"Bodoh!"
"Iya aku mengaku aku yang bersalah, maaf..."
"Bagaimana bisa aku memaafkan mu semudah itu?"
"Astaga, aku bisa membeli es krim cokelat itu lebih banyak lagi Yerin-ah... Mau aku belikan berapa macam?"
Jung Yerin berdecih, ia sudah terlanjur malu ke minimarket dengan pakaian seperti ini dan sekarang ia harus merelakan cokelat yang baru saja ia beli itu jatuh dan tentunya tidak bisa dimakan lagi karena pria di sampingnya mencoba untuk mengambil es krim cokelat itu. Mana bisa Yerin memaafkannya dengan mudah.
Jung Yerin mempoutkan bibirnya dan sukses membuat pria yang duduk di kursi kemudi itu gemas melihatnya. Pria yang baru saja beberapa jam mengikat janji dengannya itu tiba-tiba menyentuh dagunya dan menariknya agar menoleh ke samping denga halus. "Betapa menggemaskannya istriku jika seperti ini astaga..." Setelah itu satu buah kecupan berhasil mendarat dibibir ranum milik dokter Jung.
"Jeon Wonwoo bodoh! Kau tadi lama sekali ke kamar mandi dan aku keluar sendiri untuk membeli itu tapi saat kembali kau malah menjatuhkannya! Sekarang berai-beraninya kau menciumku?!"
Wonwoo terkekeh lalu kembali keluar dari mobilnya. Yerin merasa iri karena pria itu tidak tampak aneh sama sekali karena bisa melepas pakaian pernikahannya dan tidak membuatnya menjadi bahan perhatian orang-orang saat masuk ke dalam minimarket.
Setelah beberapa menit Wonwoo kembali masuk ke dalam mobil dengan satu plastik ice cream rasa cokelat. Ia mengulurkan tangannya dan memberikan pada wanita di jok samping.
"Sudah memafkanku?"
Yerin tidak menjawab dan mengambil alih plastik belanjaan tersebut. Di dalamnya tidak hanya ada ice cream tapi ada beberapa botol minuman bersoda berwarna hampir hitam. Jung Yerin memicing ke arahnya, "Kau cari mati Jeon Wonwoo?! Apa-apaan minuman bersoda sebanyak ini untuk dirimu sendiri? Kau ingin merusak ginjal mu? Iya?!"
"Hei, aku membeli sebanyak itu belum tentu aku akan menghabiskan semuanya dalam satu malam. Aku membelinya untuk persediaan di rumah saat kita pulang nanti."
Yerin menggelengkan kepalanya sambil meletakkan plastik berisi minuman perusak tubuh menurutnya itu ke belakang. Ia heran kepada pria itu yang sangat kecanduan minuman bersoda, ia tidak ingat kalau dirinya juga kecanduan dengan minuman beralkohol dan bahkan akan menghabiskan beberapa kaleng sampai mabuk berat jika stress.
Jeon Wonwoo kembali melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah ia rencanakan semalam. Sedangkan Yerin di sebelahnya masih sibuk memakan ice cream sambil asik mengedarkan pandangannya ke arah jalan raya.
"Aaaa...."
"Kenapa kau seperti itu?"
Wonwoo memberikan petunjuk ke ice cream cokelat yang ada di tangan istrinya dengan mata. Yerin yang paham langsung menyodorkan makanannya. Daripada berakhir seperti tadi lebih baik ia menurut bukan?
"Enak, tapi cola lebih nikmat di saat panas seperti ini. Tolong bukakan satu kaleng untukku."
Yerin menghela napas berat dan membalik badannya agar bisa mengambil soda yang ia letakkan di jok belakang mobil.
"Kita ingin kemana? Kau tidak mengatakan apapun padaku sebelumnya, kenapa kita tidak pulang saja? Kau tidak lelah dengan semua acara hari ini? Aku ingin pulang saja...."
"Hanya sebentar, lagipula sudah lama sekali sejak terakhir kita ke tempat itu satu tahun yang lalu saat kau tiba-tiba pergi sebelum mendengarkanku."
Ah satu tahun yang lalu ya, Jung Yerin bahkan masih merasa aneh jika kembali mengingat kejadian kala itu. Ia masih ingat jelas apa yang Wonwoo katakan setelah menemuinya lagi di hari yang sama pada waktu itu setelah ia pergi tanpa kejelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Destiny : Red String ✔
FantasyKonon, di jari kelingking setiap orang ada benang merah yang tak kasat mata, yang akan terhubung dengan jodohnya. Hanya dengan jodoh sejatinya saja. Benang tersebut bisa saja sangat panjang dan dua orang yang benang merahnya saling terhubung bisa sa...