sampai." Mereka pun akhirnya memasuki dapur. Terlihat seorang anak laki-laki dan juga seorang pria dewasa yang bisa kita sebut 'Ayah'.

"Selamat pagi, hamster kecil Ayah. Bagaimana keadaan terbalik mu disana?" Pria itu terkekeh melihat anak perempuan satu-satunya terdiam senang di dalam gendongan ibunya.

"Lumayan pusing tapi sangat menyenangkan." Anak perempuan itu pun turun dari gendongan dan berlari menuju ayahnya. Mereka pun berpelukan melepas rindu.

"Ayah lihat rambutmu semakin panjang padahal Ayah hanya pergi bekerja untuk beberapa minggu." Pria itu mengelus rambut anak perempuannya yang terlihat semakin panjang.

"Lebih tepatnya 72 hari, 18 jam, 43 menit, dan-" anak perempuan itu melihat jam di dinding, "-37 detik, Ayah." Lagi-lagi ia mengatakan hal yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang.

"Oke, oke, Ayah mengerti. Terkadang kamu lebih mirip dengan Bunda daripada Ayah." Pria itu terkekeh melihat perilaku putrinya.

"Duduklah, Luna. Aku sudah sangat lapar karena menunggumu untuk bangun." Anak laki-laki itu terlihat kesal karena menunggu adik perempuannya yang susah untuk bangun.

"Iya, iya, dasar penggerutu." Anak perempuan itu segera duduk di kursinya yang berada di samping anak laki-laki itu.

Mereka pun memulai sarapan dengan tenang, sesekali terjadi sesi tanya jawab diantara mereka. Bisa kita lihat bahwa terdapat sebuah keluarga kecil yang hangat sedang berkumpul menikmati hidangan yang secara spesial dimasak oleh Nyonya Bluemarine tentunya dengan bantuan kecil para elf house.

Lost Stars | Weasley's TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang