Malam ini Rima sudah ada di rumahnya. Dengan salsa,
Mereka lagi ghibah sekarang."Bwuahaha, Iya gue juga gak nyangka, Amel pacaran sama Edo,gue kira Amel tuh gk suka sama Edo,trus gue kira Edo sukanya sama lo,sal hahaha"kata Rima sambil ketawa terbahak bahak
Bhaha,Sama gue juga gak nyangka sihh,aduhh"jawab salsa sambil memegangi perutnya yang sakit karnah tertawa.
Tok, tok, tokk,,,risya,nak makan malam yuk.udah di tunggu papah nak,cepet turun"suara samar dari balik pintu.yang di yakini suara sang mamah Lina.
"Iya mah,aku turun"teriak Rima dari dalam kamar "yuk saa,cepet"kata Rima pada salsa.
"Yaelah sabar klik"kata salsa menyusul Rima yang sudah jalan deluan.
Rima dan salsa menuruni tangga dengan berlari kecil menuju meja makan,
"Pelan pelan nak,ehh ada salsa duduk nak,kamu kemana aja kok gk pernah kesini lagi"kata mamah Lina sambil menyuruh salsa duduk.
"Salsa emang gitu mahh,kalo lagi enak aja gak inget dia jalan rumah kita"kata Rima dengan nada judes
"Iss apa sih maa,gak kok Tante belakangan ini salsa banyak ghibah,ehh tugas maksudnya"kata salsa dengan senyum.
"Oooo gitu yaa udah yuk makan abis itu kita kumpul di ruang tengah ada yang mau mamah sama papah omongin sama kamu nak,iya kan pah"kata mamah menengok papa papah yang dari tadi diam.
Papah hanya mengangguk sebagai jawaban.
Rima mengernyit,bingung apa yang mau di bicarakan,mamah dan papah nya ini memang kebiasaan suka banget buat Rima bingung,karnah omongan yang di gantung gantung.
"Apaan sih mah kok kyaknya serius bener"tanya Rima pada sang mamah tapi melirik kepapahnya,karnah dia menduga mamahnya tidak akan memberi tau.
"Nanti juga kamu tau"kata mamah sambil memasukkan nasi dalam mulutnya.
"Makan saja dulu nak"kata papah dengan senyum lesu
Rima berpikir keras,apa yang sebenarnya terjadi. Rima tau pasti ada masalah yang serius kalau papahnya sudah memasang muka lesu begitu"yaudah dehh"
*****
"Apa mah,cepet kepo banget Rima mah"kata Rima yg sudah duduk di sofa panjang dengan salsa dari tadi, tapi mamah dan papah nya tidak ada yang ingin buka suara
"Naak,kamu masih ingetkan sama perjodohan itu,"kata papah dengan lembut
"I-iya,trus"Rima berpikir ada apa denga Perjodohan itu,apa jangan-jangan tidak jadi.tapi kalau tidak jadi seharusnya papahnya senangkan? atau jangan-jangan karnah tidak jadi orang itu jadi tidak mau meminjamkan papanya dana perusahaan,ahh entah lah Rima jadi pusing.
Sedangkan salsa mengernyitkan alisnya,siapa yang akan dijodohkan??apa rima,tapi mana mungkin kalau Rima pasti dia sudah cerita,lagi pula Rima berpacaran aja tidak mau apalagi menikah.tapi salsa Tetep diam menyimak saja pikirnya
Hahh,,,mamah mehela napas"kemarin mamah dan sahabat mamah bertemu di sabuah cafe,dan dia membicarakan tentang perjodohan ini.d-dia ingin acara pernikahan ini di langsungkan sepuluh hari lagi,dengan alasan lebih cepat lebih baik"mamah menjelaskan sambil menunduk
"What"apa ini Rima saja lupa dengan perjodonan ini,apa tidak ada tahapnya dulu.kenapa langsung menikah!kalau ginikan Rima jadi bingung
Gak gue gak mau nikah secepat ini umur gue aja baru dua puluh dua tahun,gue harus nolak.Tapi kalo gue nolak,,pasti ada apa apa sama perusahaan papah,papah gak mungkin diem aja gini kalau cuma itu doang,pasti tuh orang bilang sesuatu yang lain tapi gak di bilang sama gue,duh gimana dong ini
KAMU SEDANG MEMBACA
benci dan cinta beda tipis
Teen Fiction"maa kok Lo diem aja sihh liat suami lo bawak cewek kerumah"bisik salsa yg masih bisa di dengar adrien"yaa gimna yaa malaikat kek gua mana bisa ngeladenin iblis kyak dia"jawab Rima yg membuat seisi ruangan bingung kecuali salsa dan adrien