Hyunjin terbangun pukul 3 pagi karena perutnya keroncongan. Ia bergerak sedikit gelisah kemudian berjalan keluar untuk mencari makanan.Kaki jenjangnya berjalan menyusuri jalan yg cukup sepi, hanya ditemani lampu jalan dengan cahaya redup - redup.
Kling!
Kling!Lonceng itu berbunyi saat Hyunjin masuk kedalam toserba yang buka 24 jam tersebut. Ia memicingkan matanya karena perubahan intensitas cahaya yang secara tiba - tiba. Berjalan ke rak ramyun, mengambil 1 onigiri dan keju untuk tambahannya.
Membayar semuanya di tambah 1 kopi kaleng.
"Terima kasih" ucap sang kasir toserba dengan senyum tipis di wajah lelahnya
Kling!
Kling!Lonceng itu berbunyi lagi, tanda ada seseorang yang masuk ke dalam toserba.
Hyunjin tidak begitu peduli. Dia sibuk meracik makanannya sendiri di depan microwave lalu duduk di bangku yang menghadap keluar ruangan. Menatap beberapa mobil berlalu lalang sambil menegak ringan kopinya.
"Haah" Orang tersebut duduk d sebelah Hyunjin. Cukup berjarak walau tidak sampai 1 meter jauhnya.
"Kenapa memandangku? Habiskan makananmu" ucapnya lagi sambil mengaduk ramyun pedasnya terlebih dahulu sebelum di campur dengan tteokbokki dan potongan odeng/eomuk
Hyunjin tersenyum tipis lalu mengaduk makanannya perlahan. Dia sendiri bingung kenapa menoleh ke arah lelaki dengan hidung bangir tersebut. Bahkan tubuhnya sedikit bergejolak seperti ada yang memanggil.
Laki - laki itu seperti memanggil Hyunjin untuk terfokus pada gerak geriknya.
Sambil mengunyah Hyunjin mencuri pandang, rahang tegas dengan mulut penuh makanan sepertinya ia lebih pendek dari Hyunjin beberapa senti.
"Aku bisa melihatmu, berhenti melakukan hal yang tidak berguna dasar mutan ck"
Hyunjin menegaskan rahangnya. Rasanya seperti tidak benar jika ada yang tahu dirinya siapa. Dia merasa sudah menyimpannya baik - baik sesuai janjinya pada sang ayah.
"Anda siapa?" Hyunjin menatap orang di seberangnya lekat - lekat
Laki - laki tersebut mendorong mangkuk ramyun-nya lalu mengusap sudut bibirnya dan menoleh menatap Hyunjin.
"Kamu penasaran? Hm?" Senyuman manis tercetak di wajahnya dengan sebelah alis yang terangkat.
Hyunjin mengepalkan tangannya melihat wajah sombong itu. Gemas sekali sampai ingin dia tonjok.
"Cukup sebut siapa anda" Hyunjin memejamkan matanya sejenak untuk memutus kontak dengan laki - laki tersebut
Ia menghela nafas lalu membuka matanya
Deg!
Hyunjin sedikit tersentak, tiba - tiba jantungan terpacu untuk berdetak cepat. Laki - laki tersebut sudah di depan wajahnya sekarang dengan menumpu wajahnya menggunakan tangan kiri sembari tersenyum.
Hyunjin kaget sungguh. Nafas laki - laki tersebut mengenai wajahnya. Lalu bibirnya bergerak mengeja sesuatu
"Ayahmu adalah monster berhati dingin" ucapnya tanpa suara
Tiba - tiba telinga Hyunjin berdenging. Sangat keras lengkingan suaranyanya sampai ia meringis dan memegangi telinganya. Dunia serasa terputar - putar. Ia menggeleng pelan dengan mata terpejam hingga suara itu perlahan hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster
FanfictionHyunjin itu seperti monster berwajah dingin dengan tatapan tajam. Terkadang bersikap bodoh namun sangat pintar. Changbin ikut terseret karena tahu wujud asli lelaki perawakan tinggi dengan rambut hitam legamnya itu. Changbin !bottom Jangn salah lapa...