Sustainable

9

Fang duduk ditempat tidurnya sambil menatap selembar foto dirinya dan boboiboy disebuah planet cantik yang dipenuhi tanaman saat misi penyelidikan. Dia merasa sangat merindukan kekasih manisnya itu. Setelah memimpikan masa lalunya dengan boboiboy,fang jadi merasa sedikit bersalah karena dia tak bisa membahagiakan boboiboy seperti yang dia janjikan pada tok aba.

"Huft... Aku harus cepat minta maaf" gumam fang.

Baru saja fang dengan ingatan bahagianya, tiba-tiba pintu ditendang dengan keras dari luar hingga membuat fang kaget.
Sai masuk dengan rasa tak bersalah dan menyerahkan tas berisi makanan pada fang.

"Nah. Cepetlah sembuh!"

Fang langsung mengambil makanan dari tas itu dan memakannya.
"Aku tak minta kau nganterin makanan tiap hari tuh. Aku bisa minta abangku bawain makanan"

"Hm..." Sai menatap fang dengan wajah sebal.

"Besok aku akan kembali" bisik fang.

"Eh? Kau sudah sembuh? Jangan maksa fang nanti kau sakit lagi" sai mengambil buah apel yang ada ditas dan memakannya.

"Aku terluka bukan sakitlah. Lagian lukanya dah sembuh jadi semuanya akan baik-baik saja. Jangan katakan apapun soal ini oke?"

'mampus aku udah keceplosan kemarin' batin sai

"Hm..." Gumam sai.
Dia berdiri dan pergi dari ruang kesehatan sambil memakan apel yang dia ambil dari makanan fang.

"Sai kok kau disini?" Tanya seseorang didepan sai.
Itu adalah boboiboy dan viktor yang baru saja menemui kapten kaizo menyerahkan laporan dari kokoci.

'perasaan aku sial mulu'
Sai berjalan mendekat kedua rekannya itu dan menatap mereka secara bergantian.

"Kenapa kalian disini?" Sai balik bertanya

Keduanya saling berpandangan namun tak curiga karena sikap sai yang terlewat santuy.

"Baru nganter laporan" jawab viktor.

"Aku sudah biasa bolak balik stasiun tapops, aku kan unit khusus" ujar sai sambil membanggakan dirinya sendiri.

"Heleh..."

"Kalian kesini dengan siapa? Rei kah? Aku numpang pulang"

"Kau memangnya tak bawa kapal? Aku mulai meragukanmu sai"

"Oi kau jahat sekali haha"

Ketiganya berjalan keluar untuk balik ke stasiun tapops mereka. Dan sai bernafas lega terlepas dari mereka dengan mudah karena dua anak ini terlalu polos. (Ya meski dia yakin cuma boboiboy yang gampang dibohongi).

Kembali ke fang...

Fang yang sudah selesai makan membereskan sampahnya dan memasukannya kedalam tong sampah. Dia memeriksa bekas lukanya yang sudah agak memudar. Itu membuatnya lega.
Besok dia akan kembali bertugas jadi dia harus mempersiapkan diri membujuk kekasihnya agar tak marah lagi. Dan dia harus memohon cuti kali ini pada abangnya ahar tak ada halangan lagi.

"Mungkin tak apa jika aku mengiriminya pesan"

Fang mengambil ponselnya dan menulis pesan singkat pada boboiboy untuk menanyakan kabarnya. Setelah itu ponselnya dia matikan kembali.

"Dahlah aku sebaiknya menemui abang dan minta cuti"

.
.
.

Ruang kapten kaizo.

"Kenapa kau kesini?" Tanya kaizo dengan wajah tajam seperti biasanya.

"Ish... Janganlah galak sama adikmu yang sakit ini"

Lahap hanya menahan tawa mendengar perkataan fang yang seperti dipaksakan itu.
Fang duduk dikursi depan sang kapten tapops sambil tersenyum.

"Aku mau minta cuti. Kali ini pastikan tak ada misi" pinta fang dengan wajah sok imut.

Kaizo menepuk kepalanya sendiri melihat tingkah fang yang agak menggelikan.
"Kau ini sudah bukan anak ingusan lagi. Bagaimana mungin kau meminta cuti terus?!" Teriak kaizo.

"Tapi kemarin cutiku gagal" jawab fang tak mau kalah.

"Kau...!" Kaizo menunjuk fang dengan wajah marah.

"Erk... Kalian ini ribut kenapa sih?" Tanya lahap yang mulai lelah dengan sikap 2 saudara ini.

Kaizo menarik nafasnya dia berusaha tenang dan memikirkan permintaan fang ini. Masalahnya saat ini tapops sedang dalam masa kritis dan anggota berpengalaman pun sedikit.
Belum lagi kabar soal penjahat galaxy korobus sedang bersiap menyerang tapops agar bisa menyerang wilayah sekitarnya.

"Baiklah" kata kaizo yang sudah berfikir hampir setengah jam lamanya.
"Tapi jika ada apa-apa aku akan menghubungimu, dan kau harus balik dengan cepat. Bawa ochobot denganmu"

"Baik!" Dengan senang fang langsung kembali keruang kesehatan.