Keesokan paginya, Yu sedang bercermin dan merapikan dasi seragamnya. Dia menunduk untuk melihat seragam barunya itu.
"Hmm kelihatan bagus"
Ia bersyukur seragam akademi ini tidak mencolok dan terlihat seperti seragam sekolah biasa, seragam putih dengan dasi merah dan blazer hitam dengan logo sekolah yang terletak di bagian lengan atas, bentuk logonya terlihat seperti sebuah bintang.
Namun karena sekarang adalah musim panas, menggunakan blazer adalah ide yang sangat bodoh. Yu pun melepaskan blazernya dan melemparkannya ke kasur, jika saja di kamarnya tidak terpasang AC, mungkin sekarang dia sudah menjadi seperti kepiting rebus.
Meski musim panas di kota ini memang tidak terlalu panas karena efek dari barrier yang terpasang di seluruh kota, tapi tetap saja rasanya cukup panas hingga menyebabkannya malas untuk beranjak dari kasurnya.
"Hei Yu kau lihat dasiku?", teriak Shun dari kamar mandi tiba tiba, namun bunyinya tidak terlalu jelas karena saat ini dia sedang menggosok gigi.
"Tadi aku melihatnya di...", Yu melihat sebuah dasi yang tergeletak di kasur Shun dan mengambilnya, lalu dia melemparkannya pada Shun yang masih di kamar mandi. "Kau lebih baik belajar bangun lebih pagi Shun"
Shun menangkap dasi itu dengan tangan kirinya karena tangan kanannya masih sibuk menggosok gigi.
"Hei, kukira bangun jam 6 sudah cukup pagi. Lagipula kelas kita dimulai jam 7.30, dan tadi aku hanya sedikit terlambat bangun karena masih lelah setelah menyambutmu kemarin"
Yu hanya mendesah dan mengambil tas pedangnya.
"Kau kan tidak melakukan apapun kemarin" gerutu Yu
Shun mengangkat bahu sembari mengenakan dasinya, "Yah lagipula sekarang ada kau yang akan membangunkanku jika aku terlambat bangun kan? Kalau begitu aku bisa tenang"
"Sekarang aku jadi ingin tahu bagaimana caramu bisa menghadiri kelas sebelumnya melihat kau seperti ini"
"Aku memiliki caraku sendiri" kata Shun
Setelah selesai mereka berdua pun keluar dari kamar dan segera menuju kantin untuk sarapan. Yu terkesan melihat kantin ini masih ramai meski sekarang sudah jam 7.
Pilihan makanan yang disediakan kantin juga sangat beragam, Shun juga bilang bahwa menu sarapan setiap harinya akan berbeda. Setelah memilih menu sarapan, mereka berdua duduk di meja yang berada di pojok ruangan.
"Hmm tidak buruk" gumam Yu sambil memakan sarapannya.
Meskipun makanannya terasa enak, namun ia tidak bisa menikmatinya dengan tenang karena tatapan siswa lain di sekitarnya, dan nampaknya Shun menyadari jika Yu merasa terganggu dengan tatapan itu.
"Abaikan saja Yu, itu wajar mereka memperhatikanmu karena kau murid baru" kata Shun
"Yah tetap saja, siapa yang suka diperhatikan oleh orang saat sedang makan?"
Mereka cepat cepat menghabiskan sarapannya dan segera pergi dari kantin. Namun kemanapun mereka berjalan, Yu akan selalu diperhatikan oleh siswa lain di sekitarnya. Yu menghela nafas panjang tapi dia tidak bisa komplain karena seperti kata Shun, hal ini wajar karena dia murid baru.
Akhirnya mereka berdua mencapai kelas, dan Yu langsung mengambil tempat duduk paling belakang yang berarti tempat duduk paling tinggi karena tempat duduk kelas ini dibuat seperti di gedung bioskop. Yu melepas tas pedang dari bahu nya dan meletakkannya di bawah meja, Shun pun duduk di sebelah Yu dan mengambil buku dari laci mejanya.
"Hey Shun, omong omong aku belum tahu Aetherius mu, uh... Maaf jika tidak sopan, tapi apakah yang kemarin itu... "
"Ahaha maaf maaf telah membuatmu terkejut kemarin," ujar Shun sambil tertawa. "Yah tapi itulah Aetherius ku, tipe Possessor, Wolf Spirit"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knight Academy of Aetherius
FantasyAetherius, sebuah kekuatan misterius yang telah ada pada diri manusia sejak ratusan tahun lalu. Di saat yang sama dengan manusia mendapatkan kekuatan tersebut, sebuah celah dimensi terbuka. Celah dimensi tersebut membawa masuk makhluk seperti iblis...