Pagi ini Rima sudah siap dengan tas nya,
Mau kemana lagi kalo gak ke kampus
"Mah,pah Rima berangkat dulu yaa, assalamualaikum"teriak Rima dari luar.
Dia berdiri dari duduknya sambil menepuk nepuk rok belakangnya,
Pasalnya tadi Rima duduk di lantai teras depan sambil memakai sepatunya."Nak bareng papah aja yuk, ini papah udah mau berangkat juga"teriak papah dari dalam,agar Rima yang sudah di luar rumah bisa mendengar dengan jelas.
"Yaudah aku bareng papah aja deh"kata Rima sambil manggut manggut.
"Yaudah mah,papah sama Rima berangkat dulu yaa"kata papah yang sedang disalimi tangannya oleh sang istri.
"Hati-hati ya"kata mamah Lina sambil tersenyum,
Papah hanya mengangguk sebagai balasan."Da, dah..,mamah"kata Rima yg melambai lambaikan tangan nya dari jendela mobil yg sudah, hidup mesin.
"dah... sayang,pulang kampus langsung pulang yaa"mamah yg melambaikan tangannya juga
"Siap Bu, boss"kata Rima sebelum mobil keluar dari pagar rumah.
Mamah melihat mobil yg semakin menghilang di telan kejauhan,
Setelah mobil yg di naiki papah dan Rima sudah tidak kelihatan lagi barulah Lina masuk kedalam.Mamah Rima yg mau masuk rumah,
tiba tiba menghentikan langkahnya
Kernah merasa ada yg bergetar di saku celananya."Em...nomor siapa ini yaa,angkat aja deh siapa tau penting"
"Assalamualaikum,hallo dengan siapa saya berbicara"
"........."
"Oooo,ini nomor kamu Rin"
"........."
"Ngomong-ngomong,ada apa Rin
kamu telpon aku?.trus dapet nomor aku dari mana?""..........."
"Oooo gitu!!,gak,kok aku gak sibuk mau ketemuan di mana?"
"......."
"Yaudah,jam 13:15 siang yah!!aku tunggu ya"
"........."
"Walaikumsalam"kata mamah Lina sambil memasukan ponselnya ke kantong celananya lagi.
"Ada hal penting apa yaa, yang mau Rina bicarakan"pikir Lina sambil melanjutkan perjalanannya,masuk rumah tadi yang sempat tertunda.
"Ahh bodo amat lah,nanti juga aku tau,mending sekarang aku siap-siap yang cantik yang wangi,kan mau temu calon besan"Lina terkekeh kecil di akhir kalimatnya itu.
tepi emang benarkan,masak iya sih mau ketemu calon besan bau, burik,ambul radul kan nanti malah ilfil deluan besannya.
*****
"Belajar yang bener ya nak"kata papa sambil mencium kening Rima,dengan sayang.
"Aaasiappp...pak boss"ucap Rima dengan lantang dan menghormat kepada papahnya itu.
"Yaudah,papah kekantor dulu yaa,dah sayang"mobil itupun mulai berjalan pelan.
"Dah papah..."Rima agak sedikit berteriak.karnah mobil papah sudah berjalan menjauh.
Rima masuk kampus dengan langkah sadikit berlari karnah tidak sabar inggin bertemu teman-temannya itu.
Banyak sekali yang menatapnya dengan tatapan jijik,dan bahkan ada yang mengatai Rima secara terang-terangan.
Walau begitu Rima tetep saja bodo amat,menurutnya pendapat dari mereka tidak penting baginya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci dan cinta beda tipis
Teen Fiction"maa kok Lo diem aja sihh liat suami lo bawak cewek kerumah"bisik salsa yg masih bisa di dengar adrien"yaa gimna yaa malaikat kek gua mana bisa ngeladenin iblis kyak dia"jawab Rima yg membuat seisi ruangan bingung kecuali salsa dan adrien