0.1

1.7K 137 68
                                    


Apa yang kau harapkan dari duduk di bangku sekolah menengah tingkat akhir.

Lulus dengan nilai terbaik lalu masuk perguruan tinggi ternama?

Jalur itu agak berbeda dari milik Hyunjin. Sebagai makhluk ciptaan makhluk lain, Hyunjin hanya bisa menuruti ayahnya. Lagi pula dendam ayahnya tertanam hingga ke jiwanya yang paling dasar.

"Hyunjin, mengapa kertas impianmu kosong?"

Hyunjin tetap mengumpulkan kertas itu dan langsung berjalan keluar kelasnya tanpa beban.

"Impian? Apa begitu penting untuk manusia?" Hyunjin memasukkan kedua tangannya dalam saku celananya dan berjalan dengan mata elang dan garis rahang sexy miliknya

Ia berjalan dengan langkah lebar dan santai ke arah lab. Biologi sekolah.

Tok
     Tok
           Tok

"Ada orang di luar? Bisa tolong bukakan pintunya?"

Hyunjin hanya ingin melewatinya tapi tentakelnya memberhentikan tubuhnya  untuk membukakan pintu yang di tutupi berbagai macam alat kebersihan

-----------------------

Plak
      Klotak
Krieett

"Seseorang tolon-" Changbin cukup terkejut, di balik pintu yang terbuka tidak ada siapapun

Tap
    Tap
  Tap

Saat mendengar suara langkah kaki, Changbin mulai menghela nafasnya.

Setidaknya ada kelegaan karena pintunya tidak terbuka dengan sendirinya

Ia mengambil semua alat kebersihan yang berserakan lalu menyusunnya kembali ke tempat semula

Changbin kemudian mengambil setumpuk buku yang di minta guru agar ia mengembalikannya ke rak Perpustakaan

Changbin buru - buru melangkahkan kakinya ke perpustakaan untuk menyusun buku - buku itu dan pergi membeli makanan kala bel istirahat kedua mulai berkumandang

Hari ini, Changbin membeli sandwich keju dan susu kotak. Ia berniat untuk makan di kelas tapi melewati jalan terjauh yaitu lab. Mungkin ia akan makan sambil berjalan jika tidak sempat masuk kelas.

"Mmhh sshh Hyunjinhh"

Changbin langsung memepetkan dirinya ke tembok kala suara itu terdengar. Jantungnya berdegup kencang.

"Huft, apa ini? Kenapa suara msih terdengar sayup - sayup?" Batin Changbin masih sambil memegangi dadanya yang terus berdegup.

Karena penasaran Changbin mengintip dari celah kaca yang tidak tertutupi gorden.

"Oh shit!" Umpatnya pelan, ia bahkan hampir menjatuhkan barang - barangnya.

Changbin kemudian membalik tubuhnya lagi. Tidak pernah ia ketahui bahwa murid sekolahnya bisa melakukan hal senonoh begitu di waktu sekolah. Mungkin akan lebih baik jika dilakukan di luar jam sekolah dan berada di atas ranjang, begitu pikirnya

Setelah cukup menenangkan dirinya, Changbin kembali mengintip untuk melihat siapa pelakunya.

Ah sial, pemandangannya lebih parah sekarang. Perempuan itu di baringkan di atas meja beton Lab. Dengan dada yang terbuka, rambut yang berantakan serta kakinya yang terbuka dan mengayun bebas di udara.

Changbin tidak tahu itu siapa karena posisi pangkal kepala perempuan itu sejajar dengan pandangan Changbin.

Yang dia lihat hanya, Hwang Hyunjin. Karena tubuh tegapnya yang masih dengan kemeja sekolah namun dengan beberapa kancing terbuka itu tepat menghadap ke arah Changbin.

Jantung Changbin rasanya mau copot. Biasanya dia hanya melihat artis porno yang berlaga di balik kamera tapi kali ini ia melihat orang terkenal sedang berlaga di balik kaca Lab. Sungguh perasaan yang mendebarkan.

Desah - desah dan suara becek memang sayup saja terdengarnya. Namun itu malah membuat Changbin semakin terpacu untuk melihatnya sampai akhir.

Jujur saja, siapa yang tidak suka melihat orang tampan sedang masturbasi. Mungkin itu hanya isi otak Changbin yang mulai kehilangan akal.

Semakin lama ia lihat, semakin Hyunjin terlihat seksi di matanya. Tubuhnya yang bergerak dengan keringat yang mengucur perlahan, rambutnya yang mulai basah sesekali ia sibak ke belakang, belum lagi bibir tebalnya yang sering ia basahi dengan lidah panasnya, Changbin jadi ingin bertukar posisi denga-

"Apa - apaan otakku ini" gumam Changbin sambil sedikit menggeleng, rasanya suhu lorong terus meningkat hingga membuat semburat merah di pipi Changbin mulai bermekaran.

Tanpa sadar Changbin mengigit bibir bawahnya dan meneguk salivanya dengan keras kala desahan dan suara becek itu terdengar semakin keras dan bersahutan dengan indah di telinganya

"Bagaimana mungkin seseorang punya wajah sedatar dan sebiasa itu saat bercinta. Andai aku di beri kesempatan untuk ad di bawahnya dan merubah ekspresi itu menjadi ekspresi penuh keni- moving on" Changbin berhenti dengan Khayalannya kala matanya dan mata Hyunjin bertemu.

Changbin tentu saja langsung lari dan bersembunyi di dalam toilet, meletakkan sandwich dan susu kotaknya sembarangan lalu mengunci salah satu bilik toilet

Changbin mulai mengatur nafasnya yang tidak beraturan dengan gumaman menenangkan

Dan saat dia mulai tenang, pintu toilet terbuka dan memacu detak jantungnya lagi

"Persetan untuk hari ini" batinnya kesal.

Changbin hanya diam sambil menutup bibirnya rapat - rapat

Gluk
   Gluk
Gluk

Sepertinya susu kotak Changbin telah diminum oleh oknum yang berada di luar bilik Changbin

Sret
    Shhkk
Shhk

Nafas Changbin tertahan, tentakel panjng, berlendir dan cukup besar itu bergerak  di pintu bilik

Melekat, bergerak dan akhirnya mmbuka kunci bilik

Ceklek
   Kriet

"Kenapa mereka selalu tertarik denganmu?" Hyunjin, dengan tatapan dingin dan kotak susu di tangannya serta 8 kaki tentakel yang bebas bergerak di udara benar - benar membuat Changbin lupa cara bernafas

Changbin hanya dapat diam dan terpaku menatap mata legam Hyunjin

Changbin sendiri tersadar saat 3 kaki tentakel itu menyentuh tubuhnya. Basah dan licin yang ia rasakan. Tubuh Changbin mulai bergetar hebat

"Berhenti ank pintar"

Komando Hyunjin membuat kaki2nya kembali k tempat semula. Menjadi sebuah tatoo di penghujung tulang belakangny.

Hyunjin pun mendekati Changbin yang masih bergidik ngeri dan menatapnya dengan kosong.

Semakin terkikis jarak mereka semakin sadar juga Changbin bahwa lelaki yang mendekatinya ini seperti monster tidak tahu malu

Dan bodohny, Changbin tetap saja takut padanya

Dan tepat saat Hyunjin menunduk dan mnyentuh pipi gembilny, Changbin merasakan sengatan listrik karena ketakutan yang menyelimutinya.

Changbin berakhir pingsan di tangan Hyunjin

"Ini merepotkan" gumam Hyunjin dingin




















Lanjut?

Vote ye vote + comment dulu

MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang