# Coffee Rain Extra Chapter

527 82 10
                                    

Sudah lebih dari tiga tahun Haruto dan Junghwan hidup sebagai pasangan. Junghwan juga membantu Haruto mendapatkan ide cerita untuk novelnya. Seperti tahun kemarin, Haruto menulis novel yang di angkat dari kisah Junghwan. Tanpa di sangka penjualan novelnya berkembang pesat, penjualannya pun sudah mencapai nasional.

Kali ini, Haruto menuliskan kisahnya dengan Junghwan. Sejak hari pertama Haruto melihat Junghwan, sampai seperti sekarang.

"Hm apa aku tambahkan ending di ceritanya"

Haruto rasa endingnya tak cukup memuaskan hati para pembaca, jadi dia menambahkan imajinasinya di ending cerita haruhwan. Entah dalam cerita ini akhir haruhwan akan bagaimana, tapi Haruto tetap menuliskan imajinasinya dan bisa dibilang imajinasi itu keinginannya sendiri.

"Akhirnya selesai" Haruto membereskan mejanya dan mengecek ponsel yang sedari tadi dia acuhkan.

10 Missed call from Junghwan♡

Sial. Haruto lupa, hari ini jam 3.00 sore dia memiliki janji dengan Junghwan. Sekarang sudah jam 3.45, Haruto terburu-buru bersiap dan langsung menuju cafe.

Setelah sampai, tidak ditemuinya keberadaan Junghwan di sana. Haruto mencoba menelepon Junghwan.

tuuut...

"Junghwan?"

"Hm?"

"Kamu dimana? Aku sudah di cafe"

"Aku sudah pulang, tadi tiba-tiba kepalaku pusing"

"Tunggu di rumah"

Haruto segera berlari ke rumah Junghwan tak menghiraukan pandangan orang-orang yang menatapnya aneh. Yang ada di pikirannya saat ini Junghwan, Junghwan, Junghwan.

Haruto terengah-engah di depan pintu rumah Junghwan sambil mengetuk pintu.

tok tok tok

"Junghwan hahh Junghwan aku Haruto"

ceklek..

Pintu terbuka menampakkan Junghwan dengan wajah pucat dan tubuh yang dibalut selimut. Haruto menarik Junghwan ke dalam pelukan setelah menyentuh dahi yang lebih muda.

"Maafkan aku"

Haruto memeluk Junghwan erat, mengusap punggungnya, mengecup pucuk kepalanya, dan mengusak rambut Junghwan. Haruto akan sangat merasa bersalah jika dia tak menepati janji, memang wajar saja dan itu bukan janji besar. Jadi tak masalah bila Haruto tidak menepati janji itu, namun tetap saja Haruto akan sangat kecewa pada dirinya sendiri karena itu Junghwan.

"Kak Haru?!"

"Jangan marah Junghwan" Haruto semakin mengeratkan pelukannya.

"Kak Haru nafasku tertekan!" Junghwan mendorong sedikit tubuh Haruto agar pelukannya sedikit longgar.

"Kak Haru sudah selesai bekerja?" tanya Junghwan.

"Ayok masuk dulu aku punya hadiah" Haruto menggandeng tangan Junghwan ke dalam rumah.

Haruto menunjukkan hasil menulisnya tadi yang membuat dia lupa janji bersama Junghwan. Haruto memperhatikan wajah Junghwan yang fokus membaca, manik coklat Junghwan, tak ada mata yang lebih indah dari manik coklat Junghwan, kata Haruto. Sekali-kali Haruto mengusap lembut rambut Junghwan.

Grep...

Tiba-tiba saja Junghwan memeluk Haruto dengan mata yang mengeluarkan air. Haruto membalas pelukan itu, pelukan yang selalu membuat hatinya hangat.

"Kenapa?" bisik Haruto sangat lembut.

Junghwan? hanya menggelengkan kepalanya di dada Haruto.

"Lihat aku" Haruto menangkup wajah Junghwan.

"Kenapa menangis? tak suka ceritanya?" tanya Haruto.

"Sukaa" Junghwan menggeleng.

"Hm? Kok geleng-geleng?"

"Maksudnya menggeleng untuk tak suka"

Cup...

"Kak Haru!"

Haruto terkekeh melihat pipi Junghwan yang memerah.

Sudah satu tahun berlalu semenjak Haruto menerbitkan buku tentang dirinya dan Junghwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu tahun berlalu semenjak Haruto menerbitkan buku tentang dirinya dan Junghwan. Dan ya, ending cerita yang Haruto tulis akhirnya terjadi, mereka menjadi pasangan seutuhnya setelah menggelar pernikahan di kota kelahiran Junghwan. Haruto sudah mantap dengan keputusan ini, tidak jarang Junghwan marah pada Haruto. Tapi sisi positif Junghwan dapat menutupi itu semua, bagaimanapun Junghwan telah membuat Haruto lebih memiliki sifat hangat, empati pada sesama, mengajarkannya untuk selalu tersenyum. Junghwan sudah menjadi support system bagi Haruto, tak ada yang bisa menggangu gugatnya.

 Junghwan sudah menjadi support system bagi Haruto, tak ada yang bisa menggangu gugatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biar nggak gantung jadi aku buat extra chapter. Awalnya iseng doang, tapi bolehlah aku up wkwk.

Coffee Rain | haruhwan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang