4

1 0 0
                                    

— Sabar - Afgan —

Bukannya aku tidak melihatmu yang sedang menungguku disebrang sana tetapi aku ingin mengetahui siapa seseorang yang selalu muncul di mimpiku, mungkin setelah aku mengetahui semuanya aku akan mencoba berjalan ke arah dimana kamu berada.

***

"Udah selesai nath?" Tanya Julio.
"Udah kak." Nathalie sambil tersenyum kearah Julio.
"Mau kemana lagi sekarang?"
"Kok kakak tanya aku?"
"Iya kamu mau kemana? Ada yang mau kamu cari gak?"

"Hmm apa ya kak bentar aku mikir dulu."
"Satu.. dua.. tiga.." Sebuah kebiasaan Julio menghitung saat Nathalie sedang berfikir.

"Enggak ada kak."
"Serius nih? Yaudah berarti gue yang nentuin ya."

Nathalie hanya mengangguk.

"Yuk.." Julio mulai beranjak dari kursinya.
"Kemana jadinya kak?" Tanya Nathalie.
"Udah kamu ikut aja."
"Bayar dulu kali kak makanannya."
"Ngapain bayar ini kan restoran aku."

Nathalie kaget dan membelalakkan matanya.

"Gak usah kaget gitu nath." Julio menahan tawa melihat ekspresi Nathalie.

Akhirnya mereka pergi meninggalkan restoran tersebut. Tak begitu jauh jarak dari restoran tadi, mereka pun memasuki sebuah kawasan mall dimana tempat biasa yang selalu mereka kunjungi disaat waktu luang.

"Kok kesini sih kak?" Nathalie mengerutkan alisnya.
"Emangnya lo gak mau? Gue pengen eskrim yang biasa kita beli." Ucap Julio santai.
"Oh kakak mau makan eskrim? Tapi kan kita baru aja makan kak."
"Kan beda tadi itu makan berat nah ini makanan penutupnya." jawab Julio santai.

"Astaga kak gak ada kenyangnya yaa." Kekeh Nathalie.
"Hehe.. lagian udah lama gue pengen eskrim ini tapi gak ada yang bisa gue ajak selain lo."
"Loh kan ada kak Ana yang selalu disamping kakak."
"Ana gak suka eskrim gak kaya lo. Yaudah yuk turun."
"Masa sih kak cewe gak suka eskrim."
"Iya dia gak suka eskrim. Udah ah ayo." Akhirnya Julio pun turun meninggalkan Nathalie.

Dalam pikiran Nathalie mana mungkin cewe nolak eskrim. Di dunia ini cewe selalu menyukai eskrim dan cokelat tidak mungkin cewe menolak eskrim, bahkan ketika ngambekpun cewe dengan mudahnya tersenyum saat dibelikan eskrim ataupun cokelat.

Ah tapi sudah lah Nathalie tidak ingin berfikir yang macam-macam. Biarkan saja jika kak Ana tidak menyukai eskrim toh itu urusannya bukan urusan Nathalie.

***

Nathalie duduk menunggu eskrim yang sedang dipesan Julio datang. Dari arah kasir Julio tersenyum sambil memegang dua buah mangkuk eskrim di tangannya dan datang menghampiri Nathalie.

"Kenapa kak? Kenapa kakak selalu jalan ke arahku? Tersenyum ke arahku? Peduli padaku? Bukan maksudku menutup mata dan tak peduli pada kakak tapi tolong jangan terlalu peduli padaku, aku belum bisa membalas semua perlakuan kakak padaku. Aku juga belum bisa membalas perasaan kakak padaku. Belum bisa ya belum bisa." Nathalie terdiam dalam pikirannya sampai ia tidak mengetahui jika Julio sudah berada di depannya.

"Nath.. lo kenapa?"
"Eung.. enggak kok kak." Nathalie pun tersadar dari lamunannya.
"Ini eskrimnya." Julio memberikan satu mangkuk berisi eskrim vanila dengan topping marshmallow dan saus strawberi kesukaan Nathalie.
"Iii asik... makasih kak." Sahut Nathalie antusias.

Mereka berdua asik menikmati eskrim itu sambil bercerita banyak hal. Nathalie selalu bercerita pada Julio selayaknya ia bercerita dengan Reza. Apa yang ia rasakan atau ada masalah yang datang padanya pasti akan ia ceritakan juga pada Julio.

Arbima || Mimpi yang mengikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang