5.Enak

2.8K 49 9
                                        

Malam itu aku mengunduh aplikasi yang diberikan virus itu seusai aku dan ibu merapikan meja.

Aku mengarahkan kamera kepada ibu Nadia kemudian menekan fitur kontrol. Nampak ibu Nadia kaku tidak bergerak, layar menunjukkan pilihan perintah yang bisa di gerakkan seperti konsol gim dan juga ada pilihan menggunakan fitur perintah melalui suara dan ketikan.

"Buka baju.." kata ku kemudian ibu Nadia mulai menggerakkan tanganya membuka baju.

Tubuh ibu Nadia sangat ramping mungkin inilah membuat ayah Nadia menyukai istrinya.

Singkat cerita malam itu aku mencoba beberapa fitur, mulai dari perintah suara, menekan tombol dan lainnya, kesimpulannya aplikasi ini dapat mengontrol seseorang yang aku inginkan.

Aku memutuskan untuk menyudahi malam itu dengan beristirahat di kamar ibu Nadia bersama tubuh ibu Nadia yang dalam kontrol ku.

"Nadia, yuk bareng ke sekolah.." suara seorang cewek sambil mengetuk pintu luar rumah.

"Iya, aku lagi bersiap-siap" kata ku sambil bangun dari kasur.

Ini mungkin mandi pagi pertama ku ketika aku menjadi seorang cewek, karena saat di tubuh lama ku sangat jarang mandi.

"Ahh.. aku baru tahu begini yang dirasakan cewek ketika mandi" kata ku sambil membilas tubuh Nadia yang sekarang terkena air.

Sekarang aku paham kenapa cewek sangat lama ketika di kamar mandi, apalagi ketika aku bermain dengan rambut Nadia yang di beri sampo, membuat ku ingin bermain gelembung sabun selama mungkin.

Setelah aku mandi, seragam sekolah milik Nadia aku letakkan ke kasur, kemudian aku mengenakan satu persatu pakaian dalam cewek dengan sangat mudah mungkin ini karena ingatan Nadia masih ada pada tubuhnya.

Singkat cerita aku mengenakan seragam sekolah Nadia dan buku pelajaran serta perlengkapan lainnya aku masukkan ke tas milik Nadia.

"Maaf ya lama menunggu " kata ku membuka pintu yang terdapat cewek memakai seragam yang sama dengan ku.

"Nggak seperti biasanya, kamu lama banget tapi ayo berangkat bareng ke sekolah" kata cewek tersebut sambil menarik tangan ku.

Cewek itu adalah teman akrab Nadia, rumah Nadia dan cewek ini sangat dekat sehingga Nadia sering jalan bersamanya.

"Pelan-pelan dong Sofia.." kata ku menyebutkan nama teman Nadia.

"Nggak bakalan, siapa yang terakhir sampai harus traktir di kantin.!" Teriak Sofia berlari sambil menjulurkan lidah nya ke arah ku.

Kerasukan VirusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang