five

5.2K 303 28
                                    


Naruto menatap pantulan wajahnya lewat kaca spion mobil depan untuk kesekian kalinya. Remaja dua puluh tahun itu sudah menunggu Sakura di depan rumah sang gadis sejak lebih dari setengah jam yang lalu.

Sebenarnya Naruto itu sudah men-line Sakura sih kalausannya dia sudah sampai.

Bentar lagi dan-dan dulu katanya.

Naruto menarik nafas dalam, entah mengapa tiba-tiba dia merasa sedikit gugup. Padahal ini bukan kali pertama dirinya menghabiskan waktu berdua dengan seorang gadis.

Naruto punya beberapa mantan kok. Cuman yah jujur aja nih, selama 20 tahun dia hidup, Naruto itu belum pernah yang namanya mepetin cewek.
Karna ya biasanya dia yang di deketin sama cewek-cewek.

Ini bukan mau sombong yahh.

Disaat Naruto tengah sibuk dengan lamunannya sendiri, pintu depan mobil samping kirinya dibuka secara tiba-tiba, bersamaan dengan sosok gadis cantik yang mengambil alih duduk disana.

"Sorry, lama nunggu yah?"

Ujar Sakura dan entah kenapa Naruto yang di ajak bicara tidak langsung merespon. Pria itu terlihat memandang Sakura lamat untuk beberapa saat.

"Hey, kenapa? Gue keliatan aneh yah? "

Tanya Sakura kemudian, gadis itu bahkan meraba-raba cardigan rajut yang di pakaiannya khawatir.

"Gak cocok yah gue pake ini?"

"Enggak!"

Akhirnya Naruto merespon.

"Jadi beneran gak cocok? "

Naruto panik. Padahal maksudnya, Sakura itu terlihat cocok-cocok aja dengan outfit yang dikenakan nya.

"Bagus kok."

Ok Naruto bohong. Sakura terlihat sangat manis dengan cardigan rajut yang melekat di tubuh mungil gadis itu, dan entah hanya perasaannya saja atau bagaimana, rambut tergerai Sakura rasanya mengeluarkan wangi permen kapas yang begitu candu untuk ia cium.

Naruto cepat-cepat membuang pikiran bodohnya yang tiba-tiba begitu ingin mengendus rambut gadis itu dari dekat.

"Beneran bagus?" Sakura kembali bertanya.

"Iya bagus."

"Aaaa makasihh."

Bisa-bisanya Sakura merespon dengan begitu santai bahkan tersenyum, sedang Naruto harus berusaha mati-matian menjaga ritme detak jantungnya yang makin lama makin tak singkron.

"Ekhm... Jadi pergi gak nih?"

"Jadi dong, tau jalannya gak?"

"Tau."

















"Jadi lo sekarang semester 2? "

"Iyaaa, kalau Naruto udah semester berapa?"

"Sama, dua."

"Ohh, kalau sekolah bisnis seru gak sih? "

"Emm biasa aja sih. "

"Ohh gitu"

Percakapan mereka berhenti disana. Acara makan-makan mereka sudah selesai beberapa saat yang lalu, piring bekas makan mereka bahkan sudah di clear up oleh pramusaji, menyisakan 2 gelas berisi air untuk masing-masing.

Naruto beberapa kali merutuki keadaan dalam hati. Sebenarnya acara makan ini lancar lancar aja, tapi untuk Naruto yang punya niat terselubung untuk mendekati Sakura, plot cerita yang di bayangkan Naruto sekarang harusnya tidak seperti ini.

insta narusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang