Zayn Pov
Gw berjalan pelan menyusuri bangunan demi bangunan, gw melihat seseorang yang tengah berdiri diujung jalan, dengan langkah yang berat gw berjalan mendekati orang itu.
Orang itu menatap gw dengan senyum, namun tak lama dia menghilang secara tiba tiba, dengan spontan gw mencari orang itu dengan gelisah, gw mencoba mengingat siapa orang itu, namun dengan tiba tiba ada yang memeluk gw dari belakang, lalu dia berkata "Jangan pergi, aku tau aku salah, jangan pergi Zayn...,aku mohon maafkan aku" dengan suara yang sangat pelan.
Dengan cepat gw berbalik, dan gw menatap dengan lekat orang yang tadi memeluk gw, ternyata dia Rizal, raut wajahnya terlihat tidak tenang, "Rizal.... RIZAAAL!!" Teriak gw ketika Rizal tiba tiba mendorong gw hingga terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar.
Dengan spontan tubuh gw bergetar, lalu gw membuka mata, gw menghela nafas "hufh, untung cuma mimpi".
Gw mencari ponsel yang ada diatas meja lalu melihat jam, "pukul lima pagi" gw mematikan ponsel lalu memakai pakaian, setelah itu gw turun menuju dapur untuk mengambil minum.
"Eh si ganteng udah bangung, udah solat subuh belum tuh?"Tanya mamah ketika kita bertemu.
"Belum, ini mau minum dulu" Jawab gw.
Mamah sedang memasak sarapan untuk nanti kita makan, sekarang adalah hari minggu, ya biasanya papah, abang atau amel bakal jogging keliling komplek.
"Udah sanah solat keburu telat, terus mandi" Ucap mamah, tanpa basa basi gw kembali kekamar untuk melakukan perintah dari ratu rumah ini.
Setelah selesai mengerjakan tugas tadi, Gw memilih untuk rebahan dikasur sambil mendengarkan lagu, disaat gw melamun mendengarkan lantunan musik, mimpi yang tadi gw alami kembalu muncul sekilas.
Apa mungkin ini efek kangen gak ketemu Rizal selama tiga hari?, iya jadi setelah dia nginep waktu itu, kita udah gak ketemu lagi, ya walaupun masih bisa ngobrol lewat aplikasi chatting, tapi kan rasanya beda, mana dia cuek banget kalo di chat.
Karena bosan hanya rebahan diatas kasur, gw pergi turun kebawah, gw melihat Amel sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel bersama mamah yang sedang menonton acara agama di TV.
"Mah..." panggil gw sambil berjalan mendekat ke arahnya
"Apa?" Jawabnya
Gw duduk di sofa lalu membuka toples biskuit coklat "Mau jajan keluar" ucap gw sebelum mengunyah biskuit coklat.
"Iya mah, mau beli roti bakar, cilok, es tea jus, krupuk pedes" sambung amel.
"GAK, masih pagi" Ucap Mamah
Gw menatap tajam amel, lalu beralih menatap Mamah dengan mimik manja "maaah... gak jajan yang aneh aneh kok, ya yaah..." Rayu gw
Mamah mengerutkan keningnya "Awas ya" ucapnya sembari memberikan uang tiga puluh ribu
"SIAP BOSKUUU YANG PALING CANTIK" ucap gw lalu mencium pipi Mamah.
"Ayo mel"
Kita berdua jalan kedepan pos satpam, biasanya dihari minggu ini banyak orang yang berdagang, entah itu makanan,pakaian atau mainan untuk anak anak, ya semacam pasar kaget gitu, taukan kalian.
"Giliran lu minta jajan boleh, giliran gw kaga" Ucap amel tiba tiba
Gw memutar bola mata malas "bacot, lu kalo minta yang bener makanya" Balas gw
"gw mau beli kue pukis" Ucap gw, setelah kita beli kue pukis dan makanan serta minuman lainya, kita memutuskan untuk pulang ke rumah.
"Mas, temen lu yang Rizal Rizal itu kemana?" Tanya Amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait And Release
Fiksi Remaja"Bukannya gw nyerah dan gk mau berjuang , gw cuma mau kita sama sama berjuang tanpa ikatan , gw mau kita sama sama sukses dulu , gw gk mau egois cuma karena cinta kita jadi gk punya masa depan yang bagus , gw mohon lu ngerti al"- Jelas Zayn dengan s...