Chapter 3

31 8 4
                                    

Yuk bantu vote and comment di setiap chapter nya:)

Yuk bantu vote and comment di setiap chapter nya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                    ******

"Saat aku sudah sadar dari pingsan ku, cia melihat wajah, kepala, dan tangan risa berlumuran darah. Awalnya itu darah orang yang melabrak cia, tapi pas cia lihat risa pingsan, cia mulai bertanya pada penjaga UKS, 'kenapa risa bisa berlumuran darah seperti itu?' "kata cia " Mereka mengatakan 'kalau risa  di dorong oleh orang yang melabrak cia dan tubuhnya mengenai barang barang yang ada di gudang tersebut"jelas cia

"Hah?" Cengo mereka
Cia hanya menganggukkan kepalanya.

"Cia bertanya siapa yang membawa cia ke UKS?" Ujar cia
"Mereka mengatakan ada seorang cowo yang  mengantar cia ke UKS, cia pun tak tahu siapa dia" Lanjut cia sambil menghela nafas

"Darren bingung, kenapa kemarin risa terlihat baik baik aja, tidak terlihat luka sedikitpun di tubuhnya?" Heran Darren

"Iya pa, mama juga heran, kok bisa yah? " Tanya Felicia

                ******
    Michelle berjalan menaiki tangga sambil membawa makanan dan minuman ke kamar risa

         Tok tok tok

"Dek... Buka in pintunya" Panggil Michelle diluar kamar risa

"Risa... Buka pintunya" Ucap Michelle sekali lagi karna  tidak mendapat jawaban dari sang empu yang berada di dalam kamar.

    Karna pintunya tak  kunjung di buka, Michelle mencoba untuk membuka pintunya, dan  ternyata tidak di kunci, Michelle mencoba masuk ke dalam kamarnya risa, ia meletakkan  nampan yang berisi makan dan minum itu di meja belajar risa, Michelle sama sekali tidak melihat risa di tempat tidur maupun di kamar mandi, tapi ia melihat pintu balkon terbuka, lalu ia berjalan kesana dan... Ya, Michelle melihat risa sedang melamun dan duduk di lantai, wajahnya yang di tumpukan di atas lututnya, dan sampai sekarang pun risa tak menyadari keberadaan nya.

"Heii... Kenapa melamun? " Tanya Michelle tapi risa tak kunjung sadar dari lamunan nya

"Hei...! " Michelle memegang kedua bahu risa, sampai sampai risa terkejut dari lamunan nya.

"Ehh kakak? Kok bisa di sini? Kakak sudah lama di sini?" Tanya risa

"Kakak belum lama disini, kakak kesini bawain kamu makan dan minum, kakak tahu pasti kamu lapar kan?" Tanya Michelle

"Iya! " Jawab risa sambil mengangguk.

"ya udah kamu makan yah!" suruh michelle

  Setelah selesai makan,michelle meletakkan kembali piring dan gelas yang sudah kosong di atas meja,michelle tahu ada yang ingin risa katakan padanya.

"kak?"panggil risa

"hmm..." gumam michelle

"ada sesuatu yang ingin aku katakan pada kakak,tapi kakak harus janji,kalau aku cerita kakak jangan motong cerita aku,biarkan aku cerita sampe beres,janji?" pinca risa

"iya,kakak janji!"jawab  michelle sambil tersenyum

"kemarin aku mengalami sedikit kecelakaan,tapi kakak tenang aja,aku baik baik aja kok.Kemarin kepalaku berlumuran darah,iya itu kepala aku.Tapi yang aku heran,ada banyak darah di wajahku,aku tidak tau itu darah siapa?aku bingung,terus tangan dan punggung aku sedikit memar" jelas risa panjang lebar.

"ya ampun risa,,,kamu terluka seperti ini kamu bilang hanya luka kecil?" tanya michelle panik

"kak gak perlu khawatir berlebihan deh,buktinya aku sudah sembuh kan?" jawab risa santai

"Walaupun kamu sudah keliatan sembuh,tapi tetep kita harus konsultasi ke dokter,takut ada luka dalem.." balas michelle

"Apakah mama sama papa udah mengetahui tentang ini?" Tanya michelle diam diam

"Risa,apakah ada yang mengetahui kejadian ini selain kakak?" tanya michelle

"Cia"jawab risa singkat

"kenapa kamu yang dapat surat orangtua,bukankah kamu yang terluka?" tanya michelle heran

"hmmm....."gumam risa
"apa aku terlalu nakal?apakah aku sangat memalukan buat papa dan mama?apakah aku anak yang tidak berguna?"tanya risa dengan suara yang bergetar

"Tidak risa,kamu tidak nakal,kamu adalah anak baik baik,kamu tidak memalukan buat siapapun,dan jangan katakan lagi bahwa kamu tidak berguna untuk hidup,kakak tidak suka kamu bicara seperti itu"jawab michelle

"iya kak,hanya kakak yang mengerti perasaan aku,dan tidak membanding bandingkan aku dengan cia"jawab risa

"iya,kakak sangat menyayangi kamu"kata michelle sambil merengkuh risa kedalam pelukannya.

"ya sudah sekarang kamu tidur yah,besok kamu harus sekolah kan?dan kakak juga akan kuliah besok"

"iya kak,tapi........."  jeda risa

"tapi apa?" tanya michelle

"tapi aku tidak bertanya apakah kakak ada kuliah atau tidak?" jawab risa sambil menahan tawanya.

    Michelle memasang wajah memelasnya 
"ketawa ajah gak usah ditahan!" seru michelle

"hahaha.....kak...hahaha"tawa risa lepas seketika "kak michel jelek banget mukanya.....hahahaha......"tawa risa terbahak bahak

"iya tertawalah risa,kakak suka melihatmu tertawa seperti ini,dari pada kamu diam dan cuek,kakak rela melakukan apapun agar kamu seperti ini terus"gumam michelle

"terima kasih kak,aku sangat menyayangi kakak" ucap risa sambil mencium pipi michelle

"good night kak michel"seru michelle sambil mencium pipi michelle lagi

"good night juga risa"balas michelle sambil mencium pipi risa.

                  ******

               Next?
Jawab dong:)








Dimana Kebahagiaanku Tuhan?      {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang