Part 1 (Republish)

450K 23.3K 695
                                    

Allea Putri Widjaya. Mahasiswa semester 4 jurusan Bisnis, Putri sulung dari keluarga Widjaya. Di usianya yang masih 23 tahun, dia sudah menyandang gelar sebagai janda muda sekaligus Single Parent.

Kenapa bisa? di umurnya yang baru menginjak 19 tahun, tepatnya saat dia baru saja lulus SMA. Allea dijodohkan dengan anak rekan bisnis orang tuanya dan terpaksa harus menikah di usianya yang masih remaja.

Karena sifatnya yang masih kekanakan dan labil, pertengkaran selalu terjadi diantara Allea dan mantan suaminya, Allea yang egois dan mantan suaminya yang keras kepala membuat hubungan mereka berakhir di perceraian.

Dua hari setelah perceraian. Tepat saat ia baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 20. Allea sempat depresi karena mengetahui dirinya tengah berbadan dua, Allea heran kenapa bisa dia hamil padahal mereka melakukan hubungan intim hanya sekali, itupun karena pengaruh alkohol. Mau digugurkan takut dosa, di pertahankan juga tidak sanggup.

Saat itulah, Allea merasa dunianya benar-benar hancur. Ini bukan perkara mudah bagi Allea, mimpi yang sudah ia rancang dengan matang terpaksa harus ia kubur dalam-dalam. Dengan berat hati, Allea membatalkan niatnya untuk kuliah di luar negeri. Begitu juga dengan teman-temannya, yang ikut membatalkan kuliahnya di luar negeri, dan memilih untuk menemani Allea di sini.

Ya, setelah lulus SMA mereka tidak langsung mendaftar kuliah. Mereka lebih memilih untuk bersenang-senang terlebih dahulu, karena mereka berencana akan kuliah di luar negeri, di tahun ajaran berikutnya. Namun karena kondisi Allea yang belum memungkinkan untuk kuliah, mereka sepakat untuk menundanya lagi sampai Allea melahirkan dan kondisinya benar-benar pulih.

Di umur 21 tahun, barulah mereka melanjutkan pendidikannya di Perguruan tinggi swasta.

Selama sembilan bulan mengandung. Orang tuanya selalu membawanya ke Psikiater, untuk memantau kesehatan mentalnya yang belum stabil. Terkadang, Allea bisa menerima anak yang di kandungnya. Namun tak jarang juga Allea melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirinya dan juga anaknya.

Berbulan-bulan Allea mengalami depresi berat, dengan emosi yang tidak stabil. Namun karena dukungan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya yang tidak pernah berhenti. Akhirnya Allea bisa melewati masa-masa berat itu.

Hingga pada akhirnya, pada bulan September. Dia berhasil melahirkan anak laki-lakinya dengan selamat.

***

"Huft ... cape banget gue," ujar Allea.

Siang ini Allea dan sahabatnya baru saja menyelesaikan tugasnya yang menumpuk di perpustakaan.

"Nih, minum dulu," ucap Sasha sambil memberikan satu botol air mineral kepada Allea.

"Thanks."

"Habis ini  mau nongkrong dulu apa langsung pulang?" tanya Sasha.

"Langsung pulang. Takut anak gue nyariin kalau gue main dulu," jawab Allea sembari merebahkan tubuhnya di sofa perpustakaan.

"Pijitin, Sha," perintah Allea sambil menyodorkan tangannya.

"Ogah. Kaki gue pegel aja, gue pijit sendiri," ketus Sasha, membuat Allea langsung memutar bola matanya malas.

"ALLEA! SASHA!" teriak seorang gadis cantik dengan rambut merah sebahu.

Gadis itu menghampiri Allea dan Sasha yang sedang merebahkan diri di sofa.

"Berisik anjir," ketus Allea dan Sasha berbarengan.

"Hehe." Tania hanya tertawa cengengesan. Ya gadis itu bernama Tania. Sahabat Allea dan Sasha sejak SMA.

Tania dan Sasha adalah bagian dari anugrah dalam hidup Allea. Tanpa mereka berdua, Allea tidak yakin bisa sekuat ini.

RemarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang