𝑅𝑒𝑖𝑛𝑘𝑎𝑟𝑛𝑎𝑠𝑖, 𝑙𝑢𝑘𝑎, 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟.
Ketika alam semesta mengatakan mustahil, tetapi tidak dengan takdir. Terlahir kembali bukan sebuah pilihan, begitulah wooyoung dan san.
Kehidupan masa lalu dan masa depannya saling berdampingan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☼︎𝐖𝐨𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠☼︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☼︎𝐒𝐚𝐧☼︎
•𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎☼︎
Tumpukan barang di ruangan ini membuat pusing pria berambut pirang yang kini tengah merebahkan dirinya di kasur besar bernuansa putih.
Wooyoung baru sampai di rumah barunya sekitar sejam yang lalu. Rasa lelah masih setia menemaninya karna perjalanan yang sangat jauh.
Wooyoung pindah bersama kedua orang tuanya karena pekerjaan papanya yang dipindahkan ke korea. Sebelumnya mereka tinggal di Amerika.
Rumah dua lantai yang terkesan sederhana namun sangat mewah ini menjadi tempat tinggal wooyoung sekarang. Rumah ini memiliki kebun bunga dan hamparan rumput hijau disekitarnya, dan juga terdapat pohon apel di samping rumah.
Wooyoung melirik jam tangan yang melingkari lengan kirinya, sudah pukul 3 sore. Wooyoung bergegas bangkit dan menata barang barangnya di kamar barunya. Pakaiannya yang ditata rapi dilemari, buku buku kesukaannya ditata dirak buku yang cukup besar, dan juga barang barang lainnya, termasuk violin coklat kesayangannya.
