"Ji? Jihoon? Jihoon!"
"Apa hyung?!"
Jihoon kalap. Saat ini mereka sedang berada di koridor sepi. Jihoon terus saja bergerak tidak jelas sembari menahan air mata agar tidak keluar dan mengunci mulut agar tidak berteriak.
"Tenangkan dirimu!" titah Hyunsuk. Jihoon menatap Hyunsuk kesal. "Kenapa hyung diam saja? Hyung tahu 'kan kalau Watanabe adalah kekasih Jisu?" Tanyanya.
"Ya, aku tahu," jawab Hyunsuk singkat.
"Lantas kenapa hyung diam saja?! Watanabe itu sudah menikah! Kenapa hyung membiarkan Jisu bertunangan dengan pria beristri?!" Jihoon tidak habis pikir. Bagaimana bisa Hyunsuk yang notabennya adalah seorang pria yang amat menyayangi keluarga, membiarkan adik sepupu kesayangannya menjadi wanita simpanan?
Hyunsuk menatap Jihoon sendu. "Aku, keluargaku, keluarga Jisu, dan Jisu, kami tau kalau Haruto sudah menikah."
Mata Jihoon membola. "Lalu kenapa?!"
"Aku tak tau kalau Junkyu adalah orangnya." Jujur Hyunsuk yang sekali lagi membuat Jihoon memandangnya tak percaya.
"Hyung, mau itu Junkyu atau bukan, yang kalian perbuat ini melukai perasaan seseorang! Akupun akan sangat sakit hati jika hyung bertunangan dengan orang lain!"
Hyunsuk hanya diam, menatap Jihoon dengan tatapan yang sulit dipahami. Jihoon sendiri paham apa yang dilakukannya sekarang tidaklah benar. Bertengkar di hari pernikahan? Ayolah! Tapi Jihoon tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia sudah mengenal Junkyu sejak kecil, Jihoon bahkan masih ingat bagaimana wajah kedua orang tua Junkyu ketika mereka mendatangi rumah Jihoon dan mengatakan kepada orang tua Jihoon kalau Junkyu sudah menikah di Jepang. Mereka amat bahagia. Bagaimana jika mereka tau kondisi sang anak yang sebenarnya? Jihoon memang tidak berhak untuk ikut campur, Jihoon tau itu, tapi-
"Kalian baik-baik saja?" Suara lembut menginterupsi keduanya. Hyunsuk menoleh, sementara Jihoon mengusap kedua matanya yang berair.
"Eomma!" Hyunsuk menampilkan senyumnya ketika melihat seorang wanita berusia sekitar lima puluhan menghampiri mereka.
"Eomeonim?" Jihoon memberikan senyum terbaiknya.
"Kenapa kalian berada di sini? Seharusnya kalian ikut berpesta bersama para tamu undangan di aula." Ucap wanita yang merupakan ibu kandung dari Choi Hyunsuk tersebut.
"Tidak ada apa-apa eomma, kami hanya mencari udara saja." Jawab Hyunsuk seadanya.
"Eomma tau di dalam sangat ramai, tapi ini bukan saatnya kalian mencari udara seperti ini. Banyak yang menunggu kalian di dalam." Hyunsuk mengangguk. "Kalau begitu ayo kembali!"
"Iya, eomma. Kami akan menyusul, eomma duluan saja, masih ada yang ingin aku bicarakan dengan Jihoon, sebentar."
"Jangan terlalu lama. Orang-orang akan mulai menyebar rumor tidak jelas."
"Ya, eomma."
Sepeninggal sang ibu, Hyunsuk kembali menaruh perhatian pada Jihoon yang kini tertunduk dengan kedua tangan yang mencengkeram ujung jas-nya. "Maaf, hyung." Cicitnya pelan. "Tidak seharusnya aku-" Jihoon ingin menangis, tapi tidak mungkin dilakukannya. Kini, Hyunsuk telah memeluk erat tubuh Jihoon dan mengusap pelan punggung pria yang sudah resmi menjadi istrinya itu. "Tidak apa, aku pasti akan melakukan sesuatu."
oOo
"Cepatlah!"
"Tunggu, perutku sangat kenyang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Still Love Me? || HaruKyu
FanfictionSok di baca aja atuh ^^ . . ©Firlanyachi_2021 Pict on Twitter