4, end.

95 16 0
                                    

esok harinya aku dan dia dipanggil manajer. jantungku berdetak tidak karuan, nervous, dan gigiku tidak berhenti menggigiti bibirku untuk pelampiasan.

dia awalnya menolak bertemu, memberi banyak alasan agar bisa membatalkan pertemuan itu. tapi aku ga bakal mundur, i will fight for him.

baru dua menit memasuki ruangan hatiku mencelos. manajer tau tentang kita, lagi.

dia ketakutan, aku bisa melihat dari jari telunjuknya yang menggaruk keras pinggir kuku ibu jari. aku semakin mendekatkan tubuhku, menempel tanpa jarak lalu mengelus punggungnya agar dia tenang.

aku menjawab berbagai pertanyaan, sampai pada pertanyaan terakhir manajer memaksa aku untuk memilih dia atau grupku. aku menjawab, "both. kalau keduanya bisa, kenapa harus satu?"

aku hampir tertawa tanpa adab saat manajer memperbolehkan aku melanjutkan hubunganku dan karirku, tapi dengan syarat jika terjadi sesuatu, pikirkan solusi terbaik agar tidak menghancurkan agensi.

setelah kembali ke rumah, aku memeluk dia erat. aku memeluk duniaku.

hari ini tidak ada latihan. break karena sebentar lagi akan comeback.

jadi aku memutuskan untuk menghabiskan waktu memeluk dia seharian penuh.

kedekatan kita di kamera semakin jelas. staff berusaha mengalangi, seperti men-cut momen kita, atau menjauhkan kita saat tanganku tidak bisa menahan untuk sekadar merangkulnya.

karena itu kita sangat canggung jika hanya berdua di depan kamera, banyak staff yang mengatur kita di baliknya.

kita telah menjalani bertahun-tahun hubungan ini. pernah bosan tapi pusat rotasiku adalah dia, jadi bagaimanapun aku tetap kembali padanya.

aku– taehyung tidak pernah menyesal kelancangan mulutku yang confess pada dia– jungkook saat itu. aku tidak bisa berangan bagaimana jika jungkook menolakku hari itu.

jungkook, pretty maknae. you're mine.
i love you.


kim taehyung.

a short story about a long way, tk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang