Hari ini, adalah pengumuman hasil dari pembelajaran selama semester ganjil.
"Siapa ya jadi juara kelas ini?" pertanyaan yang kerap terdengar pagi itu.
Arsan yang sibuk dengan kesendiriannya, Reza yang sibuk dengan ketangguhannya sama - sama tidak menggubris hal itu."Zaa, ayo basket. Anak - anak nyariin"
Reza memang hobi berolahraga tapi tidak pernah ingin bergabung ekstrakuliker-nya.
"Ayo!" sambutnya.
Seraya Reza berjalan keluar, Arsan juga keluar.
"Mau kemana, San?" sapa Indri
"Kantin, kenapa?" ketus Arsan
"Ohh, engga papa. Hehe" balas Indri dengan canggung
"Oi.. jangan ketus sama perempuan" ujar Reza dari pintu.
Tapi, Arsan tak menjawab nya dan terus berjalan. Ya, lagi - lagi Arsan begitu.Di kantin,
"Itu Arsan ya?" tanya nya.
"Arsan, arsan siapa, Ham?" tanya Irfan.
"Eh, engga papa" balas Hamdi. Teman kecil yang sangat merindu dengan Arsan tapi masih ragu dengan penglihatannya.
"Oh.. ayo ke kelas, Ham"
"Iyaa, Fan"
"Bu, mie ya satu" pesan Arsan
"Mie apaa? mie oyeng apa mi yebus nihh" ucap Ibu Kantin.
Mulai deh ini ibu kata Arsan dalam hati
"Mie goreng" jawabnya lugas.
"Oke"
Kondisi kantin pagi itu sangat ramai, dikarenakan ada rapat guru yang membahas hasil dari semester ganjil. Jadi, banyak murid yang menghabiskan waktu di kantin. Ada yang; pacaran, sekadar duduk, bertukar pikiran dan lain - lain.09.15,
PENGUMUMAN DIBERITAHUKAN SELURUH SISWA DAN SISWI AGAR KEMBALI KE KELAS MASING - MASING."Oke anak-anak. To the point aja, ya. Juara 3 Reza Alhamdi"
Devi aku juara, hehe. Ga kaya si Arsan gumam Reza. Tampak Devi tersenyum ke arah Reza yang sudah berdiri di depan kelas.
"Juara 2, Devi Ananda" lanjut Bu Tiara.
Semua murid sontak bingung kenapa Devi juara 2, dan bertanya siapa sang "Pemenang".
"Juara 1, coba tebak"
Tak satupun yang mampu berkata dan menjawab pertanyaan itu.
"Juara 1, Arsan Aditya Anggara"
Ya, semua takjub. Tak ada yang mampu memberikan tepuk tangan. Semua murid hanya diam dan tak mampu berkata. Begitu juga Reza. Devi tampak menebar senyuman kepada nya.
"Anak pendiam itu? kenapa bisa?" pertanyaan yang berada di benak murid lain.
"Arsan itu unggul dalam teori. Dalam latihan, PR, dan juga ulangan. Walaupun, dia jarang aktif. Seperti Devi dan Reza" ujar Bu Tiara.
Pernyataan itu mampu menjawab kebingungan semua murid.
Arsan lagi - lagi kamu berhasil menghancurkan hariku gumam sang "Raja".Di kelas 7A,
"Oke anak - anak,.. itulah juara - juara kita. Juara 3 Alex Alfredo Juara 2 Mutia Putri dan Juara 1 Hamdi Zikrillah. Semoga yang juara bisa mempertahankan dan yang lain bisa berjuang memacu. Karena, meraih hal yang mudah dibanding mempertahankan." akhir Bu Arsy , Wali Kelas 7A.
"Selamaatt, Hammm!" ujar Irfan
"Hahaaha.. makasih Fan. Ayo semangat belajar nya!"
"Ajarin ya? heheheh"
"Siappp, datang aja kerumah"Jadi keinget Arsan, apa kabar ya dia?. Semenjak pindah rumah aku hilang kontak. Atau dia sekolah disini juga?, gumam Hamdi.
Arsan dan Hamdi belum pernah bersua disekolah ini, meskipun mereka berada di lingkungan yang sama. Arsan yang jarang keluar kelas dan Hamdi yang sibuk bermain dengan teman - teman menjadi penyebabnya.
3 April,
"Anak - anak, jadi ada Ektrakulikuler yang langsung dibina oleh sekolah. Jadi, nanti di akhir semester juara kelas wajib dan berhak menjadi anggota Ekstrakulikuler itu. Dan, mereka berkesempatan untuk mengikuti OSN." kata Bu Tiara selepas rapat para guru.Beberapa anak sangat antusias dengan itu, beberapa lagi tidak. Devi menjadi salah satu penggemar organisasi itu. Melihat itu, sang "Raja" pun juga ikut semangat. Dengan bahasa tubuh, Devi memberi mandat kepada Reza.
5. Kembali Bersua ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji di Ujung Rabu
Non-FictionKisah 3 nyawa menuju dewasa yang punya mimpi untuk tumbuh bersama. selamat membaca