ZAYN

396 66 4
                                    

ZAYN POV ~

Gw berjalan beriringan dengan Rizal, diikuti oleh Yoga Dan Siska, "Mau duduk ditempat mana si" Tanya Gw

"Disana agak depannan lagi, biar deket sama pantainya Say-yeng" Jawab Rizal yang hampir saja keceplosan

Gw melirik sinis sekilas kearah Rizal, emang anak ini gak tau tempat dan situasi.

"Zal gandeng atuh Zaynnya, ya gak yang" Celetuk Yoga

Rizal langsung merangkul gw dengan samangat, "Anak prawan harus dijagain" Ucap Rizal

Yoga dan Siska tertawa melihat tingkah Konyol Rizal, "Mbamuh noh prawan" Ujar Gw kesal,yang membuat Mereka bertiga semakin terbahak bahak.

Setelah berjalan lumayan jauh akhirnya kita sampai dibalai yang akan kita tempati, "Ah cape banget" Ucap Gw sembari merebahkan diri disana

"Lemah banget ih" Ujar Siska

"Lemah gigi lu lemah, Encok pinggang gw" Ucap gw, Siska hanya tertawa kecil setelah itu.

Setelah itu kita memesan es kelapa untuk diminum, "Mau kemana lagi nih" Tanya Yoga sambil mengelus elus rambut Siska yang sedang bersandar didadanya.

Gw memutar bola mata malas, "Nyari Tempat yang bagus buat foto"Jawab Rizal

"Nghokey"

Setelah beberapa menit akhirnya pesanan kita pun datang, "makasih ya bu" Ucap Gw sembari meletakan es kelapa di meja satu persatu, setelah selesai ibu ibu penjual es kelapa itu pun pergi.

Rizal meninum air kelapa dengan rakus, "pelan pelan Rizal" Dia hanya tersenyum konyol, dasar anak gila,Canda gila, aku suka yang gila gila.

"Bentar lagi Sunset tuh" Celetuk Yoga

Gw memandang ke arah langit yang memang sudah mulai berubah warna, "Yaudah kuy" Ajak Rizal, dia keluar dari balai lalu menuntun gw turun dari balai, setelah itu dia menggenggam tangan gw.

Entah warna apa yang muncul dimuka Gw sekarang, Gw malau plus seneng kalo Rizal mau go public, "Woy inget tempat" Ujar Yoga, yang membuat Gw kesal, namun mau bagaimana lagi.

Rizal tersenyum lalu merangkul gw dengan penuh kasih sayang, ce ilah pede bener, intinya kita pergi mencari spot bagus untuk foto foto, dari ujung pantai sampai ke awal pintu pantai kita jelajahi, Saat mencari suasananya tidak pernah sepi, selalu saja ada lelucon yang membuat kita berempat tertawa.

Jujur ini diluar ekspektasi Gw, karena sebelumnya Gw pikir ini akan jadi perjalanan yang membosankan, ya karena Yoga mengajak pacaranya, selain itu pacarnya juga tahu kalau Gw dan Rizal juga berpacaran,Oleh karena itu Gw mengira hari ini akan gagal, namun malah sebaliknya, Gw jadi deket sama Siska, Bahkan sekarang Gw lagi jalan bersebelahan sama dia.

"Tuh dua orang suka bikin lu kesel gak" Tanya Siska sambil menunjuk Ke arah Rizal dan Yoga yang ada didepan kita.

Gw menggeleng pelan, "Belum kali, mereka kan demen banget sama game, dan Rizal yang paling parah, jadi ya lu harus sabar sabar ngadepin itu nanti" Ucap Siska

Gw mengangguk, "Oi, mau makan apa nih?" Tanya Rizal.

"Ikan bakar Pak Tanto" Sahut Siska dengan antusias, Gw hanya mengikuti apa yang mereka mau.

Kita jalan ke arah warung ikan bakar Pak Tanto, tempatnya ramai dengan pembeli, kita memilih meja yang ada didekat telaga pantai, Hari mulai gelap, hawa disekitar pantai mulai dingin, Angin berhembus dengan kencang.

"Gw sama Siska mesen dulu ya" Ujar Yoga.

Gw hanya menggangguk pelan, mereka berdua pun pergi menuju meja kasir untuk memesan makanannya, "Zayn" panggil Rizal, Gw menaikan satu alis, "Sinih" Dia menepuk tempat di kosong yang ada disebelahnya, Gw pun pindah dan duduk disebelah Rizal, Oh iya kita memilih tempat lesehan,agar bisa leluasa bergerak.

Wait And ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang